Provisi Provisions SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

are in the Indonesian language. PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 31 Maret 2017 dan untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2017 and for the Three-month Period Then Ended Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 58

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

w. Operasi yang dihentikan w. Discontinued operation Operasi yang dihentikan adalah suatu komponen dari bisnis, operasi dan arus kas Perusahaan yang dapat dibedakan secara jelas dari komponen lain dalam Perusahaan dan yang: i mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah; atau ii merupakan bagian dari suatu rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah. A discontinued operation is a component of the Company’s business, the operations and cash flows of which can be clearly distinguished from the rest of the Company and which: i represents a separate major line of business or geographic area of operations; or ii is part of a single co- ordinated plan to dispose of a separate major line of business or geographical area of operations. Klasifikasi sebagai operasi yang dihentikan terjadi pada saat dilepas atau ketika suatu operasi memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Classification as a discontinued operation occurs at the earlier of disposal or when the operation meets the criteria to be classified as held-for-sale. Ketika suatu operasi diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian komparatif disajikan kembali seandainya operasi tersebut sudah dihentikan sejak permulaan awal tahun komparatif. When an operation is classified as a discontinued operation, the comparative consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is re-presented as if the operation had been discontinued from the start of the comparative year. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. The functional currency of each of the entities under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services. are in the Indonesian language. PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 31 Maret 2017 dan untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2017 and for the Three-month Period Then Ended Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 59 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY continued Pertimbangan lanjutan Judgments continued Sewa Leases Kelompok Usaha mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Kelompok Usaha bertindak sebagai lessee untuk beberapa sewa kendaraan dan gedung perkantoran. Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 Revisi 2011, “Sewa” , yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. The Group has several leases where the Group acts as lessee in respect of vehicle lease and the rental of an office building. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK 30 Revised 2011, “Lease”, which requires the Group to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset. Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Kelompok Usaha atas perjanjian sewa, transaksi sewa gedung perkantoran diklasifikasikan sebagai sewa operasi dan sewa kendaraan sebagai sewa pembiayaan. Based on the review performed by the Group of the related lease agreements, the rental of office building was classified as an operating lease and vehicle leases as finance leases. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Financial Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 Revisi 2014 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 40. The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2014. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounti ng policies disclosed in Note 40. Nilai wajar atas instrumen keuangan Fair value of financial instruments Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorikan pada level hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: All assets and liabilities in which fair value is measured or disclosed in the consolidated financial statements can be classified in fair value hierarchy levels, based on the lowest level of input that is significant on the overall fair value measurement:. - Level 1 : harga kuotasian tanpa penyesuaian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran. - Level 1: quoted unadjusted market prices in active markets for identical assets or liabilities accessible at the measurement date. - Level 2 : input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung. - Level 2: input other than quoted prices included in Level 1 for the assets or liabilities, which is directly or indirectly observables. - Level 3 : input yang tidal dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas. - Level 3: unobservable inputs for the assets and liabilities