Jenis Investasi Proses Keputusan Investasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Investasi

Investasi berarti komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang Tandelilin, 2010. Menurut Rahardjo 2006 secara khusus investasi merupakan penggunaan dana atau modal untuk pembelian instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, instrumen pasar uang, properti dan yang sejenisnya. Pembelian ini dilakukan dengan harapan si investor pemilik dana mendapatkan keuntungan yang berlipat karena jumlah modal yang dimilikinya mengalami kenaikan.

2.1.1 Jenis Investasi

Jenis investasi menurut Iman 2006 terbagi menjadi dua bagian, yakni : 1. Investasi keuangan a. Instrumen pasar uang money market securities, merupakan surat berharga jangka pendek dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Instrumen ini sifatnya likuid, relatif aman, dan biasa digunakan untuk kepentingan berjaga-jaga emergency atau investasi jangka pendek. Dalam jangka panjang, return investasi ini relatif lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya. b. Obligasisurat utang debt securities, merupakan surat berharga jangka panjang dengan jatuh tempo di atas satu tahun. Obligasi dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau pemerintah dengan jatuh tempo yang beragam. c. Saham equity securities, merupakan surat berharga jangka panjang yang tidak memiliki jatuh tempo. Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan. Bila anda membeli saham perusahaan X maka secara tidak langsung anda memiliki bagian dari perusahaan X tersebut. Perusahaan juga membayarkan sejumlah dividen atau bagian keuntungan kepada para pemegang sahamnya. d. Derivatif derivative securities, merupakan surat berharga yang menjadi turunan dari surat berharga lain dan melibatkan transaksi di waktu yang akan datang. Derivatif bisa berupa opsi options, warrant, atau kontrak berjangka futures e. Investasi nonkeuangan. Investasi nonkeuangan bisa dibagi dalam beberapa bentuk seperti propertireal estate, barang-barang koleksi barang-barang seni, perangko, barang antik, dan sebagainya, logam mulia, maupun barang-barang sumber daya fisik. Berinvestasi dalam jenis ini biasanya membutuhkan seperangkat pengetahuan tertentu dibandingkan dengan investasi keuangan yang biasanya membutuhkan pengetahuan yang relatif sama mengenai asset keuangan

2.1.2 Proses Keputusan Investasi

Investor yang melakukan investasi di pasar modal haruslah mengambil keputusan yang paling tepat dalam proses investasinya agar terjadi optimalisasi dari nilai asetnya, keputusan ini meliputi jenis sekuritas apa yang akan dipilih dan berapa banyaknya investasi tersebut akan dilakukan, dan untuk mengambil keputusan yang tepat tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut Tandelilin, 2010 : 1. Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah penentuan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut Penentuan kebijakan investasi. 2. Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi asset. Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai kelas asset yang tersedia saham, obligasi, real estat ataupun sekuritas luar negeri. 3. Pemilihan strategi portofolio.Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. 4. Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan tingkat resiko tertentu dengan tingkat resiko terendah. 5. Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus-menerus. Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.

2.2 Pasar Valuta Asing