Tabel 2 Nilai Kebutuhan Air pada setiap fase pertumbuhan tanaman kentang Agus
et al. 2002
2.4 Nutrsi tanaman Menurut Doorenbos et al 1979 air dan
nutrisi pada tanaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, karena nutrisi yang
dibutuhkan oleh tanaman akan diserap oleh akar dalam bentuk nutrisi yang sudah terlarut
dalam air. Larutan yang berada dalam media tanam tidak
seluruhnya dapat diserap ,
sedangkan larutan yang dapat diserap oleh tanaman ialah larutan yang berada pada
rentang kapasitas lapang pF 2.54 sampai titik layu permanen pF 4.2 yang disebut
sebagai water holding capacity Doorenbos et al 1979.
Tabel 3 Komposisi
nutrient aeroponik
tanaman kentang menurut Farran dan Otazu Otazu 2010
Fetrilon combi
merupakan bubuk
daun mikronutrien komersial yang memiliki formula
sebagai berikut: 9 MgO, 3 S, 4 Fe, 4 Mn, 1.5 Cu, 1.5 Zn, 0.5 B, and 0.1 Mo.
Terdapat beberapa ramuan nutrisi baku yang telah diperkenalkan para ahli yaitu
larutan nutrisi stok A yang terdiri dari unsur N, K, Ca dan Fe dan Stok B yang terdiri dari
unsur P, Mg, S, B, Mn, Cu, Na, Mo, dan Zn. Stok A dan B ini dipisahkan dengan tujuan
untuk menghindari reaksi pengendapan jika dicampurkan dalam kondisi pekat maka tidak
ada hara yang tersedia bagi tanaman. Oleh sebab itu, pencampuran ke dua stok ini dapat
dilakukan dalam kondisi konsentrasi rendah Otazu 2010.
III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di
Laboratorium Agrometeorologi Departemen Geofisika dan Meteorologi dan Workshop
Instrument meteorologi. Waktu penelitian terdiri dari pembuatan alat di Workshop
Instrument meteorologi selama bulan Februari 2011
–April 2011. Penanaman, pengamatan dan
pengolahan data
dilakukan di
Laboratorium Agrometeorologi selama bulan Mei 2011
–Agustus 2011.
3.2 Alat dan Bahan yang digunakan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah washer pump 5 buah, box plastik dengan
ukuran 64 x 46 cm 10, ember plastik 3 buah, kabel, penggaris, selang plastik, sprinkler,
thermometer, lampu
TL, bor
tangan, thermometer digital, timbangan neraca dan
automtic timer. Bahan yang digunakan ialah benih tanaman kentang varietas Atlantis dan
Super john, air dan larutan nutrisi Hidroponik A dan B, roton perangsang akar, Agrep
Bakterisida
, Microsoft word dan Microsoft
excel.
3.3 Metode Penelitian
3.3.1 Perlakuan Percobaan
Perlakuan percobaan terdiri dari dua varietas tanaman kentang Atlantis dan Super
John dan
dua periode
pencahayaan menggunakan lampu TL 12 dan 24 jam.
Pada setiap perlakuan lampu TL terdapat empat box dua box untuk Atlantis dan dua
box untuk Super john dengan tiap box terdiri dari 16 lubang tanam. Setiap perlakuan
pencahayaan dipasang kertas alumunium pada bagian atas atau dekat lampu yang berfungsi
sebagai reflektor.
3.3.2
Pembuatan rangkaian Aeroponik
Membuat rangkaian sprinkler dengan selang plastik.
Pembuatan lubang tanam pada box plastik.
awal Vegetatif Pembungaan Pembuahan Pemasakan Jagung
56 167
115 250
62 650
Kentang 70 160
220 150
50 650
Kedelai 30 165
292 41
41 575
Tomat 78
82 185
62 62
500 Tembakau 16
96 132
96 96
500 kebutuhan air mm
Total Tanaman
Nutrien Konsentrasi
Nutrien Konsentrasi
KNO3 0.4 mel
KNO3 5.4 mel
Ca NO32 3.1 mel
NH4NO3 4.4 mel
NH4NO3 4.4 mel
Ca Superphosphate 2.6 mel
KH2PO4 4.4 mel
MgSO4 1.0 mel
MgSO4 1.5 mel
Fe EDTA-Fe 6 8 ppm
B Boron acid 1 ppm
Micro Fertrilion 12 ppm
pH 5.7 pH 6.5
Farran et al. Otazu et al .
