BAB 3 FREE FLAP OPERATION
Pada umumnya bentuk sel tumor pada lidah adalah kasinoma sel skuamous. Tindakan perawatan terdiri dari pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan
kombinasinya. Hasil dari perawatan sering berbuah kecacatan. Kecacatan yang dihasilkan harus ditangani dengan tindakan bedah rekonstruksi antara lain dengan
free flap. Tujuan dari rekonstruksi setelah tindakan bedah adalah penyembuhan luka secara konsisten, membangun bentuk asli dan mengembalikan fungsi yang telah
hilang.
18
Pada bab ini akan dibahas mengenai defenisi, jenis free flap, dan juga indikasi serta kontraindikasi.
3.1 Definisi
Pembedahan free flap merupakan suatu tindakan bedah rekonstruksi dengan melakukan transfer jaringan bebas kulit, lemak, otot, dan tulang beserta pembuluh
darah ke bagian tubuh lain yang mengalami kecacatan. Kemampuan untuk transplantasi jaringan hidup dari satu daerah ke daerah tubuh yang lain telah sangat
memfasilitasi rekonstruksi cacat kompleks. Berbagai keuntungan dari teknik rekonstruksi ini seperti cakupan luka yang stabil, meningkatkan estetika dan
fungsional, serta meminimalisir morbiditas daerah donor. Sejak diperkenalkan transfer jaringan bebas pada tahun 1960 tingkat keberhasilan bedah rekonstruksi telah
meningkat secara substansial dan saat ini 95 - 99 tingkat keberhasilan telah diraih oleh tim ahli bedah.
18
Flep dianggap sebagai metode pilihan pertama rekonstruksi jaringan yang melibatkan kepala, dan leher. Pemakaian free flap dalam merekonstruksi daerah
kecacatan dapat menghasilkan pemulihan fungsi dan kualitas hidup yang baik.
18,19
3.2 Jenis Free Flap
Klasifikasi flep dapat dibagi menjadi tiga bagian seperti lokasi dari daerah donor, berdasarkan jaringan yang dipindahkan dan berdasarkan suplai darah.
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi flep berdasarkan lokasi dari daerah donor yaitu:
,18,20
1. Local flep merupakan pencangkokan yang masih berada pada satu daerah
defek. 2.
Regional flep merupakan pencangkokan yang dilakukan berjauhan dari daerah defek tetapi masih dalam satu tubuh dan aliran darah masih berhubungan.
3. Distant flep merupakan pencangkokan dengan daerah donor dan penerima
yang berbeda. Klasifikasi flep berdasarkan jaringan yang dipindahkan yaitu:
1. Kutaneus flep merupakan pencangkokan hanya pada satu jaringan yaitu kulit
dan fasia yang dangkal, biasanya untuk memperbaiki cacat yang kecil. 2.
Fasiakutaneus flep merupakan pencangkokan pada daerah subkutan dan fasia profunda sehingga suplai darah lebih terjamin. Bagian flep ini untuk memperbaiki
daerah defek yang besar. 3.
Muskulokutaneus flep merupakan pencangkokan untuk daerah yang memerlukan daerah donor yang besar.
4. Osteokutaneus flep merupakan pencangkokan kompleks yang disertai dengan
tulang seperti untuk pencangkokan daerah rahang. Klasifikasi flep yang berdasarkan suplai darah yaitu:
1. Axial flep merupakan pencangkokan untuk daerah yang luas dan disuplai oleh
aliran daerah yang bernama arteri dan vena. 2.
Random flep merupakan pencangkokan yang sederhana dimana aliran darah hanya dipasok oleh aliran darah generik.
Universitas Sumatera Utara
Paska operasi tumor ganas pada lidah jenis rekonstruksi flep yang dipilih adalah fasiokutaneus flep. Dimana daerah donor dapat dibagi menjadi beberapa bagian
anatomi seperti :
20,21
Tabel 2. Bagian anatomi fasiokutaneus flep beserta keuntungan dan kerugiannya.
20
Tipe flep Keuntungan
Kerugian Radial forearm flep
- Tipis, kulit lentur, dan
memanjang,serta posisi mudah.
- Berpotensi mempunyai
sensorik. -
Untuk bentuk flep yang kompleks.
- kemudahan evaluasi
praoperasi. -
Memungkinkan terjadinya iskemia,
tendon terpapar, disfungsi motorik.
- Kurang estetik.
Lateral arm flep -
Daerah donor tipis dan lembut, posisi mudah.
- Berpotensi sensorik.
- Morbiditas daerah
donor rendah. -
Kaliber arteri kecil. -
Valibilitas lemak di subkutan.
Lateral thigh flep -
Daerah donor luas dan sedikit rambut.
- Morbiditas daerah
donor rendah, posisi mudah.
- Berpotensi sensorik.
- Digunakan pada daerah
defek yang luas. -
Mempunyai pedikel yang pendek.
- Diseksi yang rumit.
Scapula dan parascapula flep
- Daerah donor luas,
morbiditas daerah donor rendah.
- Kaliber besar.
- Ketersediaan tulang.
- Kulit yang tebal.
- Posisi daerah yang
sulit.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Indikasi dan kontraindikasi