Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin
Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia itu
sendiri baik individu maupun kelompok, jasmani, rohani, materi dan kemampuan berfikirnya. Dengan kata lain pendidikan bertujuan untuk meningkatkan sumber
daya manusia. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
” www.hukumonline.com:3. Pendidikan dilakukan secara sengaja, teratur dan berencana bertujuan untuk
meningkatkan sumber daya manusia yang lebih baik melalui pengubahan atau pengembangan perilaku seseorang. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan
yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dapat membentuk manusia
seutuhnya. Seperti yang dijelaskan oleh Mahendra 2009:18 bahwa:
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang
diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para
ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat unt
uk “membentuk manusia seutuhnya”.
Mahendra 2009:10 juga memaparkan bahwa secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk:
Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin
Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial; b
Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka
aktivitas jasmani; c Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan
terkendali; d Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui pertisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan; e
Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam
hubungan antar orang; f Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Berdasarkan uraian di atas maka untuk memaksimalkan proses pendidikan
yang lebih baik pendidikan jasmani merupakan wadah untuk mengembangkan nilai-nilai kognitif, afektif, dan psikomotor anak melalui proses pembelajaran.
Karena tidaklah cukup suatu rangkaian kurikulum di sekolah tanpa adanya mata pelajaran pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang
unik, karena pendidikan jasmani dapat mengembangkan nilai-nilai kognitif, afektif, dan psikomotor anak melalui proses pembelajaran.
Pendidikan jasmani di sekolah memiliki manfaat yang sangat baik bagi siswa. Setiap siswa dapat menjalankan kewajibannya di sekolah dan kegiatan
sehari-hari bila siswa itu dalam keadaan sehat. Siswa yang memiliki tubuh yang sehat dapat lebih siap dan efektif menjalankan proses kegiatan pembelajaran.
Tidak hanya saat di sekolah siswa dapat menjalankan kewajibannya, tetapi di luar sekolah pun ia dapat menjalankan kewajibannya sebagai manusia yang utuh.
Pendidikan jasmani perlu dijadikan bagian dari kurikulum pendidikan karena pendidikan jasmani memiliki program mengembangkan nilai-nilai
kognitif, afektif, dan psikomotor anak. Suparman 2007:1 dalam Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP SMP dan MTs menyatakan bahwa:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin
Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu tersebut mencakup tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
Jadi kurikulum setiap daerah berbeda-beda karena disesuaikan dengan
kebutuhan pendidikan daerahnya. Dalam Standar Kompetensi Kompetensi Dasar SKKD pendidikan jasmani
baik itu di Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, sampai Sekolah Menengah Atas SMA banyak menggunakan permainan dalam
pembelajaran. Di dalam Standar Kompetensi Kompetensi Dasar SKKD juga selalu disebut kata-kata sportivitas, kejujuran, kerjasama, toleransi, disiplin, dan
percaya diri. Ini merupakan aspek afektif anak yang di dalamnya ada nilai-nilai sosial yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan oleh anak melalui proses
pembelajaran yang dibimbing oleh guru. Bila kita mengamati anak-anak usia sekolah, mereka memiliki intensitas
kegiatan yang tinggi dan sulit bagi mereka untuk duduk diam. Mereka terus menerus lari ke sana ke mari, memanjat, dam melakukan gerakan lainnya sesuka
hati mereka. Tetapi sebenarnya setiap individu tidak memiliki motivasi yang sama untuk bermain. Tidak sedikit juga anak yang pasif dalam bermain, ada yang hanya
duduk diam saja memperhatikan temannya yang aktif atau ada juga yang tidak peduli pada lingkungan sekitar. W.R Smith seorang psikolog dalam Suparlan,
dkk, 2010:5 mengemukakan bahwa „bermain adalah dorongan langsung dari dalam diri setiap individu, yang bagi anak-anak merupakan pekerjaan sedangkan
bagi orang dewasa lebih dirasakan sebagai kegemaran‟. Dalam kegiatan bermain pada suatu permainan sebenarnya memiliki unsur
pendidikan meskipun anak-anak sebagai pelaku tidak menyadarinya. Sebagai orang tua atau orang dewasa yang mengawasi kegiatan bermain anak perlu jeli
untuk melihat kegiatan bermain anak-anak yang dapat mendidik dengan baik. Karena tidak dapat disangkal bahwa bermain merupakan salah satu alat
pendidikan bila kita sebagai orang dewasa dapat mengarahkan anak dengan baik.
Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin
Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bermain memiliki nilai-nilai yang penting untuk mengembangkan fisik, mental, dan nilai sosial anak. Bermain dapat mengembangkan fisik karena pada
saat anak bermain seluruh tubuhnya bergerak sehingga mampu mengembangkan nilai fisiknya. Bermain juga dapat mengembangkan nilai mental anak karena
dalam permainan anak akan bebas berekspresi tetapi setiap pelaku permainan harus mengikuti peraturan yang telah dibuat sebelumnya, dalam permainan juga
dapat membangun kepercayaan terhadap teman kelompoknya dan mampu mengembangkan nilai kejujuran, disiplin, dan nilai-nilai mental lainya. Selain
fisik dan mental ada juga nilai sosial anak. Dengan bermain mampu mengembangkan nilai sosial anak karena pada saat bermain anak akan dituntut
tanggung jawab, bekerjasama dengan kelompoknya, dan juga sikap menghargai lawan serta dapat menerima kekalahan setelah permainan usai tanpa adanya
perselisihan. Salah satu permainan beregu yang sudah jarang sekali dimainkan oleh anak
usia Sekolah Menengah Pertama SMP adalah permainan bola kecil yaitu permainan kasti, rounders, dan bola bakar. Dan yang paling jarang sekali
dimainkan adalah permainan bola bakar padahal dalam permainan tersebut mengandung banyak nilai-nilai yang dapat diambil sebagai pendidikan. Dalam
permainan ini anak harus mampu menangkap bola, melempar, dan memukul bola dengan cukup baik untuk kelancaran permainan. Yang paling penting adalah
setiap pelaku permainan mengetahui dan memahami peraturan permainan bola bakar guna kelancaran selama permainan berlangsung, baik saat regu sebagai
penyerang maupun penjaga. Dalam permainan ini juga anak dituntut memiliki nilai kerjasama yang baik dengan teman kelompoknya karena keberhasilan
kelompoknya tergantung pada kebersamaan kelompok dan dapat memenangkan permainan.