Pemasangan pompa pada bak atau ember penampung nutrisi.
Pembuatan automatic timer yang digunakan untuk pompa larutan nutrisi.
Pemasangan rangkaian lampu percobaan.
3.3.3 Pemberian
larutan nutrisi
aeroponik
Larutan nutrisi aeroponik menggunakan larutan nutrisi yang sama seperti hidroponik
yaitu larutan mix A dan B. Pemberian larutan nutrisi ini dilakukan dengan pemberian secara
otomatis menggunakan automatic timer. Pemberian larutan nutrisi dilakukan dengan
pola waktu setiap 7 menit dilakukan penyemprotan air dan nutrisi ke akar selama
13 detik.
3.3.4 Persiapan
dan Penanaman
Kentang
Tanaman kentang varietas Super John dan Atlantis diperoleh melalui sistem kultur
jaringan yang telah berusia tujuh hari. Tanaman yang berasal dari kultur jaringan
tersebut kemudian
ditanam pada
box berukuran 46 cm x 64 cm,
pada tanggal 08 Juni 2011 Super John dan 13 Juni 2011
Atlantis. Setelah dilakukan penanaman pada media yang telah disediakan tanah : cocopit :
sekam : kompos 3: 2: 2: 1 tanaman kentang diletakkan pada ruangan ber AC dengan
kondisi box ditutup dengan gelas plastik.
Proses aklimatisasi pertama berlangsung
selama tujuh hari di SEAMEO BIOTROP Bogor, kemudian tanaman dipindahkan ke
Laboratorium Agrometeorologi untuk ditanam pada lokasi penelitian. Penanaman pada box
penelitian tanaman kentang tetap diperlakukan seperti proses aklimatisasi yakni dengan
menutup tanaman menggunakan gelas plastik agar penguapan yang terjadi tidak terlalu
tinggi. Proses aklimatisasi yang kedua ini berlangsung selama 30 hari 08 Juni 2011
–08 Juli 2011.
3.3.5 Pengambilan data
a. Pengambilan data iklim mikro
Data iklim mikro yang dibutuhkan pada penelitian ini yakni data suhu ruangan dan
data kelembaban udara. Data suhu ruangan dan suhu di sekitar tanaman diperoleh setiap
hari pada pukul 10:00 WIB. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan termometer
digital
suhu disekitar
tanaman dan
termometer alkohol suhu ruangan. Agar diperoleh hasil yang sesuai maka kedua
termometer ini dibandingkan hasil pembacaan suhunya pada pengukuran suhu udara yang
sama kalibrasi alat. Kelembaban udara diukur dengan menggunakan termometer bola
basah dan bola kering. Termometer bola basah yang digunakan ialah termometer digital yang
di beri benang basah dan bola kering yang digunakan termometer alkohol. Termometer
bola basah dikoreksi terlebih dahulu dengan persamaan kalibrasi termometer sebelumnya.
Setelah diperoleh termometer bola basah dan bola kering yang telah terkalibrasi maka
dihitung selisihnya kemudian digunakan bantuan tabel untuk perhitungan kelembaban
relatif RH.
Tabel 4 Nilai suhu pada termometer digital
dan termometer alkohol
Tdigital Talkohol
14,0 14,1
19,0 20,7
19,5 21,6
25,5 28,1
26,0 27,6
27,5 30,4
31,5 32,8
32,0 34,9
32,5 35,7
33,5 36,8
42,0 45,4
43,5 46,7
44,5 47,8
46,0 49,3
47,0 50,0
Gambar 6 Kalibrasi termometer.
b. Pengambilan Data Tanaman
Data tanaman yang diamati ialah data jumlah daun pada setiap tanaman contoh yang
ditentukan. Pengukuran dilakukan tiap hari pada pukul 10.00 WIB dengan cara
mengitung jumlah daun yang masih segar termasuk daun yang kecil.
Gambar 7 Variasi suhu udara harian.
c. Pengambilan data kehilangan air