RISALAH RAPAT 5w5w3e9s9s1364801504085892

21 Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris suara yang dikeluarkan, maka dilakukan pemilihan ulang terhadap dua usulan yang memperoleh suara terbanyak sehingga salah satu usulan memperoleh suara lebih dari ½ satu per dua bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan. f. Suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.

J. PERBEDAAN PENDAPAT

DISSENTING OPINION Perbedaan pendapat diatur sebagai berikut : 1. Perbedaan pendapat yang terjadi harus dimasukkan dalam Keputusan Rapat dan Anggota Dewan Komisaris yang berbeda pendapat harus mengungkapkan alasan atas terjadinya perbedaan pendapat terhadap hasil keputusan tersebut; 2. Perbedaan pendapat tidak berarti memberikan hak kepada Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan untuk tidak melaksanakan hasil keputusan rapat. Meskipun terdapat perbedaan pendapat, namun seluruh Anggota Dewan Komisaris tetap berkewajiban untuk mengikuti dan melaksanakan hasil keputusan rapat; 3. Dewan Komisaris secara tanggung renteng bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila terbukti bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan Perseroan, kecuali Anggota Dewan Komisaris yang melakukan dissenting opinion dapat membuktikan bahwa ia telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut; dan 4. Perbedaan pendapat yang dicantumkan di dalam keputusan dan risala rapat dapat menjadi bukti bahwa Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan telah melakukan tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut dengan tidak menyetujui hasil keputusan rapat. Hal itu berarti bahwa Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dapat terbebas dari tuntutan atas timbul atau berlanjutnya kerugian tersebu sebagai hasil pelaksanaan rapat.

K. RISALAH RAPAT

1. Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuat risalah rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan termasuk pendapat berbedadissenting opinion anggota Dewan Komisaris, jika ada dan hal- hal yang diputuskan. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada pasal ini ditandatangani oleh Ketua rapat dan seluruh anggota Komisaris yang hadir dalam rapat. 2. Asli Risalah Rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada Direksi untuk disimpan dan dipelihara, sedangkan Dewan Komisaris menyimpan salinannya. 3. Risalah rapat dibuat oleh Sekretaris Dewan Komisaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris namun Risalah rapat tersebut tetap harus diadministrasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris. 4. Setiap Anggota Dewan Komisais berhak mendapatkan salinan Risalah Rapat, terlepas apakah yang bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam rapat tersebut. 22 Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris 5. Risalah rapat harus menggambarkan kondisi dalam rapat, meliputi : a. Acara, tempat, tanggal, waktu rapat, agenda, pimpinan rapat dan daftar peserta rapat; b. Tindak Lanjut Rapat Sebelumnya; c. Pembahasan yang terjadi dalam rapat dan Keputusan Kesimpulan yang disepakati dalam rapat; d. Dissenting Opinion, jika ada. 6. Risalah rapat harus dilampiri surat kuasa yang diberikan khusus oleh Anggota Dewan Komisaris yang tidak hadir kepada Anggota Dewan Komisaris lainnya jika ada. 7. Pada rapat yang diselenggarakan melalui sarana elektronik, maka tetap harus dibuatkan Risalah Rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta Rapat Dewan Komisaris. 8. Dokumen elektronik dapat dipakai sebagai bukti sah Risalah Rapat selain dari Risalah Rapat yang tertulis 1 . Kebijaan penggunaan dokumen elektronik sebagai dokumen perusahaan ditetapkanoleh Direksi dengan memenuhi persyaratan minimum penyelenggaraan sistem elektronik di Perseroan sesuai ketentuan perundang-undangan tentang informasi dan transaksi elektronik. 2 1 UU ITE Pasal 5 ayat 1 dan Ayat 2 2 UU ITE Pasal 5 ayat 3. 23 Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris BAGIAN KELIMA ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS 24 Tata Laksana Kerja Dewan Komisaris Organ Pendukung Dewan Komisaris merupakan perangkat Dewan Komisaris yang berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan. Organ Pendukung Dewan Komisaris terdiri dari Sekretariat Dewan Komisaris, Komite Audit dan satu Komite Lainnya jika diperlukan.

A. SEKRETARIAT DEWAN