Penguncupan paru terjadi bila otot-otot inspirasi mulai relaksasi. Pada proses ekspirasi biasa tekanan intra alveoli berkisar antara + 1 mmHg sampai dengan +
Bahan yang dapat mengganggu sistem pernapasan adalah bahan yang mudah menguap dan terhirup saat kita bernafas. Tubuh memiliki mekanisme pertahanan untuk
mencegah masuknya lebih dalam bahan yang dapat mengganggu sistem pernapasan, akan tetapi bila berlangsung cukup lama maka sistem tersebut tidak dapat lagi menahan
masuknya bahan tersebut ke dalam paru-paru. 3 mmHg
Alsagaff, 2002.
Debu, aerosol dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk atau spasme laring penghentian napas, bila zat-zat tersebut masuk ke dalam paru-paru dapat menyebabkan
bronchitis kronik, edema paru atau pneumonitis. Para pekerja menjadi toleran terhadap paparan iritan berkadar rendah dengan meningkatkan sekresi mucus, suatu mekanisme
yang khas pada bronchitis dan juga terlihat pada perokok tembakau WHO, 1995.
2.3.4. Tanda-tanda dan Gejala Gangguan Fungsi Pernapasan
Gangguan pada fungsi pernapasan di tandai dengan keluhan-keluhan utama berupa : batuk, sesak, batuk darah, nyeri dada Danusantoso, 2000.
1. Batuk
Batuk adalah suatu refleks defasif belaka yaitu untuk membersihkan saluran pernapasan dari sekrit berupa mucus, bahan nekrotik, benda asing, dan sebagainya.
Refleks ini bisa pula ditimbulkan berbagai rangsangan pada mukosa saluran pernapasan dan juga dari rangsangan pleura parietalis Danusantoso, 2000.
Batuk yang menetap cenderung di dapat pada perokok, bronchitis, asma, simesitis, dan kanker paru Rab, 1996.
Universitas Sumatera Utara
2. Sesak
Keadaan ini merupakan akibat kurang lancarnya pemasukan udara pada saat inspirasi atau pengeluaran udara saat ekspirasi, yang disebakan oleh adanya penyempitan
ataupun penyumbatan pada tingkat bronkeolusbronkustrakealarings. Sebab lain adalah karena berkurangnya volume paru yang masih berfungsi baik, juga
berkurangnya elastis paru, bisa juga karena ekspansi paru terhambat Danusantoso, 2000.
3. Batuk darah
Adanya lesi saluran pernapasan dari hidungn sampai paru yang juga mengenai pembuluh darah. Untuk mengetahui penyebab batuk darah kita harus memastikan
bahwa pendarahan tersebut berasal dari saluran pernapasan bawah, dan bukan berasal dari nasofaring atau gastro instestinal. Dengan perkataan lain bahwa penderita
tersebut benar-benar batuk darah bukan muntah darah Alsagaff, 2002. 4.
Nyeri dada Keluhan ini dapat bersumber pada pleura parietalis, jantung, mediastinum dan
dinding toraks Danusantoso, 2000. Adanya bermacam-macam nyeri dada, nyeri yang terdapat pada sentral dan dada
menunjukkan adanya infeksi pada trakea, nyeri yang terdapat pada samping dada yang karakteristik seperti ditusuk dan semakin sakit pada inspirasi menunjukkan
adanya pleuritis, nyeri juga dapat disebabkan oleh herpes dan sulit dibedakan dengan nyeri yang berasal dari serabut saraf kolumna vertebralis, nyeri juga terjadi akibat
fraktur Rab,1996.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Gangguan Fungsi Paru