Perkembangan Kota Batam PENGARUH PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN DI SEPANJANG JALAN GADJAH MADA KOTA BATAM - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BATAM

3.1. Perkembangan Kota Batam

Kota Batam merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan sangat pesat di Propinsi Kepulauan Riau baik dari segi fisik, seperti pembangunan dan pemekaran wilayah maupun dari segi non fisik, seperti perkembangan sosial ekonomi masyarakat, apalagi semenjak ditetapkannya kawasan SIJORI Singapore, Johor, Riau. Sebelum dimekarkan dan ditingkatkan statusnya secara definitif menjadi Kota, Batam berstatus sebagai Kotamadya Administratif yang dibentuk berdasarkan PP No.34 Tahun 1983 dengan luas wilayah keseluruhan 612,53 Km2, terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kec. Belakang Padang, Kec. Batam Barat, dan Kec. Batam Timur. Dalam perkembangannya Batam tumbuh sebagai kota industri dan perdagangan serta menunjukkan kemajuan yang pesat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Pada tahun 1999 Kotamadya Batam telah mengalami perluasan wilayah dengan memasukkan sebagian wilayah Kabupaten Kep. Riau. Berdasar Undang- Undang RI No.53 tahun 1999, wilayah Kota Batam terdiri dari 4 pulau besar, yaitu Pulau Batam, Rempang, Galang dan beberapa gugus pulau-pulau kecil di sekitarnya, yang luas keseluruhan mencapai 1.570,35 Km2, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : berbatasan dengan Selat Singapura 2. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kec. Bintan Utara dan Kec. Teluk Bintan, Kab. Kepulauan Riau 3. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kec. Senayang, Kab. Kepulauan Riau 4. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kec. Moro dan Kec. Karimun, Kab. Karimun Salah satu indikasi yang menunjukkan pesatnya perkembangan Kota Batam adalah laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 Kota Batam berpenduduk 434.286 jiwa. Pada tahun 2005 jumlahnya sudah mencapai 685.787 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk dari hasil sensus penduduk rata-rata pertahunnya selama periode 1990-2000 sebesar 12,87 dan rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kota Batam dari tahun 2001- 2005 sebesar 5 Batam Dalam Angka tahun 2006:37. Selain itu pertumbuhan penduduk Batam merupakan yang tertinggi di Indonesia. Struktur tata ruang sebagai arah perkembangan Kota Batam dikembangkan secara berhirarki dan terstruktur dengan pola multiple nuclei. Daya tarik bagi seluruh bagian wilayah Kota Batam disebarkan pada pusat-pusat pelayanan keseluruh wilayah kota. Memacu pertumbuhan kota dan mewujudkan pemerataan pembangunan keseluruh wilayah Kota Batam. Sarana pelayanan kota yang penyebarannya dilakukan secara berjenjang sesuai kebutuhan dan tingkat pelayanan.

3.2 Strategi Pengembangan Kota Batam