Epizotiologi Etilogi TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Epizotiologi

Newcastle Disease dilaporkan pertama kali di Jawa oleh Kraneveld pada tahun 1926. Doyle pada tahun 1927 berhasil mengisolasi virusnya pada suatu wabah yang terjadi di Newcastle Upon Tyne Inggris. ND merupakan penyakit endemik hampir diseluruh dunia kecuali di Benua antartika Alexander, 2001. Wabah ND umumnya terjadi pada saat peralihan musim yaitu pada musim panas ke musim penghujan atau sebaliknya. Perubahan musim yang tajam sering terjadi di negara subtropis. Pada tahun 1973-1979 LPPH Bogor mengamati kejadian ND di Indonesia, dimana pada bulan Mei-Juni yaitu pada pertengahan musim kering tercatat paling rendah 10,6 kemudian naik sampai 24,2 pada bulan November- Desember atau permulaan musim hujan OIE, 2012. Kejadian ND yang dilaporkan kebanyakan disebabkan oleh virus ND tipe velogenik, namun beberapa peternakan ayam di Australia di infeksi oleh virus ND tipe lentogenik. Kematian akibat virus ND tipe velogenik atau tipe Asia paling tinggi, sedangkan akibat velogenik tipe Amerika kematiannya 60-80 dan akibat serangan tipe mesogenik sekitar 10 Ghiamirad, 2010; Hewajuli dan Damayanti 2011. Newcastle Disease menyerang unggas semua umur baik yang dipelihara maupun yang hidup secara liar termasuk berbagai jenis burung. ND juga menyerang manusia ditandai dengan konjungtivitas yang berlangsung satu hari dan limfadenitas tetapi segera terjadi penyembuhan. Penularan ND dapat terjadi dari satu hewan ke hewan lain melalui kontak dengan hewan yang sakit dan bangkai penderita. Penularan dari satu tempat ketempat lain dapat terjadi melalui pengangkutan, pekerja kandang, debu, angin, serangga dan makanan yang tercemar. Di Indonesia peranan ayam buras masih menonjol dalam penyebaran ND. Hal ini disebabkan karena sistem pemeliharaan yang kurang intensif, sehingga sulit untuk di kontrol Naipospos, 2004 ; Kencana 2012.

2.2 Etilogi

Newcastle Disease disebabkan oleh paramyxovirus Virus ini termasuk familia myxovirus dan satu genus dengan virus sendai, parainfluensa-1, 2 dan 3 serta mumps. Pada dekade terakhir ini telah berhasil diungkapakn 9 serotipe paramyxovirus dan virus ND termasuk paramyxovirus-1 PMV-1 Adi et al., 2010; Kencana, 2012. Bentuk virus bervariasi dari bulat dan oval dengan diameter 70-80 nm nanometer sampai bentuk filamen dengan panjang 124-200nm. Sedangkan partikel virus yang lengkap virion berukuran 120 sampai 300 nm, tetapi lazimnya berukuran 180 nm. Virus ND tersusun atas asam inti ribo beruntai tunggal ss-RNA dengan struktur helikal. Disebelah luar dari asam inti terdapat lapisan yang disebut capsid. Kedua struktur ini disebut nucleocapsid dan dibungkus oleh amplop. Amplop tersusun atas lipid, protein dan karbohidrat. Membran proteinnya terdiri dari glikoprotein dan matriks protein yang berhubungan dengan aktivitas hemaglutinin dan neuraminidase yang terletak pada satu peplomer. Glikoprotein memiliki ujung glikosilat hidrofilik pada lapisan lemak Lapisan lemak dapat dirusak oleh pelarut lemak sehingga dapat mengganggu virion Alexander, 2001.

2.3 Sifat Fisiko-Kimiawi Virus