Analisis Pertumbuhan Analisis Tingkat Pelayanan

menurun dengan peningkatan arus, kepadatan mulai meningkat agak cepat; kebebasan manuver semakin terbatas, jarak antara kendaraanspacing rata-rata adalah 165 feet 49,5 m, kecelakaan kecil saja sudah mengakibatkan antrian, tingkat kenyamanannya sangat buruk

4.2.3.2 Analisis Pertumbuhan

Untuk menganalisis pertumbuhan lalu lintas pada ruas Jalan Gadjah Mada dapat ditinjau dari beberapa faktor yang mempengaruhi, Dari beberapa nilai pertumbuhan yang diperoleh, maka dapat diketahui nilai pertumbuhan masing- masing unsur. Untuk menentukan data volume lalu lintas tahun 2006 di daerah studi dipergunakan nilai pertumbuhan kepemilikan kendaraan, dengan rumus nilai pertumbuhan i sebagai berikut Suyadi, 2004:48 : TABEL IV.5 JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BATAM DARI TAHUN 2001-2005 TAHUN JENIS KENDARAAN 2001 2002 2003 2004 2005 Mobil Penumpang 21.558 26.815 29.952 36.093 34.190 Mobil Beban 7.616 8.636 9.004 10.538 9.690 Mobil BusMini Bus 1.549 1.930 2.338 3.248 2.625 Sepeda Motor 48.700 62.901 84.379 105.326 125.905 Jumlah 79.423 100.282 125.673 155.205 172.410 Persentase Kenaikan 26,26 25,32 23,50 11,09 Sumber : Dinas Perhubungan Kota Batam, 2006 i = 100 × A B B = 2 2 X X N P X PX N ∑ − ∑ × ∑ × ∑ − ∑ × A = N X B P ∑ × + ∑ Dimana : i = Nilai Pertumbuhan N = Jumlah tahun dasar P = Jumlah Kendaraan No Tahun Jumlah Kendaraan P X X 2 PX 1 2001 79.423 -2 4 -158.846 2 2002 100.282 -1 1 -100.282 3 2003 125.673 0 0 4 2004 155.205 1 1 155.205 5 2005 172.410 2 4 344.820 Jumlah ∑ 632.993 10 240.897 B = 2 10 5 993 . 632 897 . 240 5 − × × − × = 50 485 . 204 . 1 = 24.089,7 A = 5 7 , 089 . 24 993 . 632 × + = 5 993 . 632 = 126.598,6 i = 100 126.598,6 24.089,7 × = 19,03 Jadi LHR untuk tahun 2006 = 5.388 smpjam + 4 19,03 x 5.388 smpjam = 9.489 smpjam 4.2.3.3 Derajat Kejenuhan VC Ruas Jalan Gadjah Mada Tahun 2006 a. Kapasitas Dasar Co Tipe Jalan Gadjah Mada adalah 4-Lajur 2-arah terbagi 42 D sehingga didapatkan : Co = 4 x 1650 smpjam = 6.600 smpjam b. Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas FC W Secara keseluruhan lebar jalan Gadjah Mada adalah 14 m dimana tiap lajur mempunyai lebar 3,5 m sehingga nilai FC W = 1,00 c. Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah FC SP Faktor penyesuaian arah hanya untuk jalan tak terbagi d. Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping FC SF Hambatan samping di daerah studi relatif sangat kecil sehingga nilai FC SF = 1 e. Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota FC CS Jumlah penduduk Tahun 2006 sd bulan Juli 2006 Batam Dalam Angka, 2006:47 = 702,079 Jumlah penduduk ukuran kota = 0,5 juta penduduk – 1 juta penduduk, jadi FC CS = 0,94 C = C O x FC W x FC SP x FC SF x FC CS = 6.600 smpjam x 1 x 1 x 1 x 0,94 = 6.204 smpjam VC = smpjam 6.204 smpjam 9.489 = 1,529 VC 1 Berdasarkan data VC diatas dapat diketahui tingkat pelayanan Jalan tergantung arus Jalan Gadjah Mada yaitu masuk Tingkat Pelayanan F dan sudah sampai pada tingkat jenuh , dimana Volume pelayanan lebih besar dari kapasitas, aliran arus lalu lintas telah mengalami kemacetan Louis J Pignataro, 1973, menurut Tamin 1997:66 tingkat pelayanan F mengindikasikan arus terhambat berhenti, antrian, macet. Menurut Khisty 2003:219, LOS F menggambarkan terhentinya arus kendaraan pada titik kemacetan seperti dipertemuan jalur, kondisi penyalipan atau perbaikan lajur. Kemacetan ini dapat pula disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Dalam banyak kasus, terhentinya arus terjadi ketika perbandingan antara tingkat arus datang dengan kapasitas aktual telah melebihi 1. Operasi LOS F di dalam suatu antrian adalah akibat dari suatu kemacetan atau penyempitan pada arah arus tersebut. LOS F juga menggambarkan kondisi-kondisi di titik penyempitan dan arus pelepasan antrian yang terjadi pada kecepatan di bawah 50 miljam. Kapanpun kondisi ini terjadi, terdapat kemungkinan peningkatan panjang antrian yang cukup besar.

4.3 Analisis Bangkitan dan Tarikan Pergerakan di Jalan Gadjah Mada