Karakteristik Jaringan Jalan Karakteristik Pola Pergerakan di Wilayah Studi

memperbaiki mulut-mulut simpang, konsistensi dalam Land Use Planning, konsistensi dalam penetapan Daerah Milik Jalan, pengamanan Daerah Milik Jalan, perencanaan jalan dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan

3.4.4.2 Karakteristik Jaringan Jalan

Ruas Jalan Gadjah Mada merupakan salah satu ruas jalan tersibuk di Kota Batam yang menghubungkan antara pusat pemerintahan lama Sekupang ke pusat pusat pemerintahan baru Batam centre dan juga wilayah Nagoya dan Jodoh yang merupakan pusat perekonomian Kota Batam. Panjang Ruas Jalan Adalah 8,838 Km, dimana 1,183 Km 13,39 berada diperbatasan antara wilayah Administrasi Kelurahan Pangkalan Petai Kecamatan Lubuk Baja dan Kelurahan Baloi Kecamatan Nongsa, sedangkan 7,655 Km 86,61 berada di wilayah administrasi Kecamatan Sekupang, Jalan Gadjah Mada merupakan Jalan Arteri dimana jika dilihat dari fungsinya merupakan jalan dengan fungsi A, dimana kecepatan rata-ratanya 60 Kmjam dengan kapasitas 5940 smpjam dan LHR 5388 smpjam Master Plan Transportasi Kota Batam, 2002. BAB IV ANALISIS TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI 4.1 Analisis Guna Lahan 4.1.1 Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Karena perkembangan kawasan Jalan Gadjah Mada merupakan bagian dari perkembangan fisik Kota Batam, maka sudah tentu perkembangan kawasan Jalan Gadjah Mada merujuk kepada perkembangan fisik Kota Batam secara makro. Perkembangan yang terjadi di Kawasan Jalan Gadjah Mada ditentukan oleh perkembangan pemanfaatan lahan dan sistem kegiatan daerah sekelilingnya dan Kota Batam pada umumnya. TABEL IV.1 POLA PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH STUDI TAHUN 2000, TAHUN 2004 DAN TAHUN 2006 TAHUN 2000 TAHUN 2002 TAHUN 2004 TAHUN 2006 NO GUNA LAHAN LUAS Ha LUAS Ha LUAS Ha LUAS Ha 1 Pariwisata 213 62,85 213 50,92 213 44,31 213 44,27 2 Pemukiman 106,27 31,36 147,98 35,38 201,71 41,96 201,71 41,93 3 Perdagangan dan Jasa 10,17 3,00 36,61 8,75 42,52 8,85 42,52 8,84 4 Fasilitas Sosial 7,48 2,21 7,48 1,79 9,48 1,97 9,48 1,97 5 Pendidikan 0,00 9,18 2,19 9,18 1,91 9,18 1,91 6 Fasilitas Umum 2 0,59 4,03 0,96 4,81 1,00 5,21 1,08 Jumlah 338,9 100 418,3 100 480,7 100 481,1 100 Sumber : Otorita Batam, 2006 Pertumbuhan suatu kawasan ditandai dengan pemekaran pemanfaatan lahan dari dua sisi yaitu perubahan guna lahan tak terbangun menjadi lahan terbangun, ini terlihat dari perubahan luas lahan terbangun di kawasan studi dari 338,9 Ha pada tahun 2001, pada tahun 2002 luasnya menjadi 418,3 Ha, tahun