54
Manajemen Kepegawaian Negara
Memahami pengembangan karir dalam suatu organisasi memerlukan perhatian terhadap dua aspek, yaitu bagaimana
masing-masing orang merencanakan dan menerapkan tujuan- tujuan karirnya perencanaan karir dan bagaimana manajemen
atau organisasi merancang dan menerapkan program-program pengembangan karirnya sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Manajemen karir adalah proses berkelanjutan dari penyiapan, penerapan dan pemantauan rencana-rencana karir yang
dilakukan individu itu sendiri atau seiring dengan sistem karir. Karir adalah perjalanan pekerjaan seorang pegawai dalam
suatu organisasi, atau perjalanan seseorang yang dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru dan berakhir pada saat yang
bersangkutan tidak bekerja dalam organisasi tersebut. Dengan perkataan lain karir adalah suatu urutan promosi yang lebih
menuntut tanggung jawab yang lebih tinggi bagi seorang pegawai selama berkarya dalam suatu organisasi.
Jalur karir adalah: 1.
Pola yang mnggambarkan kemungkinan urutan jabatan bagi seorang karyawan sampai mencapai jabatan tertinggi;
2. Pola yang berkesinambungan dari beberapa pekerjaan atau
jabatan yang membentuk karir seseorang. Pola atau jalur karir merupakan opsi pilihan karir yang ada
bagi setiap pekerjaan dan persyaratan yang diminta bagi suatu pekerjaan. Agar pola jalur karir yang disusun dapat memenuhi
kebutuhan organisasi, maka dalam menyusun pola jalur karir, pihak manajemen SDM harus mengajak fungsi-fungsi lain
yang ada dalam organisasi.
55
Idealnya sebuah tim penyusun pola jalur karir terdiri dari: 1.
Pihak yang mempunyai wewenang di manajemen puncak; 2.
Pihak-pihak yang mewakili visi dari fungsi yang ada didalam organisasi seperti unit-unit Operasional Tugas
Pokok lini yang ada; 3.
Pihak Unit atau Bagian Sumber Daya Manusia. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan organisasi dalam
menyusun suatu pola jalur karir adalah: 1.
Mengevaluasi struktur organisasi yang ada, agar didapatkan gambaran secara penuh tentang pekerjaan atau jabatan yang
akan dibuat pola jalur karirnya; 2.
Membuat kriteria-kriteria yang akan dijadikan dasar pengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang ada sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan; 3.
Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang ada sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan;
4. Menetapkan pengaturan dasar yang dapat diizinkan instansi
untuk masalah;
a.
Promosi;
b.
Perpindahan literal;
c.
Titik pindah switching point. 5.
Mengevaluasi uraian dan persyaratan jabatan setiap pekerjaan yang ada.
Secara umum proses perencanaan dan pengembangan karir dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Melalui proses
perencanaan ini
memungkinkan para
pegawai untuk
mengidentifikasikan sasaran-sasaran karir dan jalur-jalur
56
Manajemen Kepegawaian Negara
menuju ke sasaran tersebut. Kemudian melalui kegiatan- kegiatan pengembangan para pegawai mencari cara-cara untuk
meningkatkan dirinya dan mengembangkan sasaran-sasaran karir mereka Handoko,1995.
C. Kebijakan Pembinaan PNS
Sistem pembinaan PNS merupakan perpaduan antara sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada sistem
prestasi kerja Pasal 12 ayat 2 UU Nomor 43 Tahun 1999. Sistem karir adalah suatu sistem kepegawaian, di mana untuk
pengangkatan pertama didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan, sedang dalam pengembangan lebih lanjut, masa
kerja, kesetiaan, ketaatan, pengabdian, dan syarat-syarat obyektif lainnya juga turut menentukan. Dalam sistem karir
dimungkinkan seseorang naik pangkat tanpa ujian jabatan dan pengangkatan dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan jenjang
57
yang telah ditentukan. Sementara sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian yang dalam kenaikan pangkat dan
pengangkatan dalam jabatan didasarkan pada kriteria yang jelas, misalnya melalui serangkaian tes agar memenuhi syarat
kompetensi yang diperlukan serta dengan melihat prestasi kerjanya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan demikian terdapat obyektivitas yang tinggi dalam kenaikan pangkat maupun pengangkatan dalam suatu jabatan.
Dalam pembinaan karir PNS dikenal dua sistem, yaitu: 1. Sistem Karir Terbuka
Sistem karir terbuka ialah suatu sistem kepegawaian, di mana untuk menduduki jabatan yang lowong dalam suatu
unit organisasi terbuka bagi setiap warga negara asalkan ia mempunyai kecakapan dan pengalaman yang diperlukan
untuk jabatan yang lowong itu. 2. Sistem Karir Tertutup
Sistem karir tertutup adalah suatu sistem kepegawaian di mana suatu jabatan yang lowong dalam suatu organisasi
hanya dapat diduduki oleh pegawai yang telah ada dalam organisasi itu, tidak boleh diduduki oleh orang luar.
Dalam sistem karir tertutup, mempunyai beberapa arti, yaitu:
Tertutup dalam arti Departemen, artinya bahwa jabatan yang lowong dalam suatu Departemen.
Hanya diisi oleh pegawai yang telah ada dalam Departemen itu dan tidak boleh diisi oleh pegawai dari
Departemen lain. Karir tertutup dalam arti negara, yaitu bahwa jabatan-
58
Manajemen Kepegawaian Negara
jabatan yang ada dalam organisasi Pemerintah hanya dapat diisi oleh pegawai yang telah ada dalam organisasi
Pemerintah. Dalam sistem karir tertutup dalam arti negara dimungkinkan perpindahan dari Departemen
yang satu ke Departemen yang lain atau dari provinsi kabupatenkota yang satu ke provinsikabupatenkota
yang lain.
D. Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural Dan
Fungsional
Setelah seorang CPNS diangkat menjadi PNS, maka terbuka peluang untuk diangkat dalam jabatan struktural atau fungsional.
1. Jabatan Struktural
Jabatan struktural
adalah suatu
kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan
organisasi negara. Kedudukan tersebut bertingkat-tingkat dari tingkat terendah eselon IVb sampai dengan tingkat
tertinggi eselon Ia. Untuk lebih jelasnya tentang eselon dan jenjang pangkat jabatan struktural sebagaimana diatur
dalam PP Nomor 13 Tahun 2002 dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
59
JENJANG PANGKATGOLONGAN RUANG TERENDAH
TERTINGGI NO
ESE- LON
PANGKAT GOL
RUANG PANGKAT
GOL RUANG
1 2
3 4
5 6
1. Ia
Pembina Utama
Madya IVd
Pembina Utama IVe
2. Ib
Pembina Utama
Muda IVc
Pembina utama IVe
3. IIa
Pembina Utama
Muda IVc
Pembina Utama
Madya IVd
4. IIb
Pembina Tingkat I
IVb Pembina
Utama Muda
IVc 5.
IIIa Pembina
IVa Pembina Tk. I
IVb 6.
IIIb Penata Tingkat I IIId
Pembina IVa
7. IVa Penata
IIIc Penata Tingkat I
IIId 8.
IVb Penata Muda Tk.I IIIb
Penata IIIc
9. Va
Penata Muda IIIa
Penata Muda Tk.I IIIb
Persyaratan untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural adalah:
Berstatus Pegawai Negeri Sipil ; Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 satu tingkat
di bawah jenjang pangkat yang ditentukan; Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan dan
pelatihan yang ditentukan; Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir;