PIUTANG USAHA lanjutan TRADE RECEIVABLES continued
are in the Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Tanggal 31 Maret 2017 dan untuk Periode yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2017 and
for the Three-month Period Then Ended
Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated
71
6. PIUTANG USAHA lanjutan 6. TRADE RECEIVABLES continued
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as
follows:
31 Maret 2017 31 Desember 2016 March 31, 2017 December 31, 2016
Pihak ketiga Third parties
Belum jatuh tempo 862.441.115
812.176.716 Current
Lewat Jatuh tempo: Overdue:
1 - 30 hari 271.433.893
347.642.516 1 - 30 days
31 - 60 hari 254.908.275
256.133.451 31 - 60 days
61 - 90 hari 171.129.181
157.967.330 61 - 90 days
91 - 180 hari 108.888.400
94.829.006 91 - 180 days
Lebih dari 180 hari 46.290.361
34.886.415 Over 180 days
Total pihak ketiga 1.715.091.225
1.703.635.434 Total third parties
Cadangan kerugian penurunan nilai 4.855.939
2.945.293 Allowance for impairment losses
Pihak ketiga - neto 1.710.235.286
1.700.690.141 Third parties - net
Pihak berelasi Related party
Belum jatuh tempo 33.859.216
9.852.149 Current
Total 1.744.094.502
1.710.542.290 Total
Perusahaan dan entitas anak telah membentuk provisi penurunan nilai piutang usaha berdasarkan
historis kredit para pelanggan secara individual. Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember
2016, nilai tercatat piutang usaha Perusahaan dan entitas anak yang telah jatuh tempo tetapi tidak
diturunkan
nilainya masing-masing
sebesar Rp847,79 miliar dan Rp888,51 miliar. Manajemen
telah menyimpulkan bahwa piutang usaha yang telah jatuh tempo dan tidak diturunkan nilainya, termasuk
piutang usaha yang belum jatuh tempo atau tidak diturunkan piutangnya adalah terutang dari para
pelanggan dengan rekam jejak kredit historis yang baik dan diharapkan dapat terpulihkan.
The Company and subsidiaries have made provision for impairment of trade receivables
based on the individual assessment of their customers’ credit history. As of
March 31, 2017 and December 31, 2016, the carrying amount of
trade receivables
of the
Company and
subsidiaries considered past due but not impaired amounted to Rp847.79 billion and Rp888.51
billion, respectively. Management has concluded that receivables past due but not impaired, along
with trade receivables that are neither past due nor impaired, are due from customers with good
credit history and are expected to be recoverable.
Rincian atas piutang usaha dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 38.
The details of trade receivables denominated in foreign currencies are disclosed in Note 38.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, piutang usaha ke PT Telkomsel, PT
Aplikanusa Lintasarta, PT Primacom Interbuana, PT AJN Solusindo dan PT Telekomunikasi Indonesia
Persero Tbk milik PT Abhimata Citra Abadi dengan total sebesar Rp37,36 miliar dijadikan jaminan untuk
pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Catatan 16.
As of March 31, 2017 and December 31, 2016, trade receivables from PT Telkomsel, PT
Aplikanusa Lintasarta, PT Primacom Interbuana, PT AJN Solusindo and PT Telekomunikasi
Indonesia Persero Tbk of PT Abhimata Citra Abadi with a total amount of Rp37.36 billion are
pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Note 16.
are in the Indonesian language.
PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
Tanggal 31 Maret 2017 dan untuk Periode yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Ribuan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of March 31, 2017 and
for the Three-month Period Then Ended
Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated
72
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:
31 Maret 2017 31 Desember 2016 March 31, 2017 December 31, 2016
Persediaan materi program 778.179.203
678.847.397 Program material inventories
Perangkat keras, peralatan Hardware, tools, and computer
dan suku cadang komputer 227.423.226
231.642.797 spareparts
Vouchers 56.297.003
18.064.776 Vouchers
Lain-lain 39.659.053
37.837.750 Others
1.101.558.485 966.392.720
Cadangan penurunan nilai - vouchers 113.337
246.919 Allowance for impairment - vouchers
Total 1.101.445.148
966.145.801 Total
Biaya materi program yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp356,03 miliar dan Rp343,11
miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 2016 Catatan 31.
Cost of program materials charged to operations amounted to Rp356.03 billion and Rp343.11 billion
for the three-month periods ended March 31, 2017 and 2016, respectively Note 31.
Biaya persediaan vouchers yang terjual untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31
Maret 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp246,98 triliun dan Rp246,43 miliar Catatan 31.
Cost of voucher inventories sold for the three- month periods ended March 31, 2017 and 2016
amounted to Rp246.98 trillion and Rp246.43 billion, respectively Note 31.
Persediaan di atas, kecuali persediaan materi program,
telah diasuransikan
terhadap risiko
kebakaran, kerusakan, bencana alam, kerusuhan huru-hara
dan risiko
lainnya dengan
nilai pertanggungan berjumlah Rp66,28 miliar dan
Rp89,48 miliar
masing-masing pada
tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016. Manajemen
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari
risiko-risiko tersebut. The above inventories, except for the program
material inventories, are covered by insurance against losses from fire, damage, disasters, riots
and other risks with a total sum insured amounting to Rp66.28 billion and Rp89.48 billion as of
March 31, 2017 and December 31, 2016 respectively. Management believes that the
insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas
kebakaran atau pencurian karena manajemen dapat meminta penggantian dari distributor film yang
bersangkutan
apabila terjadi
kebakaran atau
pencurian atas persediaan materi program yang dibeli.
The management did not insure program materials inventories against losses from fire or
theft since the management could ask for replacements of purchased program materials
from the related film suppliers in case of fire or theft.
Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, persediaan voucher milik SS dijadikan jaminan
untuk pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Persero Tbk Catatan 16.
As of March 31, 2017 and December 31, 2016, voucher inventories of SS are pledged as collateral
for the loans obtained from PT Bank Mandiri Persero Tbk Note 16.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada akhir
periode, manajemen berpendapat bahwa cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai persediaan.
Based on the review of physical condition and net realizable value of inventories at the end of period,
management believes
that allowance
for obsolescence and decline in value of inventories
is adequate to cover possible losses arising from impairment of inventories.