Agar terbentuknya kebersamaan yang kuat maka masing-masing individu harus memiliki nilai disiplin yang baik. Nilai disiplin dipupuk saat latihan
berlangsung atau dalam proses pembelajaran berlangsung. Karena bila nilai disiplin sudah ditanam sejak dini maka anak akan terbiasa disiplin dan
bertanggungjawab pada setiap kegiatannya.
Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin
Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Nurdinkhan 2012: http:nurdinkhan.wordpress.com20120530angket-
kedisiplinan-siswa menyatakan bahwa “Disiplin adalah perilaku seseorang yang
sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena adanya sanksi atau hukuman
”. Selanjutnya menurut Winaputra 1998:10 dalam Mardia 2011:24
dijelaskan bahwa disiplin didefinisikan sebagai berikut:
1 Disiplin diartikan sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada suatu kelompok; 2 Disiplin diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru
untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas; 3 Disiplin disamakan dengan hukuman punishment.
Prijodarminto 1994 dalam Tu‟u 2004:31 Nurdinkhan, 2012:
http:nurdinkhan.wordpress.com20120530angket-kedisiplinan-siswa juga
memaparkan bahwa „disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan
‟. Dapat disimpulkan bahwa disiplin merupakan suatu kondisi dimana seseorang berlaku mematuhi tata tertib
dan peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan kesadaran dari dalam diri maupun karena mendapatkan hukuman punishment. Dengan adanya disiplin
dalam diri seseorang maka akan tercipta suatu keteraturan di dalam kelompok. Tanpa adanya sikap disiplin dari setiap individu dalam sebuah kelompok
maka tidak akan terlihat atau tercipta suatu keteraturan. Keteraturan ini penting guna menciptakan keadaan yang rapi, tertib, dan terkendali. Winataputra
1998:10 dalam Mardia 2011:26 menjelaskan bahwa disiplin itu perlu diajarkan kepada siswa dengan alasan, sebagai berikut:
1 disiplin perlu diajarkan serta di pelajari dan di hayati oleh siswa agar siswa mampu mendisiplinkan dirinya sendiri dan mampu mengendalikan diri
sendiri tanpa di kontrol guru; 2 disiplin sebagai mana diakui oleh pakar sejak dahulu, merupakan titik pusat dari tingkat ketercapaiannya dalam
menerapkan displin yang sempurna; 3 tingkat ketaatan siswa yang tinggi
Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin
Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terhadap aturan kelas lebih-lebih jika ketaatan itu tumbuh dari diri sendiri, bukan dipaksa, akan memungkinkan terciptanya iklim belajar yang kondusif,
yaitu iklim belajar yang menyenangkan sehingga siswa terpaku untuk belajar; 4 kebiasaan untuk mentaati aturan dalam kelas akan memberi dampak lebih
lanjut bagi kehidupan di dalam aturan yang ada dalam masyarakat.
Sesuai dengan pernyataan di atas mengenai perlunya disiplin diajarkan kepada siswa, maka sekolah merupakan tempat untuk melatih sikap disiplinnya.
Karena sekolah merupakan ajang anak untuk bersosialisasi sambil menerapkan sikap disiplinnya, dimana sekolah memiliki peraturan secara tertulis yang sudah
ditetapkan dan siswa tidak boleh melanggarnya. Siswa yang memiliki nilai disiplin pasti akan bertanggungjawab dengan apa yang dilakukannya. Hal ini
dapat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki nilai disiplin dan tanggungjawab yang baik pada umumnya mereka akan
berusaha sebaik mungkin dalam proses pembelajaran karena mereka sadar bahwa sebuah tujuan pembelajaran tidak akan tercapai bila tidak ada usaha yang cukup
dari diri mereka sendiri. Pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah siswa pasti diajarkan
sikap disiplin sebagai salah satu nilai afektif yang ada pada pendidikan jasmani. Sikap ini sengaja diajarkan agar tertanam dalam diri siswa dan siswa dapat
mempraktikkannya dalam kegiatan di sekolah atau kehidupan sehari-hari di masyarakat. Melalui permainan bola bakar, tanpa disadari anak terlibat dalam
proses pendidikan yang akan bermanfaat bagi nilai kognitif, afektif, dan psikomotornya. Selain itu nilai disiplin yang ada pada permainan bola bakar dapat
diterapkan pada berbagai kegiatan, baik itu kegiatan di sekolah maupun kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh
Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Kelas VIII di SMP
Negeri 2 Subang.
Ummahatul Illiyyin Al Fath Ermadinoto, 2013 Pengaruh Pembelajaran Permainan Bola Kecil Permainan Bola Bakar Terhadap Nilai Disiplin
Siswa Pada Mata Pelajaran Pasca Pendidikan Jasmani Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Rumusan Masalah