Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini diperlukan adanya alat ukur untuk mengetahui

Dalam hal ini penulis memberikan volume dan pembebanan latihan dengan memperhatikan prinsip-prinsip latihan untuk power yaitu : 1. Penulis menekankan pada pengunaan metode set, yaitu naracoba melakukan latihan sebanyak 9-14 set dan repetisi atau pengulangan yang terdiri dari 10 RM dengan diselingi istirahat setiap 3-5 menit setiap setnya. 2. Metode latihan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode latihan Pliometrik. 3. Untuk latihan Overhead Throw dan Pullover toss disesuaikan dengan jenis kelamin naracoba yang melakukan latihan. Pada umumnya, wanita menggunakan bola medicine dengan berat 4 sampai 8 pound 4 kilogram dan laki-laki menggunakan bola dengan berat 8 sampai 12 pound 6 kilogram. 4. Densitas latihan atau kekerapan latihan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tergantungnya kebutuhan naracoba. 5. Intensitas ditentukan dengan menghitung denyut nadi permenit.

E. Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini diperlukan adanya alat ukur untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan atau kemajuan-kemajuan yang telah dicapai. Nurhasan dan D. Hasanudin 2007: 5 mengemukakan bahwa : “Dalam proses pengukuran membutuhkan suatu alat ukur”. Dengan alat ukur ini akan mendapatkan data yang merupakan hasil pengukuran. Validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes yang diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur, Nurhasan dan D. Hasanudin 2007: 35 mengemukakan bahwa : “Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”. Menurut Nurhasan dan D. Hasanudin 2007: 174 mengatakan : “Tes untuk mengukur power lengan dan gelang bahu adalah two hand medicine ball put, dengan reliabilitas 0,81 untuk kelompok mahasiswa. Validitas 0,77 yang diperoleh atas dasar korelasi antara jarak lemparan dengan skor power yang dihitung rumus power ”. Data diperoleh dari jarak horizontal hasil lemparan bola medicine. Pengumpulan data diperoleh dari : 1. Tes lemparan bola medicine sebagai tes awal. 2. Tes lemparan bola medicine sebagai tes akhir. Adapun fasilitas dan tata cara pelaksanaan tes Two Hand Medicine Ball-Put menurut Nurhasan dan D. Hasanudin 2007: 192 adalah sebagai berikut : Tujuan : Mengukur komponen power otot lengan dan bahu Alatfasilitas : - Bola Medicine seberat 6 pound - Pita Ukuranmeteran - Tali - Kursi - Alat tulis Pelaksanaan tes : Orang coba duduk tegak di kursi, sambil kedua tangan memegang Bola medicine di belakang kepala. Sehingga bola tersebut menyentuh Pundak. Kemudian kedua tangan mendorong bola tersebut ke depan Sejauh mungkin. Sebelum naracoba mendorong bola medicine,seutas. Dilingkarkan pada dada naracoba dan ditarik ke belakang, sehingga. Badan bersandar pada kursi. Hal ini untuk mencegah agar naracoba. Pada waktu mendorong tidak dibantu oleh gerakan badan ke depan. Naracoba diberi kesempatan sebanyak 3 tiga kali percobaan. Skor : Jarak tolakkan yang terjauh dari 3 tiga kali percobaan, yang diukur mulai dari tepi luar kursi sampai batastanda dimana bola medicinetersebut jatuh. Jarak di ukur dengan cm.

F. Prosedur Pengolahan Data Untuk mengolah data yang merupakan skor-skor mentah dari hasil tes awal

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW DAN LATIHAN MEDICINE BALL OVERHEAD THROW TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN PADA ATLET PETARUNG PUTERA OLAHRAGA BELADIRI TARUNG DERAJAT KURATA III-V SATUAN LATIHAN UNIMED TAHUN 2016.

0 4 19

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIOTAPPING PADA LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN Pengaruh Penambahan Kinesiotapping Pada Latihan Plyometrik Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan.

0 3 12

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIOTAPPING PADA LATIHAN PLYOMETRIK TERHADAP PENINGKATAN POWER LENGAN Pengaruh Penambahan Kinesiotapping Pada Latihan Plyometrik Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan.

0 4 15

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Kinesiotapping Pada Latihan Plyometrik Terhadap Peningkatan Power Lengan Pemain Tenis Lapangan.

0 2 5

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL TWIST DENGAN LATIHAN HORIZONTAL SWING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN KEMAMPUAN PUSH PADA ATLET PUTRA UNIMED HOCKEY CLUB TAHUN 2012.

0 2 21

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL OVERHEAD THROW DENGAN LATIHAN MEDICINE BALL PULLOVER TOSS TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL SERVIS DALAM PERMAINAN TENIS LAPANGAN PADA ATLET PUTRA UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) TENIS USU 2012.

0 1 26

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH UP DENGAN LATIHAN MEDICINE BALL FORWARD OVERHEAD THROW TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KETEPATAN PUSH PADA PERMAINAN HOKI ATLET PUTERA UNIMED HOKI CLUB TAHUN 2012.

0 1 23

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL TWO HAND SIDE THROW DENGAN LATIHAN HORIZONTAL SWING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT LENGAN DAN HASIL KEMAMPUAN PUSH DALAM PERMAINAN HOKI PADA ATLET PUTRI UNIMED TAHUN 2012.

0 7 30

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK MEDICINE BALL THROW DAN HEAVY BAG THRUST TERHADAP POWER OTOT LENGAN PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016.

1 2 11

1 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DENGAN LATIHAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP POWER OTOT LENGAN BAHU PADA TIM BOLAVOLI PUTRI SMAN OLAHRAGA PROVINSI RIAU

0 0 6