Desain penelitian Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu Pelaksanaan Penelitian Kelompok A dan Kelompok B mendapatkan selama dua bulan kurang, yaitu

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. ”. Sedangkan menurut Depdikbud 1982: 44 “Dalam penentuan sampel secara random sampling semua anggota populasi secara individu atau secara kolektif, diberi peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel ”. Prosedur yang digunakan dalam random sampling untuk mengelompokan sampel tersebut adalah dengan cara undian. Pertama-tama penulis membuat gulungan kecil yang bertuliskan “kelompok A” sebanyak 10 dan “kelompok B” sebanyak 10 orang, dengan keterangan kelompok A adalah kelompok latihan Overhead throw dan kelompok B adalah kelompok latihan Pullover Toss, kemudian setiap sampel masing-masing mengambil satu gulungan kertas. Berdasarkan hasil pengambilan gulungan kertas tersebut, maka terbentuk dua kelompok orang percobaan yaitu kelompok A dan kelompok B.

C. Desain penelitian Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu

penelitian, diperlukan suatu alur yang dijadikan pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang diperoleh akan sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini, penulis mengambil desain penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test and post-tes Randomized Group Design. Gambar bagan 3.1 Keterangan : R 1 : Kelompok A hasil Random R 2 : Kelompok B hasil Random O 1 : Tes Awal T 1 : Treatment Kel A Overhead Throw T 2 : Treatment Kel B Pullover Toss O 2 : Tes Akhir Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai beirkut : 1. Menentukan populasi 2. Memilih dan menetapkan sampel 3. Mengadakan tes awal 4. Membagi dua kelompok, kelompok A dan kelompok B 5. Melaksanakan latihan 6. Melaksanakan tes akhir 7. Mengolah data 8. Memberikan data yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut 9. Melakukan pengujian hipotesis 10. Mengambil kesimpulan R 1 O 1 T 1 O 2 R 2 O 1 T 2 O 2 Untuk lebih jelasnya penulis menjelaskan pada bagan dibawah ini : Gambar bagan 3.2 POPULASI PENGOLAHAN DATA KESIMPULAN KELOMPOK B LATIHAN PULLOVER TOSS KELOMPOK A LATIHAN OVERHEAD THROW TES AWAL SAMPEL TES AKHIR

D. Pelaksanaan Penelitian Kelompok A dan Kelompok B mendapatkan selama dua bulan kurang, yaitu

mulai dari tanggal 11 Spetember 2012 sampai tanggal 30 Oktober 2012 atau selama 8 minggu. Latihan dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu yaitu pada hari selasa dan kamis. Untuk lebih rinci tentang jadwal hari latihan, waktu dan tempat penelian dipaparkan dibawah ini : No Hari Waktu Tempat 1 Selasa Pukul 15.00-17.30 Lapangan Indoor Tenis UPI Bandung 2 Kamis Pukul 15.00-17.30 Lapangan Indoor Tenis UPI Bandung Tabel 3.1 Waktu dan tempat Penelitian Jumlah latihan keseluruhan selama penelitian yang diberikan pada sampel sebanyak 16 kali latihan dari tanggal 11 September 2012 sampai 30 Oktober 2012, sedangkan tes power lengan dilakukan sebanyak dua kali yaitu : 1. Tanggal 6 September 2012 sebagai tes awal. 2. Tanggal 2 November 2012 sebagai tes akhir. Dibawah ini akan dijelaskan cara pemberian volume dan pembebanan untuk kedua bentuk latihan yang berbeda. Dalam hal ini penulis memberikan volume dan pembebanan latihan dengan memperhatikan prinsip-prinsip latihan untuk power yaitu : 1. Penulis menekankan pada pengunaan metode set, yaitu naracoba melakukan latihan sebanyak 9-14 set dan repetisi atau pengulangan yang terdiri dari 10 RM dengan diselingi istirahat setiap 3-5 menit setiap setnya. 2. Metode latihan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode latihan Pliometrik. 3. Untuk latihan Overhead Throw dan Pullover toss disesuaikan dengan jenis kelamin naracoba yang melakukan latihan. Pada umumnya, wanita menggunakan bola medicine dengan berat 4 sampai 8 pound 4 kilogram dan laki-laki menggunakan bola dengan berat 8 sampai 12 pound 6 kilogram. 4. Densitas latihan atau kekerapan latihan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tergantungnya kebutuhan naracoba. 5. Intensitas ditentukan dengan menghitung denyut nadi permenit.

E. Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini diperlukan adanya alat ukur untuk mengetahui

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW DAN LATIHAN MEDICINE BALL OVERHEAD THROW TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA ATLET PETARUNG PUTERA OLAHRAGA BELADIRI TARUNG DERAJAT KURATA III-V SATUAN LATIHAN UNIMED TAHUN 2016.

0 4 19

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIOTAPPING PADA LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Kinesiotapping Pada Latihan Plyometrik Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan.

0 3 12

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIOTAPPING PADA LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN Pengaruh Penambahan Kinesiotapping Pada Latihan Plyometrik Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan.

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Kinesiotapping Pada Latihan Plyometrik Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan.

0 2 5

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL TWIST DENGAN LATIHAN HORIZONTAL SWING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN KEMAMPUAN PUSH PADA ATLET PUTRA UNIMED HOCKEY CLUB TAHUN 2012.

0 2 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL OVERHEAD THROW DENGAN LATIHAN MEDICINE BALL PULLOVER TOSS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL SERVIS DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN PADA ATLET PUTRA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TENIS USU 2012.

0 1 26

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH UP DENGAN LATIHAN MEDICINE BALL FORWARD OVERHEAD THROW TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KETEPATAN PUSH PADA PERMAINAN HOKI ATLET PUTERA UNIMED HOKI CLUB TAHUN 2012.

0 1 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL TWO HAND SIDE THROW DENGAN LATIHAN HORIZONTAL SWING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KEMAMPUAN PUSH DALAM PERMAINAN HOKI PADA ATLET PUTRI UNIMED TAHUN 2012.

0 7 30

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK MEDICINE BALL THROW DAN HEAVY BAG THRUST TERHADAP POWER OTOT LENGAN PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016.

1 2 11

1 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DENGAN LATIHAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP POWER OTOT LENGAN BAHU PADA TIM BOLAVOLI PUTRI SMAN OLAHRAGA PROVINSI RIAU

0 0 6