Instrumen untuk Mengukur Kepercayaan Diri Orang Dengan HIV Positif

Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani sepakbola dan boxing terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yakni apakah kegiatan ekstrakurikuler pencak silat berdampak terhadap kebugaran jasmani dan perilaku sosial siswa.

E. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya dibutuhkan sebuah alat ukur untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat ukur tersebut disebut instrumen penelitian. Menurut Silalahi 2010, hlm. 280 instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya Arikunto, dalam Riduwan, 2011, hlm. 24. Mengenai instrumen ini Arikunto 2010, hlm. 193 menerangkan sebagai berikut: Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran. Oleh karena itu alat atau instrumen dalam penelitian mutlak harus ada sebagai bahan untuk memecahkan masalah penelitian yang hendak diukur. Secara garis besar mengenai alat evaluasi Arikunto 2010, hlm. 193 menyatakan bahwa: Alat evaluasi dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes. Adapun pengertian tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

1. Instrumen untuk Mengukur Kepercayaan Diri Orang Dengan HIV Positif

Setelah mengetahui tes yang digunakan dalam penelitian, maka untuk mengetahui instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Mengenai angket atau kuesioner Arikunto 2010, hlm. 194 kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani sepakbola dan boxing terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Sepaham dengan Riduwan 2011, hlm. 25 angket Quesitionnaire adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons responden sesuai dengan permintaan pengguna. Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang dari cara menjawab. Sudut pandang tersebut dibedakan menjadi dua macam yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Pengertian dari kedua sudut pandang tersebut menurut Arikunto 2010, hlm. 195 adalah: 1 Kuesioner terbuka adalah memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. 2 Kuesioner tertutup adalah jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih. Adapun pendapat menurut Riduwan 2011, hlm. 26-27 mengenai angket yang dibedakan menjadi dua jenis yaitu angket terbuka dan angket tertutup. a Angket terbuka angket tidak terstruktur ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya. b Angket tertutup angket berstruktur adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checklist v. Sesuai dengan uraian diatas mengenai angket atau kuesioner maka peneliti akan menggunakan kuesioner tertutup agar memudahkan responden untuk menjawab kuesioner. Kesimpulan yang didapat berdasarkan uraian diatas, angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang ditulis oleh peneliti kemudian harus dijawab oleh korespoden yang dipilih agar mendapatkan jawaban atau hasil penelitian yang diinginkan. Jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah jenis angket tertutup, maksudnya angket yang disusun pertanyaan disertai jawaban pada kolom yang telah disediakan, sehingga koresponden tinggal memilih menjawab dari setiap pertanyaan Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani sepakbola dan boxing terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pada kolom yang telah disediakan. Dengan demikian hasil jawaban dari koresponden tidak berupa uraian atau penjelasan tetapi hanya berupa poin-poinnya saja yang dipilih oleh koresponden. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Sugiyono 2009, hlm. 134 skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Angket yang digunakan ini dengan alternatif respon atau jawaban pernyataan satu sampai lima. Kelima alternatif jawaban tersebut diurutkan dari kemungkinan sesuai tertinggi sampai dengan kemungkinan kesesuaian terendah SS Sangat Setuju, S Setuju, KS Kurang Setuju, TS Tidak Setuju, dan STS Sangat Tidak Setuju. Dalam mengidentifikasi perilaku sosial seseorang dalam menjawab setiap pernyataan dari setiap butir soal yang disajikan, terlebih dahulu diketahui secara tepat valid dan dapat dipercaya reliabel dari alat pengumpul datanya. Oleh karena itu, kecermatan penilaian dalam mempertimbangkan dan mengambil keputusan tergantung kepada tingkat ketepatan, kepercayaan, dan keobyektifan. Kisi-kisi dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Lauster yang berkaitan dengan kepercayaan diri adalah: Menurut Lauster 2012, hlm. 4 kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Menurut Lauster dalam Ghufron 2010, hlm. 35 ada beberapa aspek dari kepercayaan diri sebagai berikut: a. Keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa dia bersungguh-sungguh akan apa yang dilakukanya. b. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemauan. Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani sepakbola dan boxing terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri. d. Bertanggung jawab yaitu seseorang yang bersedia untuk menanggung segala sesuatu yang menjadi konsekuensinya. e. Rasional dan realistis yaitu analisa tehadap suatu masalah, suatu hal, suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang diterima oleh akal sesuai dengan kenyataan. Dari teori yang dipaparkan diatas, maka peneliti menyimpulkan dan mengembangkan komponen berdasarkan batasan dari variabel penelitian, selanjutnya ditentukan ciri umum dan indikator tersebut. Kriteria masing-masing variabel penelitian dijabarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Kepercayaan Diri Menurut Sugiyono 2012, hlm 135 menjelaskan bahwa: Variabel Indikator Sub-Indikator Nomor Soal + - Kepercayaan Diri Keyakinan akan kemampuan diri a. Ketika menghadapi tantangan 1 11, 21 b. Dalam menghadapi kehidupan 2 12, 22 Optimis a. Optimis dalam kehidupan sendiri 13 3 b. Optimis dalam menjalankan tugas 14 4, 23 Objektif a. Mampu menilai diri sendiri 5 15, 24 b. Mampu menilai orang lain 6 16 Bertanggung jawab a. Bertanggung jawab pada diri sendiri 17 7, 25 b. Bertanggung jawab pada tugas yang sudah diberikan 18 8, 26 Rasional dan realistis a. Rasional dan realistis ketika menghadapi permasalahan 9 19, 27 b. Rasional dan realistis dalam bertindak 10 20, 28 Nadia Eka Putri,2015 dampak aktivitas jasmani sepakbola dan boxing terhadap kepercayaan diri dengan HIV positif di rumah cemara bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Data yang telah terkumpul melalui angket, kemudian penulis olah kedalam bentuk kuantitatif, yaitu dengan cara menetapkan skor jawaban dari pertanyaan yang telah dijawab oleh responden, dimana pemberian skor tersebut didasarkan pada ketentuan Sugiyono, 2009, hlm. 135. Tabel 3.2 Skor Untuk Soal Positif-Negatif Positif Jawaban Negatif 5 Sangat Setuju SS 1 4 Setuju S 2 3 Kurang Setuju KS 3 2 Tidak Setuju TS 4 1 Sangat Tidak Setuju STS 5

2. Observasi