2.1.3 Pertumbuhan tanaman kentang
Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman dikategorikan
menjadi beberapa
tahap. Menurut Sulistiono 2005 pertumbuhan
tanaman kentang dapat dibedakan menjadi tiga fase yakni fase pertumbuhan vegetatif
pre-emergence -
emergence, fase
pertumbuhan brangkasan haulm growth dan fase pertumbuhan umbi tuber growth.
Milthrope dan Moorby 1975 mengatakan bahwa tunas mulai tumbuh setelah melewati
atau mengakhiri masa dormansi dimana laju pertumbuhan tunas ini dipengaruhi oleh suhu
dan kelembaban.
Apabila suhu
pada pertumbuhan tunas diatas 20
C tanaman akan memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik,
namun pertumbuhan umbi akan terhambat. Hal ini berarti tunas akan tumbuh dengan
cepat saat suhu tinggi dan apabila kondisi tanah
kering, umbi
akan mengalami
kehilangan bobot sehingga tunas akan tumbuh menjadi lebih lambat .
Menurut Lutaladio et al. 2009 proses perkembangan fisiologi tanaman kentang dari
bibit umbi hingga siap tanam dibagi dalam lima tahap yakni periode dormansi I, muncul
tunas apikal II, periode pertumbuhan normal III, periode perkecambahan IV dan
inkubasi hingga umbi tua atau umbi yang siap ditanam V.
2.1.4 Varietas tanaman kentang
Pengembangan teknologi
pemuliaan tanaman
pada saat
ini telah
banyak menunjukkan kemajuan. Menururt Smith
1968 tanaman kentang diduga telah ada sekitar 70 varietas pada zaman dulu. Varietas
tanaman yang terkenal saat itu ialah Russet Burbank yang diproduksi di Idaho dan diikuti
dengan kemunculan varietas lain seperti Eigenheimer, Bevelander, Voran, profijit,
Marinta, Pinpernal, dan Intje. Seiring dengan perkembangan teknologi genetika, varietas
– varietas tanaman kentang baru banyak
bermunculan sesuai
dengan ketahanan
terhadap penyakit. Menurut Balitsa 2008 varietas tanaman kentang
yang sangat mendominasi untuk saat ini ialah Granola
sebagai kentang sayur dan Atlantis sebagai kentang olahan.
Atlantis merupakan salah satu varietas tanaman kentang yang dilepaskan pada 16 Juli
tahun 1976 oleh pusat penelitian pertanian United Stated, Florida, Virginia, dan New
Jersey yang memiliki bentuk lonjong hingga bulat, panjang sekitar 79.1 ± 0.3 mm, lebar
sekitar 73.2 ± 0.7 mm, dan tebal sekitar 60.7 ± 0.6 mm. Selain bentuk, varietas ini juga
memiliki karakter warna daun yang cerah, halus dan sangat muda, sedangkan karakter
batang batang yang tebal dan hijau serta pigmen yang berwarna ungu Webb et al.
1978.
Varietas Super john yang masih digunakan oleh petani di Sulawesi utara sejak tahun
1990-an hingga saat ini merupakan varietas hasil seleksi dari populasi varietas Donata
yang dilakukan oleh seorang petani dengan cara memilih individu tanaman yang masih
kekar serta lebih tinggi dari tanaman yang lain dengan produksi varietas tanaman Super John
di sulawesi utara ini mencapai 30 tonha dan memiliki bunga yang berwarna ungu, serta
berumur empat bulan ± 120 hari Taulu 2003.
Gambar 2 Umbi kentang Atlantis. Sumber : Webb et al. 1978
2.2 Sistem Aeroponik