8
Manajemen Kepegawaian Negara
Daerah yang diperbantukan di luar instansi induknya, gajinya dibebankan pada instansi yang menerima
perbantuan. Disamping Pegawai Negeri Sipil sebagaimana disebutkan di atas, pejabat yang berwenang juga berhak
mengangkat pegawai tidak tetap. Yaitu pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan
tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administratif sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan organisasi. Pegawai Tidak Tetap tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri.
D. Hak
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan akuntabel, maka setiap Pegawai Negeri Sipil
diberikan hak sebagai berikut: Memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban
pekerjaan dan tanggung jawabnya pasal 7 ayat 1 UU No. 43 Tahun 1999 atau pasal 7 UU No. 8 Tahun 1974;
Memperoleh cuti pasal 8 UU No. 8 Tahun 1974. Cuti PNS sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.
24 Tahun 1976, terdiri dari : cuti tahunan;
cuti besar; cutu sakit;
cuti bersalin; cuti karena alasan penting;
cuti di luar tanggungan negara. Yang dimaksud dengan cuti Pegawai Negeri Sipil adalah
9
keadaan tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu dan dikeluarkandiberikan oleh pejabat yang
berwenang seperti Pimpinan Lembaga TertinggiNegara, Menteri, Jaksa Agung, Kepala Lembaga Pemerintahan
NonDepartemen, Pimpinan
Sekretariat Lembaga
TertinggiTinggi Negara dan pejabat lain yang ditentukan oleh Presiden.
Cuti Tahunan
Persyaratan Pegawai Negeri Sipil untuk mendapat cuti tahunan adalah apabila yang bersangkutan telah bekerja
secara terus-menerus selama satu 1 tahun, maka PNS berhak mendapatkan cuti tahunan. Cuti tahunan bagi PNS
adalah selama duabelas 12 hari kerja. Pemberian cuti tahunan dapat diberikan tambahan paling lama empatbelas
14 hari kerja apabila pegawai yang bersangkutan tinggal atau cuti tersebut dijalankan di tempat yang sulit
transportasinya.
Cuti Besar
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang kurangnya selama enam 6 tahun berturut-turut maka yang
bersangkutan berhak mendapatkan cuti besar yang lamanya adalah 3 tiga bulan. PNS yang menjalani cuti besar masih
berhak mendapatkan cuti tahunannya dalam tahun yang bersangkutan.
10
Manajemen Kepegawaian Negara
Cuti Sakit
a. Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama satu 1 atau
dua 2 hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan yang bersangkutan harus memberitahukan kepada atasan
yang bersangkutan; b.
Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih dari dua 2 sampai dengan empatbelas 14 hari berhak atas cuti
dengan ketentuan yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter.
c. Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari
empat belas 14 hari kerja berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan
PNS yang
bersangkutan mengajukan
permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter
yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Cuti sakit ini dapat diberikan paling lama satu 1 tahun dan apabila
belum sembuh, maka cuti sakit dapat ditambah selama enam 6 bulan; apabila penambahan cuti untuk enam
6 bulan, maka PNS yang bersangkutan harus diuji kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri
Kesehatan. Apabila dari hasil pengujian ini ternyata penyakitnya belum sembuh, maka PNS bersangkutan
diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dengan mendapat
uang tunggu
berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
11
Cuti bersalin
Kepada Pegawai Negeri Sipil wanita diberikan hak mendapatkan cuti bersalin untuk anak pertama dan kedua.
Sedangkan untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya diberikan cuti di luar tanggungan negara. Cuti bersalin
diberikan selama satu 1 bulan sebelum dan dua 2 bulan setelah persalinan.
Cuti karena Alasan Penting
Cuti karena alasan penting dapat diberikan apabila a.
Salah seorang anggota keluarga ibu, bapak, isteri suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu
mengalami sakit keras atau meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku PNS yang
bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya tersebut;
b. Melangsungkan perkawinan yang pertama;
c. Alasan penting lainnya yang ditetapkan kemudian oleh
Presiden. Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan
penting. Lama cuti karena alasan penting ditentukan oleh Pejabat yang berwenang yaitu paling lama dua 2 bulan.
Cuti di luar Tanggungan Negara
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang- kurangnya lima 5 tahun secara terus-menerus, karena
alasan pribadi yang penting dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara selama tiga 3 tahun dan