BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Instruksi  Presiden  Nomor 8 Tahun 2008 tentang  kebijakan  Perberasan, Perusahaan Umum PERUM  BULOG   diberikan  penugasan  oleh  pemerintah.
Pangan  adalah  suatu  hak  asasi  manusia  dan  sebagai  komoditi  strategi  yang dilindungi  undang-undang  dasar  negara  republik  indonesia  tahun  1945  dan
kesepakatan  internasional, yaitu : Universal  Deklaration  Of  Human  Right 1948, Rome  Deklaration  on  World  Food  Summit  1996
1
Bahkan  dalam  kesepakatan  internasional  telah  menargetkan  pada tahun  2015  setiap  negara  termasuk  indonesia  telah  sepakat  menurunkan
kemiskinan  dan  kelaparan  sampai  separuhnya.  Pemerintah  Indonesia memberikan  perhatian  besar  dalam  menjaga  kestabilan  pemberasan  nasional
dengan  menjaga  ketahanan  pangan  dengan  melakukan  impor  yang dialokasikan  untuk  stok  pangan  nasional, diantaranya  untuk  memenuhi
kebutuhan  program  raskin. .
Pembangunan  nasional    merupakan    pencerminan    kehendak    seluruh rakyat untuk  terus-menerus  meningkatkan  kemakmuran  dan  kesejahteraannya
1
Pedoman Umum Tentang Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah 2013
Universitas Sumatera Utara
secara  adil  dan  merata  dalam  segala  aspek  kehidupan  yang  dilakukan  secara terpadu,    terarah,    dan    berkelanjutan    dalam    rangka    mewujudkan    suatu
masyarakat    yang adil   dan    makmur, baik   material    maupun    spiritual berdasarkan  Pancasila  dan  Undang-Undang  Dasar  Negara  Republik  Indonesia
Tahun  1945. Pangan  merupakan  kebutuhan  dasar  manusia  yang  paling  utama  dan
pemenuhannya    merupakan    bagian    dari    hak    asasi    setiap    rakyat    Indonesia. Yang dijamin di dalam  UNDANG-UNDANG  DASAR  NEGARA  REPUBLIK
INDONESIA  TAHUN  1945  sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas
2
Pangan    harus    senantiasa    tersedia    secara    cukup,    aman,    bermutu, bergizi,    dan beragam   dengan    harga    yang    terjangkau    oleh    daya    beli
masyarakat,  serta  tidak bertentangan  dengan  agama,  keyakinan,  dan  budaya masyarakat.  Untuk mencapai  semua  itu,  perlu  diselenggarakan  suatu  sistem
Pangan  yang memberikan  pelindungan,  baik  bagi  pihak  yang  memproduksi maupun  yang mengonsumsi  pangan.
.
Penyelenggaraan  Pangan  dilakukan  untuk  memenuhi  kebutuhan  dasar manusia    yang    memberikan    manfaat    secara    adil,    merata,    dan    berkelanjutan
dengan    berdasarkan    pada    Kedaulatan    Pangan,    Kemandirian    Pangan,    dan
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Universitas Sumatera Utara
Ketahanan    Pangan
3
Pemenuhan  konsumsi  Pangan  tersebut  harus  mengutamakan  produksi dalam  negeri  dengan  memanfaatkan  sumber  daya  dan  kearifan  lokal  secara
optimal. Untuk   mewujudkan    hal    tersebut,    tiga    hal    pokok    yang    harus diperhatikan  adalah :
. Hal   itu    berarti    bahwa    dalam    rangka    memenuhi kebutuhan  konsumsi    Pangan    masyarakat    sampai    pada    tingkat    perseorangan,
negara mempunyai  kebebasan  untuk  menentukan  kebijakan  Pangannya  secara mandiri, tidak  dapat  didikte  oleh  pihak  mana  pun.
a. Ketersediaan    Pangan    yang    berbasis    pada    pemanfaatan    sumber    daya
lokal secara  optimal. b.
Keterjangkauan  Pangan    dari    aspek    fisik    dan    ekonomi    oleh    seluruh masyarakat  serta
c. Pemanfaatan    Pangan    atau    konsumsi    Pangan    dan    Gizi    untuk    hidup
sehat, aktif  dan  produktif
4
Perwujudan    ketersediaan    pangan    yang    berbasis    pada    pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal dilakukan dengan Penganekaragaman Pangan
dan pengutamaan   Produksi    Pangan    dalam   negeri. Pewujudan   keterjangkauan Pangan dari   aspek    fisik    dan    ekonomi    dilakukan    melalui    pengelolaan
.
3
Wawancara dengan H. Ridwan A. Gani, SH, Kepala Perum BULOG Subdivisi Regional Kutacane Tanggal 16 April 2013
4
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
stabilisasi    pasokan dan   harga    Pangan    Pokok,  pengelolaan    cadangan    Pangan Pokok, dan pendistribusian  Pangan  Pokok.
Pemanfaatan    Pangan    atau    konsumsi    Pangan    dan    Gizi    akan menghasilkan sumber daya manusia  yang  berkualitas  sebagai  salah  satu  faktor
penentu  keberhasilan    pembangunan. Hal    itu    dilakukan    melalui    pemenuhan asupan  Pangan yang  beragam,  bergizi  seimbang,  serta  pemenuhan  persyaratan
Keamanan Pangan,  Mutu  Pangan,  dan  Gizi Pangan. Untuk memenuhi dan terjaminnya ketersediaan pangan, oleh sebab itu
maka pemerintah menunjuk dan mepercayakan kepada Badan Urusan Logistik sebagai penyediaan dan serta sebagai pendistribusian pangan kepada masyarakat
miskin sesuai dengan ketentuan-ketentuan dibawah ini, diantaranya : Pelaksana  program  raskin  di  Perum BULOG Subdivre Kutacane
dikoordinasikan  bersama  tim  koordinasi  pelaksana  administrasi  perekonomian setelah  rumah  tangga  sasaran  ditentukan  melalui  musyawarah
desakelurahan
5
5
Ibid.
, pihak  kecamatan  selaku  tim  koordinasi  tim  kecamatan menerima  daftar  nama-nama  RTS-PM yang disebut  DPM 1  Daftar  Penerima
Manfaat  pada  saat  penyaluran  beras  raskin. Bupati Kabupaten Aceh Tenggara atau pejabat yang ditunjuk oleh Bupati Kabupaten Aceh Tenggara menerbitkan
surat permintaan alokasi SPA kepada Perum BULOG .
Universitas Sumatera Utara
Keterlambatan  pembayaran  dan  pendistribusian  Raskin  atau  beras bersubsidi  serta  kualitas  beras  raskin  di  Kutacane   merupakan  suatu
permasalahan  atau  hambatan  yang  terjadi. Dalam  hal  ini  hambatannya  bisa terjadi  dari  berbagai  faktor  termasuk  lingkungan. Apa saja  kendala  yang
dialami  oleh  para  aparat  pelaksana  program  raskin di  wilayahnya. Berdasarkan  latar  belakang  diatas  maka  penulis  tertarik  untuk
mengadakan  penelitian  lebih  lanjut  terhadap  :
“KAJIAN  HUKUM  ADMINISTRASI  NEGARA  TERHADAP PROSEDUR  PENYALURAN  BERAS  BERSUBSIDI  DI PERUMBULOG
SUBDIVISI REGIONAL KUTACANE ”
B. Perumusan Masalah