MACD adalah indikator serbaguna yang menggabungkan fungsi mengikuti tren dengan oscillator terpusat, juga dikenal sebagai
indikator momentum c
Bollinger Bands Bollinger band di buat oleh John Bollinger untuk membaca volatilitas
dari harga dengan menggunakan periode 18 simple moving average dan pengukuran standar deviasi.
d Parabolic Stop and Reverse
adalah alat untuk menetapkan trailing stop, itu diciptakan oleh Welles Wilder, pengembang dari rsi
2.5 Penelitian Terdahulu
Denny 2010 melakukan penelitian tentang ―Penilaian Saham Pertambangan dengan Menggunakan Analisis Teknikal dan Fund
amental‖. Analisis teknikal empat emiten yaitu PT Aneka Tambang Tbk ANTM, PT
Bumi Resources Tbk BUNMI. Pt Timah Tbk TINS dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA pada triwulan pertama 2009 mengalami
tren mendatar, dan pada tren-tren berikutnya mengalami perubahan sehingga pada akhir triwulan 2009 menunjukkan hasil bahwa ANTM dan
TINS mengalami sinyal jual, sedangkan PTBA dan BUMI mengalami sinyal beli. Kinerja keuangan perusahaan periode 2006-2008 cenderung
mengalami perbedaan, penjualan ANTM cenderung menurun terkait dengan meningkatnya harga nikel dunia sehingga mengakibatkan permintaan dan
keuntungan menurun. BUMI mengalami peningkatan penjualan karena permintaan batubara mengalami peningkatan, tetapi laba yang didapatkan
tidak banyak terkait dengan beban pajak yang besar, sedangkan PTBA mengalami peningkatan keuntungan yang tinggi. Dari analisis fundamental
disarankan bahwa investor dapat membeli saham BUMI dan PTBA karena diharapkan nilai saham akan naik sampai melebihi nilai instrinsiknya di
kemudian hari. Wijana 2011 melakukan peneilitian tentang ― Analisis Teknikal
Perdagangan Valuta Asing Dolar Amerika terhadap Yen Jepang dengan Menggunakan Moving Average Convergence Divergence
‖. Valuta asing
yang diteliti adalah Dolar Amerika dan Yen Jepang dikarenakan rakyat Indonesia sering melakukan perdagangan internasional dengan negara-
negara tersebut. Analisis MACD pada data harian perdagangan valuta asing Dolar Amerika terhadap Yen Jepang pada tahun 2009
– 2010 menghasilkan 20 sinyal membeli dan 20 sinyal menjual dan berdasar pada pengujian
hipotesis menghasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga yang dihasilkan analisis MACD dengan
harga tertinggi atau terendah terdekat dengan sinyal. Dengan demikian sinyal membeli dan menjual yang dihasilkan oleh analisis MACD akurat
secara signifikan dalam data perdagangan valuta asing Dolar Amerika Dini 2012 melakukan penelitian tentang ―Analisis Kinerja Investasi
Dollar USA, EURO dan Emas 2005-2011 dengan Perhitungan Capital Asset Pricing Model CAPM dan Analisis Tren‖. Valuta asing yang diteliti
merupakan valuta yang aktif diperdagangkan di pasar valuta asing Indonesia, yaitu dollar Amerika dan EURO dengan menggunakan kurs
tengah harian terhadap rupiah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan CAPM menggunakan Ms. Excel 2007, nilai β
tertinggi diperoleh ema s sebesar 2,15 pada tahun 2009 dan β emas berada
pada posisi tertinggi sebanyak tiga periode. Nilai USD dan EUR menurun dalam rentang waktu tahun 2005-2011. Nilai tertinggi USDIDR adalah Rp.
12.400 dan terendah Rp 5.259,7, nilai tertinggi EUR sebesar Rp. 16.133€ dan terendah Rp.10.841€, dan nilai tertinggi emas Rp 549.123gr
dan terendah Rp. 135.963 gr. Nilai kurs rata-rata tahunan USD dan EUR bergerak menurun pada akhir periode dengan rata-rata tahunan kurs
EURIDR yang lebih besar dibanding USDIDR. Rata-rata tahunan harga emas meningkat dari tahun ke tahun selama periode penelitian.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada gambar 4 dibawah, menggambarkan kerangka keseluruhan penelitian. Dimulai dari investor yang dihadapkan
oleh berbagai pilihan investasi khususnya pada investasi keuangan. Penelitian ini hanya mencakup pada forex dengan metode analisis teknikal
computerized, classic dan pola grafik untuk mengetahui pergerakan pasar sehingga dapat melihat sinyal buka dan tutup harga sehingga dapat
memberikan hasil keputusan investasi bagi investor.
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian
=
Garis non-lingkup = Garis lingkup