Hak MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA3

10 Manajemen Kepegawaian Negara Cuti Sakit a. Pegawai Negeri Sipil yang sakit selama satu 1 atau dua 2 hari berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan yang bersangkutan harus memberitahukan kepada atasan yang bersangkutan; b. Pegawai Negeri Sipil yang sakit lebih dari dua 2 sampai dengan empatbelas 14 hari berhak atas cuti dengan ketentuan yang bersangkutan harus mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter. c. Pegawai Negeri Sipil yang menderita sakit lebih dari empat belas 14 hari kerja berhak atas cuti sakit, dengan ketentuan PNS yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dengan melampirkan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Cuti sakit ini dapat diberikan paling lama satu 1 tahun dan apabila belum sembuh, maka cuti sakit dapat ditambah selama enam 6 bulan; apabila penambahan cuti untuk enam 6 bulan, maka PNS yang bersangkutan harus diuji kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Apabila dari hasil pengujian ini ternyata penyakitnya belum sembuh, maka PNS bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dengan mendapat uang tunggu berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 11 Cuti bersalin Kepada Pegawai Negeri Sipil wanita diberikan hak mendapatkan cuti bersalin untuk anak pertama dan kedua. Sedangkan untuk persalinan anak ketiga dan seterusnya diberikan cuti di luar tanggungan negara. Cuti bersalin diberikan selama satu 1 bulan sebelum dan dua 2 bulan setelah persalinan. Cuti karena Alasan Penting Cuti karena alasan penting dapat diberikan apabila a. Salah seorang anggota keluarga ibu, bapak, isteri suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu mengalami sakit keras atau meninggal dunia dan menurut ketentuan hukum yang berlaku PNS yang bersangkutan harus mengurus hak-hak dari anggota keluarganya tersebut; b. Melangsungkan perkawinan yang pertama; c. Alasan penting lainnya yang ditetapkan kemudian oleh Presiden. Setiap Pegawai Negeri Sipil berhak atas cuti karena alasan penting. Lama cuti karena alasan penting ditentukan oleh Pejabat yang berwenang yaitu paling lama dua 2 bulan. Cuti di luar Tanggungan Negara Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurang- kurangnya lima 5 tahun secara terus-menerus, karena alasan pribadi yang penting dan mendesak dapat diberikan cuti di luar tanggungan negara selama tiga 3 tahun dan 12 Manajemen Kepegawaian Negara dapat diperpanjang paling lama satu 1 tahun apabila ada alasan-alasan yang penting untuk memperpanjangnya. Untuk mendapatkan cuti di luar tanggungan negara, PNS mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang disertai alasan-alasannya. Pegawai Negeri Sipil yang menjalankan cuti di luar tanggungan negara tidak berhak menerima penghasilan dari negara dan harus melepaskan jabatannya. Masa menjalankan cuti di luar tanggungan negara tidak diperhitungkan sebagai masa kerja. Memperoleh perawatan bagi yang tertimpa sesuatu kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya pasal 9 ayat 1 UU No. 8 Tahun 1974; Memperolah tunjangan bagi yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas dan kewajibannya yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga pasal 9 ayat 2 UU No. 8 Tahun 1974; Memperoleh uang duka bagi keluarga Pegawai Negeri Sipil yang tewas pasal 9 ayat 3 UU No. 8 Tahun 1974; Memperoleh pensiun bagi PNS yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan pasal 10 UU No. 8 Tahun 1974 dan PP No. 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS; Menjadi peserta TASPEN menurut Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1963; Menjadi peserta ASKES menurut Keputusan Presiden No. 8 tahun 1977. 13

E. Peraturan Disiplin PNS

Sebagaimana disebutkan di atas, Pegawai Negeri Sipil menempati kedudukan yang mulia, yaitu sebagai unsur aparatur Negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas Negara, pemerintahan, dan pembangunan. Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas tersebut, dipandang perlu menetapkan peraturan tentang disiplin Pegawai Ngeri Sipil. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil disebutkan peraturan disiplin adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh seorang Pegawai Negeri Sipil. Perlu disadari dan dimengerti bahwa dikeluarkannya peraturan ini tidak untuk membatasi ruang gerak Pegawai Negeri Sipil tetapi semata-mata untuk memberikan rambu-rambu yang jelas bagi Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Kreativitas, inovasi dan ide-ide yang membangun serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat tetap harus dipupuk dan dikembangkan. Kewajiban PNS adalah sebagai berikut: Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, Negara dan pemerintah; Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan 14 Manajemen Kepegawaian Negara Golongan atau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Negara oleh kepentingan Golongan, diri sendiri, atau pihak lain; Menjunjung tinggi kehormatan dan martabat Negara, pemerintah dan Pegawai Negeri Sipil ; Mengangkat dan mentaati sumberjanji Pegawai Negeri Sipil dan sumpahjanji jabatan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku; Menyimpan rahasia Negara dan atau rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya; Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan pemerintah baik yang langsung menyangkut tugas tugas kedinasannya maupun yang berlangsung secara umum; Melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan semangat untuk kepentingan Negara; Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan, dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil ; Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui adanya hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara pemerintah, terutama di bidang keamanan, keuang an, dan materiil; Mentaati ketentuan jam kerja; Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik; Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya; Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat menurut bidang tugasnya masing-masing; 15 Bertindak dan bersifat tegas, tapi adil dan bijaksana terhadap bawahan; Membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya; Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya; Mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerjanya; Memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan karirnya; Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perpajakan; Berpakaian rapi, sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap masyarakat, sesama PNS, dan terhadap atasan; Hormat menghormati antara sesama warga Negara yang memeluk agamakepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berlainan; Menjadi teladan sebagai warga Negara yang baik dalam masyarakat; Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku; Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang; Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin. Larangan PNS Adalah Sebagai Berikut: Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat Negara, pemerintah, atau Pegawai Negeri Sipil ; Menyalahgunakan wewenangnya;