bagaimana manajemen memandang kontribusi mereka terhadap perusahaan. Jika karyawan menanggap gaji yang terimanya sesuai dengan kontribusinya,
akan dapat memberikan kepuasan kerja pada karyawan tersebut.
3 Kesempatan promosi
Kesempatan promosi adalah kesempatan karyawan untuk maju dalam suatu organisasi, namun kesempatan promosi memiliki pengaruh yang berbeda pada
kepuasan kerja karyawan. Promosi memiliki beberapa bentuk yang berbeda dan memiliki penghargaan, seperti promosi atas dasar kinerja dan promosi kenaikan
gaji. Lingkungan kerja yang positif dan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang secara individu maupun secara berkelompok menjadi lebih
penting dari pada kesempatan promosi. 4
Pengawasan Pengawasan merupakan kemampuan dari manajer untuk memberikan bantuan
teknis dan dukungan perilaku. Terdapat dua jenis pengawasan yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yakni yang pertama adalah
pengawasan yang berpusat pada karyawan, dimana pengawasan dilakukan dengan peduli pada karyawan, seperti memberikan nasehat,bantuan serta
menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan. Kedua adalah iklim partisipasi atau pengaruh dalam pengambilan keputusan yang dapat
mempengaruhi pekerjaan karyawan. 5
Rekan kerja
Rekan kerja yang kooperatif, kelompok kerja yang ‘kuat’ merupakan sumber dukungan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Kondisi tersebut mampu
membuat karyawan lebih mudah menyelesaikan pekerjaan dan dapat membuat efek positif pada kepuasan kerja karyawan.
2.1.3.3 Model kepuasan kerja
Kreitner Kinicki 2008:116 mengatakan bahwa terdapat lima model kepuasan kerja yang digunakan sebagai ukuran kepuasan kerja, yaitu sebagai berikut.
1 Pemenuhan kebutuhan, menjelaskan bahwa kepuasan pekerjaan ditentukan
oleh sebuah pekerjaan tersebut memungkinkan individu untuk memenuhi kebutuhannya.
2 Ketidakcocokan, menjelaskan bahwa kepuasan merupakan refleksi dari
harapan yang terpenuhi.ketika harapan lebih banyak dari apa yang diterima, seorang karyawan tidak akan merasa puas.
3 Pencapaian nilai, menjelaskan bahwa kepuasan berasal dari persepsi yang
menganggap bahwa suatu pekerjaan memungkinkan untuk memenuhi nilai- nilai kerja yang penting dari seorang individu.
4 Persamaan, menjelaskan bahwa bagaimana seorang karyawan merasa
diperlakukan secara adil di tempat kerja. 5
Komponen watak atau genetik, menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan sifat pribadi dari individu itu sendiri.
2.1.4 Komitmen organisasional 2.1.4.1 Pengertian komitmen organisasional
Robbins Judge 2008:210 mendefinisikan komitmen organisasional merupakan kondisi dimana karyawan memihak suatu organisasi dan ingin
mempertahankan keberadaannya di dalam keanggotan organisasi tersebut. Greenberg Baron 2003:153 menyatakan bahwa komitmen organisasionaladalah seberapa
sering seorang karyawan terlibat di dalam organisasinya dan tidak ingin keluar dari organisasinya.Komitmen organisasional mengidentifikasi keselarasan tujuan karyawan
dengan tujuan perusahaan, adanya keinginan untuk bekerja dan mengupayakan segala cara bagi organisasi dan keinginan untuk tetap berada dalam bagian organisasi
Mowday et al., 1979.
Meyer dan Allen 1997 mengatakan bahwa karyawan yang berkomitmen pada organisasi akan bekerja secara maksimal karena mereka beranggapan bahwa
menyelesaikan tugas-tugas di dalam organisasi merupakan hal penting yang harus dilakukan. Komitmen organisasionalakan menumbuhkan pikiran positif karyawan
terhadap organisasi, sehingga hal tersebut akan bekerja secara maksimal untuk organisasi.
Morrison 1997 mengatakan bahwa komitmen akan memberikan dampak positif terhadap organisasi dan merupakan faktor yang paling penting karena
pengaruhnya dan hubungannya terhadap turnover dan kinerja yang menggambarkan bahwa karyawan yang berkomitmen terhadap organisasinya cenderung lebih
memaksimalkan upaya pada setiap pekerjaan yang ia lakukan.