Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil

38 Manajemen Kepegawaian Negara tidaknya program yang dilaksanakan maka diperlukan adanya penilaian dan evaluasi secara sistematis. Penilaian prestasi pegawai dikenal dengan istilah “performance rating, performance appraisal, personnel assessment, employee evaluation, merit rating, efficiency rating, service rating.” Penilaian kinerja sebagaimana dikemukakan oleh Roger Bellows dalam Manulang, 2001 sering disebut dengan istilah : employee evaluation, merit rating, efficiency rating, progress report dan personal review. Sementara itu Amstrong dan Baron menyebutnya performance measurement. Lebih lanjut Schuler dan Jackson terjemahan Penerbit Erlangga, 1999 menyebutkan bahwa penilaian kinerja adalah suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan atau organisasi dan seberapa banyak masyarakat memperoleh manfaat. Lebih lanjut Prawirosentono 1999 menyatakan bahwa performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika yang berlaku. Penilaian kinerja di lingkungan Pegawai Negeri Sipil dalam sistem administrasi negara Indonesia, mempunyai peran dan kedudukan yang sangat signifikan. Pegawai Negeri Sipil 39 sebagai unsur utama aparatur pemerintah bertugas melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan untuk mencapai tujuan nasional. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kualitas Pegawai Negeri. Kedudukan penting Pegawai Negeri Sipil tersebut telah ditegaskan dalam Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, yang dinyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. Di lingkungan Pegawai Negeri Sipil Penilaian Kinerja Pegawai dituangkan dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 10 Tahun 1978 tentang Daftar Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS dituangkan dalam suatu daftar yang lebih populer dengan singkatan DP-3 yang memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS dalam jangka waktu 1 satu tahun, yaitu sejak bulan Januari sampai Desember. DP-3 ini merupakan bahan pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan karier PNS yang dibuat oleh Pejabat Penilai dan ditandatangani oleh 3 tiga pihak, yaitu : oleh pegawai yang dinilai, oleh Pejabat Penilai, dan oleh Atasan Pejabat Penilai. Sedangkan unsur-unsur yang dinilai ada 8 delapan yaitu : Kesetiaan; Prestasi Kerja; 40 Manajemen Kepegawaian Negara Tanggung Jawab; Ketaatan; Kejujuran; Kerjasama; Prakarsa; dan Kepemimpinan khusus bagi PNS yang menjadi pejabat eselon V ke atas DP-3 bagi CPNS dibuat dalam tahun yang bersangkutan apabila yang bersangkutan telah 6 enam bulan melaksanakan tugas, dan apabila yang bersangkutan belum bekerja selama 6 enam bulan maka DP-3 nya dibuat pada tahun berikutnya. Khusus bagi CPNS yang akan diangkat menjadi PNS, DP-3 nya dibuat setelah yang bersangkutan sekurang-kurangnya telah 1 satu tahun menjadi CPNS terhitung yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugasnya. Pejabat yang berwenang memberikan nilai dalam DP-3 tersebut dinamakan Pejabat Penilai, sedangkan pejabat yang secara vertikal membawahi Pejabat Penilai disebut Atasan Pejabat Penilai. Pejabat Penilai ini serendah-rendahnya menduduki jabatan eselon V atau eselon terendah dalam suatu unit organisasi. Dalam proses penilaian, sebelum CPNS atau PNS menandatangani DP-3, yang bersangkutan memiliki hak untuk setuju atau tidak setuju. Apabila ia setuju, maka yang bersang kutan menandatanganinya, dan apabila ia tidak setuju maka yang bersangkutan boleh menyatakan keberatan dalam formulir DP-3 pada kolom atau lembar yang tersedia. Dalam hal 41 demikian, ia mengajukan keberatannya kepada Atasan Pejabat Penilai sebagai pengambil keputusan terakhirnya. Penilaian pelaksanaan pekerjaan tersebut dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut : 1. Amat baik dengan angka dari 91 sampai 100; 2. Baik dengan angka dari 76 sampai 90; 3. Cukup dengan angka dari 61 sampai 75; 4. Sedang dengan angka dari 51 sampai 60; dan 5. Kurang dengan angka 50 ke bawah. DP-3 bersifat rahasia, artinya hanya Pejabat Penilai, atasan Pejabat Penilai, yang bersangkutan, dan pejabat lain yang karena tugasnya berurusan dengan DP-3 yang berhak mengetahuinya.

C. Kenaikan Pangkat PNS

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pembinaan PNS atas dasar sistem prestasi kerja dan sistem karir yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, maka PNS yang memenuhi syarat dapat dinaikkan pangkatnya. Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan pengabdian PNS terhadap negara. Selain itu, kenaikan pangkat juga dimaksudkan sebagai dorongan kepada PNS untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya. Dalam PP Nomor 99 tahun 2000 jo PP Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan Pangkat PNS disebutkan ada 2 dua jenis kenaikan pangkat, yaitu kenaikan pangkat reguler dan kenaikan pangkat pilihan. 42 Manajemen Kepegawaian Negara Dalam lingkungan PNS terdapat 17 tujuhbelas jenjang pangkat dan 4 empat Golongan, di mana setiap Golongan dibagi ke dalam 4 empat ruang, kecuali Golongan IV yang dibagi kedalam 5 lima ruang. Di bawah ini adalah matriks jenjang pangkat dan Golongan ruang penggajian yang berlaku di lingkungan Pegawai Negeri Sipil . NO PANGKAT GOLONGAN RUANG 1. Juru Muda I a 2. Juru Muda Tk .I I b 3. Juru I c 4. Juru Tk. I I d 5. Pengatur Muda II a 6. Pengatur Muda Tk. I II b 7. Pengatur II c 8. Pengatur Tk. I II d 9. Penata Muda III a 10. Penata Muda Tk. I III b 11. Penata III c 12. Penata Tk. I III d 13. Pembina IV a 14. Pembina Tingkat I IV b 15. Pembina Utama Muda IV c 16. Pembina Utama Madya IV d 17. Pembina Utama IV e 43

1. Kenaikan Pangkat Reguler

Kenaikan pangkat reguler adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah memenuhi syarat yang ditentukan tanpa terikat pada jabatan. Kenaikan pangkat reguler diberikan kepada PNS yang: a. Tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu; b. Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu, dan c. Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu. Kenaikan pangkat reguler diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya dan setelah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Sekurang-kurangnya telah 4 empat tahun dalam pangkat terakhir; dan b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 dua tahun terakhir. Kenaikan pangkat reguler ini tidak secara terus-menerus diberikan kepada PNS, akan tetapi sangat dipengaruhi oleh jenjang pendidikan PNS yang bersangkutan. Pangkat puncaktertinggi yang dapat dicapai oleh PNS, yaitu sampai dengan: a. Pengatur Muda Golongan ruang IIa bagi yang memiliki