Rumah tempat tinggal penduduk desa ini masih berbentuk rumah adat, namun arsitekturnya sudah tidak asli lagi dan beberapa rumah penduduk lainnya
sudah tidak berbentuk rumah adat lagi. Dengan melihat keadaan desa ini, maka perkampungan ini masih dapat digolongkan sebagai perkampungan tradisional.
Sekitar 80 kepala keluarga yang berada di desa Hutadame kecamatan Balige sudah mengerti akan arti pendidikan bagi anak-anaknya. Walaupun di desa
Hutadame ini hanya memiliki satu Sekolah Dasar SD dan tidak memiliki Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Umum SMU namu
para orang tua menyekolahkan anaknya setelah tamat dari SD untuk melanjutkan sekolah di Balige maupun di daerah lainnya.
Hampir seluruh penduduk Hutadame menganut agama Kristen Protestan dan Gereja merupakan satu-satunya rumah ibadah yang terdapat di desa
Hutadame. Penduduk desa Hutadame hidup rukun dan masih terikat dengan adat- istiadat serta memegang teguh kebudayaan Batak Tobanya.
Mata pencaharian di desa Hutadame 90 adalah bertani dengan cara mengerjakan sawah dan ladangnya. Pada umumnya mereka menanam padi sekali
setahun dan menanam kacang tanah dilahan yang kering. Walaupun sebagian penduduk desa Hutadame bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS namun
mereka tetap bercocok tanam diladang atau disawah setelah pulang kerja. Hanya sebagian kecil penduduk desa yang menjadi pedagang dan karyawan swasta
3.3 Sarana dan Prasarana
Perkembangan dunia kepariwisataan di Indonesia khususnya di Sumatera Utara semakin berkembang walaupun pada saat ini sedang mengalami suatu
kendala, hal ini tentu menggembirakan karena dapat memberikan sumber
Universitas Sumatera Utara
pemasukan devisa bagi Negara. Dalam peningkatan mutu dan pelayanan perlu di ambil langkah-langkah kebijaksanaan dengan penyediaan sarana dan prsarana
kepariwisataan yang memadai. Apabila ada perencanaan yang matang baik dari segi sarana maupun
prasarana kepariwisataan, desa Hutadame dengan panoramanya yang indah serta potensi lainnya yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan antara lain :
1. Jaringan Jalan Raya dan Transportasi
Desa Hutadame sudah dapat dilalui oleh kendaraan mini bus dan kondisi jalannya pun sudah memadai dengan lebar jalan sekitar 3 meter. Ada dua
jalan masuk ke desa Hutadame yaitu melalui kecamatan Balige dan Kecamatan Laguboti tetapi jalan untuk menuju ke Objek dan Daya Tarik
Wisata Air terjun Sampuran belum dapat dilalui oleh kendaraan karena kondisi jalan masih merupakan jalan setapak melalui areal persawahan dan
bebatuan disepanjang aliran sungai dan juga harus melakukan pendakian untuk mencapai ke objek wisata tersebut. Maka, dalam hal ini perlu
dilakukan pembenahan sarana dan prasarana guna memungkinkan kelancaran transportasi dari dan ke desa Hutadame.
2. Instalasi penerangan dan air bersih
Desa Hutadame sudah memiliki instalasi penerangan listrik dan air bersih yang disalurkan ke setiap rumah penduduk.
3. Pelayanan Kesehatan dan Keamanan
Desa Hutadame memiliki satu unit pelayanan kesehatan yakni Polindes Pos Bersalin Desa. Mengenai keamanan di desa ini dapat di kategorikan
Universitas Sumatera Utara
baik karena menurut keterangan dari penduduk setempat belum pernah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dan jika ada pengunjung dari luar
daerah yang dating ke desa ini, penduduk desa Hutadame, selalu bersedia memberikan bantuan dan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung
Jika ditinjau dari sarana dan prasarana di desa Hutadame sangat diharapkan partisipasi pemerintah dan dunia usaha untuk membenahi dan
membangun sarana dan prasarana yang belum memadai, seperti : a.
Accessibility muda h di capai Maksudnya adalah bagaimana kemudahan untuk sampai ke tempat tujuan
tersebut, seperti tersedianya transportasi ke objek secara teratur, dengan tariff murah, nyaman dan aman.
b. Amenities fasilitas
Maksudnya adalah tersedianya fasilitas-fasilitas seperti penginapan, restoran, rumah makan, dan tempat hiburan dan fasilitas lainnya yang
dapat mendukung kegiatan kepariwisataan di objek dan daya tarik wisata seperti sarana telekomunikasi.
Namun, di desa Hutadame keterjangkauan dan fasilitas yang diuraikan di tas belum tersedia dan tercapai sepenuhnya. Dengan demikian hal-hal di atas perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memajukan kepariwisataan di sumatera Utara pada Khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Potensi Ekonomi dan Sosial Budaya