Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Pengumpulan Data

Pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Alat ukur dalam penelitian biasa disebut instrumen penelitian. Sugiyono 2012:148 memaparkan bahwa “…instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati “. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam gejalafenomena alam maupun sosial harus valid dan reliabel atau teruji validitas dan reabilitasnya. Pada kasus ini penulis akan meneliti gejalafenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekolah, yaitu nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Maka dari itu penulis menggunakan observasi dan angket sebagai alat pengumpul datanya. Alasan penulis menggunakan observasi dan angket dalam pengumpulan data adalah lebih efisien ditinjau dari segi waktu, biaya, dan memudahkan untuk mengolahnya. Arikunto 2010:199 menyatakan bahwa “dalam pengertian psikologik, observasipengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan pengecap. Dalam hal ini penulis menggunakan lembar observasi untuk mengobservasi siswa di dalam kelas pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Sedangkan angket atau kuisioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan kepada orang lain responden sesuai dengan permintaan pengguna. “Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” Sugiyono, 2012:199. Arikunto 2010:194 menjelaskan bahwa “kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui”. Adapun jenis angket yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Riduwan 2011:72 memaparkan bahwa: Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Angket tertutup angket berstruktur adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checklist . Angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel responden berisi pernyataan-pernyataan mengenai sikap disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist  pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak Setuju TS, atau Sangat Tidak Setuju STS. Agar tanggapan responden pada angket dapat diukur, penulis menggunakan skala pengukuran. Skala pengukuran bertujuan agar instrumen dapat diukur sesuai dengan apa yang akan diukur dan bisa dipercaya serta konsisten reliabel terhadap permasalahan instrumen penelitian. Riduwan 2011:83 menyatakan bahwa “maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya”. Penulis memilih untuk menggunakan Skala Sikap, skala ini merupakan skala untuk mengukur sikap. Skala Likert merupakan salah satu macam dari Skala Sikap yang penulis anggap paling cocok digunakan dalam penelitian ini. Riduwan 2011:87 menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor lima sampai dengan satu. Angka lima menunjukan bahwa pernyataan yang ada pada angket melekat dalam diri responden, semakin rendah skor yang dipilih oleh responden maka semakin jauh dari diri responden. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut. Untuk skor pada pernyataan positif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju SS = 5, Setuju S = 4, Ragu-ragu R = 3, Tidak Setuju TS = 2, dan Sangat Tidak Setuju STS = 1. Sedangkan untuk Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pernyataan negatif adalah sebagai berikut: Sangat Setuju SS = 1, Setuju S = 2, Ragu-ragu R = 3, Tidak Setuju TS = 4, dan Sangat Tidak Setuju STS = 5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut: Tabel 3.1 Kategori Penyekoran Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Penilaian Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Sangat Setuju SS 5 1 Setuju S 4 2 Ragu-ragu R 3 3 Tidak Setuju TS 2 4 Sangat Tidak Setuju STS 1 5 Dalam menyusun angket atau kuesioner penulis memerlukan kisi-kisi instrumen guna memudahkan dalam menentukan pernyataan yang akan dipakai dalam angket atau kuesioner tersebut. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini mengacu pada papan tata tertib yang ada disetiap kelas di SMP Negeri 2 Subang dan pada pendapat para ahli sebagai berikut: Tabel 3.2 Tata Tertib Kelas di SMP Negeri 2 Subang TATA TERTIB KELAS 1. Datang tepat waktu. 2. Melaksanakan tugas piket kelas. 3. Berdoa sebelum pelajaran dimulai. 4. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. 5. Dilarang meninggalkan kelas pada saat jam pelajaran tanpa ijin guru. 6. Bersikap sopan, santun, dan mengharai semua warga sekolah. 7. Ikut menjaga 9K ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan. 8. Siswa tidak diperkenankan mengaktifkan HP di sekolah Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pendapat para ahli sebagai pedoman penulis dalam menyusun kisi-kisi instrumen: 1. Menurut Maim Mudjijo, 2001:70 dalam Fitria dan Darminto ppb.jurnal.unesa.ac.idbank...11._artikel_Fitria_dan_darminto.pdf „Disipilin merupakan konsep perilaku yang menuntut adanya kepatuhan dan kontrol diri terhadap aturan-aturan dan norma- norma yang berlaku‟. 2. Menurut Prijodarminto 1994 dalam Tu‟u 2004:31 Nurdinkhan, 2012: http:nurdinkhan.wordpress.com20120530angket- kedisiplinan-siswa bahwa „disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan‟. 3. Menurut Maman Rachman 1999 dalam Tu‟u 2004:32 Nurdinkhan, 2012: http:nurdinkhan.wordpress.com20120530angket- kedisiplinan-siswa disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. 4. Winaputra 1998:10 dalam Mardia 2011:24 menjelaskan bahwa: 1 Disiplin diartikan sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada suatu kelompok; 2 Disiplin diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas; 3 Disiplin disamakan dengan hukuman punishment. Berdasarkan papan tata tertib yang ada disetiap kelas di SMP Negeri 2 Subang dan pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu kondisi dimana seseorang berlaku mematuhi tata tertib dan peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan kesadaran dari dalam diri maupun karena mendapatkan hukuman punishment. Berdasarkan uraian di atas maka akan dibentuk sub-variabel sebagai acuan penentuan indikator instrumen. Berikut kisi-kisi instrumen penelitian nilai disiplin siswa pada mata pelajaran pasca pendidikan jasmani yang disajikan dalam bentuk tabel: Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Penjas Sebelum Uji Coba Variabel Sub Variabel Indikator No. Soal + - DISIPLIN DI KELAS Kepatuhan terhadap tata tertib kelas a. Datang tepat waktu b. Berpakaian sesuai aturan c. Berdoa sebelum pelajaran dimulai d. Tidak meninggalkan kelas pada jam pelajaran tanpa ijin dari guru e. Tidak mengaktifkan HP di sekolah f. Bersikap sopan, santun, dan menghargai semua warga sekolah g. Ikut menjaga 9K ketertiban, keamanan, kekeluargaan, keindahan, kebersihan, kerindangan, kesehatan, keterbukaan, dan keteladanan 1, 2, 3, 7, 8, 9, 13, 19, 20, 21, 25, 31, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48 4, 5, 6, 10, 12, 16, 17, 18, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 41, 50 Kepatuhan terhadap aturan guru a. Mengerjakan tugas b. Tertib pada saat KBM c. Absensi d. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 14, 15, 27, 32, 33, 37, 38, 49 11, 24, Dalam menyusun angket, penulis berpedoman yang dikemukakan oleh Surakhmad 1998:184 dalam skripsi Andri 2012:69-70, yaitu: 1 Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas- ringkasnya; 2 Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif; 3 Sifat pernyataan harus netral dan obyektif; 4 Mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain; 5 Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi. Berdasarkan pernyataan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa dalam menyusun angket bersifat jelas, ringkas, dan tegas.

F. Uji Coba Angket