Konsep Pola Karir MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NEGARA3

54 Manajemen Kepegawaian Negara Memahami pengembangan karir dalam suatu organisasi memerlukan perhatian terhadap dua aspek, yaitu bagaimana masing-masing orang merencanakan dan menerapkan tujuan- tujuan karirnya perencanaan karir dan bagaimana manajemen atau organisasi merancang dan menerapkan program-program pengembangan karirnya sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajemen karir adalah proses berkelanjutan dari penyiapan, penerapan dan pemantauan rencana-rencana karir yang dilakukan individu itu sendiri atau seiring dengan sistem karir. Karir adalah perjalanan pekerjaan seorang pegawai dalam suatu organisasi, atau perjalanan seseorang yang dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru dan berakhir pada saat yang bersangkutan tidak bekerja dalam organisasi tersebut. Dengan perkataan lain karir adalah suatu urutan promosi yang lebih menuntut tanggung jawab yang lebih tinggi bagi seorang pegawai selama berkarya dalam suatu organisasi. Jalur karir adalah: 1. Pola yang mnggambarkan kemungkinan urutan jabatan bagi seorang karyawan sampai mencapai jabatan tertinggi; 2. Pola yang berkesinambungan dari beberapa pekerjaan atau jabatan yang membentuk karir seseorang. Pola atau jalur karir merupakan opsi pilihan karir yang ada bagi setiap pekerjaan dan persyaratan yang diminta bagi suatu pekerjaan. Agar pola jalur karir yang disusun dapat memenuhi kebutuhan organisasi, maka dalam menyusun pola jalur karir, pihak manajemen SDM harus mengajak fungsi-fungsi lain yang ada dalam organisasi. 55 Idealnya sebuah tim penyusun pola jalur karir terdiri dari: 1. Pihak yang mempunyai wewenang di manajemen puncak; 2. Pihak-pihak yang mewakili visi dari fungsi yang ada didalam organisasi seperti unit-unit Operasional Tugas Pokok lini yang ada; 3. Pihak Unit atau Bagian Sumber Daya Manusia. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan organisasi dalam menyusun suatu pola jalur karir adalah: 1. Mengevaluasi struktur organisasi yang ada, agar didapatkan gambaran secara penuh tentang pekerjaan atau jabatan yang akan dibuat pola jalur karirnya; 2. Membuat kriteria-kriteria yang akan dijadikan dasar pengelompokan pekerjaan-pekerjaan yang ada sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; 3. Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang ada sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan; 4. Menetapkan pengaturan dasar yang dapat diizinkan instansi untuk masalah; a. Promosi; b. Perpindahan literal; c. Titik pindah switching point. 5. Mengevaluasi uraian dan persyaratan jabatan setiap pekerjaan yang ada. Secara umum proses perencanaan dan pengembangan karir dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Melalui proses perencanaan ini memungkinkan para pegawai untuk mengidentifikasikan sasaran-sasaran karir dan jalur-jalur 56 Manajemen Kepegawaian Negara menuju ke sasaran tersebut. Kemudian melalui kegiatan- kegiatan pengembangan para pegawai mencari cara-cara untuk meningkatkan dirinya dan mengembangkan sasaran-sasaran karir mereka Handoko,1995.

C. Kebijakan Pembinaan PNS

Sistem pembinaan PNS merupakan perpaduan antara sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja Pasal 12 ayat 2 UU Nomor 43 Tahun 1999. Sistem karir adalah suatu sistem kepegawaian, di mana untuk pengangkatan pertama didasarkan atas kecakapan yang bersangkutan, sedang dalam pengembangan lebih lanjut, masa kerja, kesetiaan, ketaatan, pengabdian, dan syarat-syarat obyektif lainnya juga turut menentukan. Dalam sistem karir dimungkinkan seseorang naik pangkat tanpa ujian jabatan dan pengangkatan dalam jabatan dilaksanakan berdasarkan jenjang 57 yang telah ditentukan. Sementara sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian yang dalam kenaikan pangkat dan pengangkatan dalam jabatan didasarkan pada kriteria yang jelas, misalnya melalui serangkaian tes agar memenuhi syarat kompetensi yang diperlukan serta dengan melihat prestasi kerjanya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian terdapat obyektivitas yang tinggi dalam kenaikan pangkat maupun pengangkatan dalam suatu jabatan. Dalam pembinaan karir PNS dikenal dua sistem, yaitu: 1. Sistem Karir Terbuka Sistem karir terbuka ialah suatu sistem kepegawaian, di mana untuk menduduki jabatan yang lowong dalam suatu unit organisasi terbuka bagi setiap warga negara asalkan ia mempunyai kecakapan dan pengalaman yang diperlukan untuk jabatan yang lowong itu. 2. Sistem Karir Tertutup Sistem karir tertutup adalah suatu sistem kepegawaian di mana suatu jabatan yang lowong dalam suatu organisasi hanya dapat diduduki oleh pegawai yang telah ada dalam organisasi itu, tidak boleh diduduki oleh orang luar. Dalam sistem karir tertutup, mempunyai beberapa arti, yaitu: Tertutup dalam arti Departemen, artinya bahwa jabatan yang lowong dalam suatu Departemen. Hanya diisi oleh pegawai yang telah ada dalam Departemen itu dan tidak boleh diisi oleh pegawai dari Departemen lain. Karir tertutup dalam arti negara, yaitu bahwa jabatan- 58 Manajemen Kepegawaian Negara jabatan yang ada dalam organisasi Pemerintah hanya dapat diisi oleh pegawai yang telah ada dalam organisasi Pemerintah. Dalam sistem karir tertutup dalam arti negara dimungkinkan perpindahan dari Departemen yang satu ke Departemen yang lain atau dari provinsi kabupatenkota yang satu ke provinsikabupatenkota yang lain.

D. Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural Dan

Fungsional Setelah seorang CPNS diangkat menjadi PNS, maka terbuka peluang untuk diangkat dalam jabatan struktural atau fungsional. 1. Jabatan Struktural Jabatan struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara. Kedudukan tersebut bertingkat-tingkat dari tingkat terendah eselon IVb sampai dengan tingkat tertinggi eselon Ia. Untuk lebih jelasnya tentang eselon dan jenjang pangkat jabatan struktural sebagaimana diatur dalam PP Nomor 13 Tahun 2002 dapat dilihat pada bagan di bawah ini: 59 JENJANG PANGKATGOLONGAN RUANG TERENDAH TERTINGGI NO ESE- LON PANGKAT GOL RUANG PANGKAT GOL RUANG 1 2 3 4 5 6 1. Ia Pembina Utama Madya IVd Pembina Utama IVe 2. Ib Pembina Utama Muda IVc Pembina utama IVe 3. IIa Pembina Utama Muda IVc Pembina Utama Madya IVd 4. IIb Pembina Tingkat I IVb Pembina Utama Muda IVc 5. IIIa Pembina IVa Pembina Tk. I IVb 6. IIIb Penata Tingkat I IIId Pembina IVa 7. IVa Penata IIIc Penata Tingkat I IIId 8. IVb Penata Muda Tk.I IIIb Penata IIIc 9. Va Penata Muda IIIa Penata Muda Tk.I IIIb Persyaratan untuk dapat diangkat dalam jabatan struktural adalah: Berstatus Pegawai Negeri Sipil ; Serendah-rendahnya menduduki pangkat 1 satu tingkat di bawah jenjang pangkat yang ditentukan; Memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan dan pelatihan yang ditentukan; Semua unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir;