sebagai salah satu objek wisata yang dikenal oleh wisatawan lokal mau pun mancanegara.
Atas alasan tersebut penulis tertarik untuk memilih judul “Air Terjun Sampuran Sebagai Aset Pariwisata Di Desa Hutadame Kecamatan Balige
Kabupaten Toba Samosir”. Penulis memiliki alasan bahwa air terjun sampuran memiliki pemandangan yang sangat menarik dan jarang dijumpai di daaerah lain.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah: a.
Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Pariwisata , Program Studi Usaha Wisata, Fakultas Sastra, Universitas
Sumatera Utara. b.
Memperkenalkan potensi objek wisata Air Terjun Sampuran di desa Hutadame kecamatan Balige kabupaten Toba Samosir.
c. Memberikan sumbangan pikiran bagi pemerintah, swasta dan mayarakat
yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pengembangan Air Terjun Sampuran.
d. Sebagai dukungan bagi pemerintah dalam pengembangan objek wisata air
terjun sampuran agar menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar air terjun tersebut.
1.3 Ruang Lingkup Permasalahan
Dalam penulisan kertas karya ini penulis membuat suatu pembatasan masalah untuk mempermudah dan mengarahkan penganalisaan. Penulis
menyadari sepenuhnya masalah yang akan dibahas cukup luas, maka penulis
Universitas Sumatera Utara
hanya membahas analisa tentang potensi objek wisata Air Terjun Sampuran di desa Hutadame kecamatan Balige kabupaten Toba Samosir, dan hal-hal yang
mendukung untuk pengembangannya.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan penulis, adalah : a.
Penelitian Pustaka Library Research Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara mengumpulkan data
dari bahan-bahan pustaka seperti buku, literatur, dan artikel-artikel ilmiah yang berhubungan dengan judu l diatas.
b. Penelitian Lapangan Field Research
Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara observasi langsung kelapangan dan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak
yang dianggap mengetahu tentang objek penulisan.
1.5 Sistematika Pembahasan
Penulisan kertas karya ini di bagi dalam beberapa Bab dan sub Bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang meliputi pembahasan mengenai Alasan Pemilihan Judul, Tujuan
Penulisan, Ruang Lingkup Permasalahan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG PARIWISATA
Pada Bab ini penulis membuat uraian teoritis tentang pariwisata yang terbagi menjadi pengertian pariwisata, jenis
pariwisata , motivasi perjalanan wisata dan dampak pembangunan pariwisata.
BAB III :GAMBARAN UMUM TENTANG DESA
HUTADAME
Bab ini merupakan gambaran umum desa Hutadame kecamatan Balige kabupaten Toba Samosir. Dalam Bab ini
akan dibahas keadaan alam ,penduduk, agama dan mata pencarian serta saran dan prasarana yang dimiliki desa.
BAB IV : DAYA TARIK AIR TERJUN SAMPURAN DESA
HUTADAME KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR
Pada Bab ini diuraikan tentang objek dan daya tarik wisata air terjun sampuran,kegiatan kepariwisataan di objek
wisata, potensi dan prospek objek wisata serta perlunya peran serta masyarakat dan pemerintah dalam
pengembangan objek wisata Air Terjun Sampuran.
Universitas Sumatera Utara
BAB V : PENUTUP
Pada Bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang berdasarkan uaraian pembahasan dan juga merupakan
Bab terakhir dari kertas karya ini.
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITI TENTANG PARIWISATA
2.1 Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata
Dalam dunia kepariwisataan objek dan daya tari wisata memiliki peranan penting yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi seseorang atau wisatawan
untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Menurut undang-undang No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan disebut
dalam Pasal 1 5 industri pariwisata adalah: “suatu susunan organisasi, baik pemerintah maupun swasta, yang terkait dalampengembangan, produksi dan
pemasaran produk suatu layanan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian”.
Sedangkan batasan pengertian terminologi objek dan daya tarik wisata menurut undang-undang No. 9 tahun 1990 adalah : “ objek dan daya tarik wisata
adalah segala sesuatu yang menjadi wisata”. Menurut pasal 4 Bab III undang-undang No.9 tahun 1990 bahwa objek dan
daya tarik wisata terdiri atas : a.
Objek dan Daya Tarik Wisata Ciptaaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna.
Objek dan daya tarik wisata yang berwujud keadaan alam serata flora dan fauna adalah merupakan suatu lahan atau kawasan. Pengelolaanobjek dan
daya tarik wisata ini harus dilakukan secara bijaksana,karena sumber daya wisata ini maupun ekosisitemnya sangat peka terhadap perubahan-
perubahan.Untuk mengembangkan jenis-jenis objek dan daya tarik wisata
Universitas Sumatera Utara
ini diperlukan keterlibatan berbagai unsur. Unsur-unsur ini perlu digali dan dipahami, sehingga pendekatan langkah untuk pengembangannya dapat
dilakukan secara tepat. Di dalam pemanfaatan sumber daya alam dapat dibedakan pada berbagai
bentuk dan karakteristik, antara lain : padat , cair, gas, maupun sinar. Sifat-sifat dari sumber daya alam memiliki aneka ragam bentuk sehingga sangat sulit untuk
mengelola. Di sinilah kadanag-kadang pengelola melakukan manipulasi habitat tempat hidup. Karena tidak ada makhluk yang hidup sendiri tanpa bantuan
makhluk hidup lainnya. Objek dan daya tarik wisata Tuhan ciptaan yang berwujud keadaan alam
serta flora dan fauna memiliki daya tarik yang relatif tinggi bagi wisatawan. Apa yang menarik pada saat sekarang mungkin di masa silam dan masa yang akan
datang kurang menarik bahkan mungkin sama sekali tidak menarik atau sebaliknya. Hal ini bisa saja terjadi pada waktu kunjungan wisatawan, pada
kunjungan pertama objek dan daya tarik tersebut sangat menarik, namun pada kunjungan berikutnya menjadi tidak menarik lagi.
Daya tarik yang terdapat pada objek dan daya tarik wisata berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, menurut kodrat dan kejadian sumber daya
alam dan ekosistemnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, Direktorat Jenderal Pariwisata, 1984 antara lain :
1. Objek dan daya tarik wisata kawasan hutan, pertanian, perkebunan, dan
peternakan. 2.
Objek dan daya tarik wisata laut,pantai, sungai, dan danau. 3.
Objek dan daya tarik wisata goa, gunung, lembah, dan lain sebagainya
Universitas Sumatera Utara
Daya tarik suatu objek merupakan suatu modal utama yang dapat digunakan untuk pengembangannya. Hal ini disebkan bahwa dauya tarik tersebut
sebagai potensi utama yang menyebabkan pengunjung datang .
b. Objek dan Daya Tarik Wisatawan Berupa Hasil Karya Manusia
Objek dan daya tarik hasil karya manusia adalah berupa pemanfaatan berbagai jenis kegiatan manusia dan hasil kreasinya yang diciptakan
daripemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dijadikan sasaran wisata.
Pemanfaatan interaksi manusia dengan budayanya memiliki keanekaragaman antar lain:
a. Peninggalan sejarah purbakala b. Aneka ragam budaya
a. Seni tari dan musik
b. Seni Drama
c. Upacara agama dan kepercayaan
d. Upacara perkawinan
e. Acara – acara yang menyangkut adapt- istiadat dan kebiasaan
tradisional f.
Upacara pemakaman g.
Tata cara dan tata krama kehidupan tardisional way of life c. Hasil kerajinan tangan dan karya arsitektur.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Proses Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Pengembangan objek dan daya tarik wisata adalah merupakan rangkaian
kegiatan yang kompleks tidak sederhana , karena menyangkut ruang lingkup keadaan alam, flora dan fauna dan segala sesuatu yang terlindung pada kehidupan
manusia. Dalam rangka pengembangan objek dan daya tarik wisata diperlukan
kebijaksanaan dan strategi yang benar- benar dapat dijadikan acuan atau panduan bagi pengembangan sektor lainnya dengan tidak mengabaikan keselamatan
lingkungan dan tidak memilki dampak negatif terhadap kehidupan budaya yang ada.
Objek dan daya tarik wisata didefinisikan sebagai perwujudan dari ciptaaan Tuhan yang Maha Esa dan buatan manusia yang memilki daya tarik
untuk dikunjungi wisatawan, yang pada hakikatnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok dasar, Dephub, Dirjen pariwisata, petunjuk pengembangan, 1981-
1982, hal 4 yaitu:
a. Sumber yang bersifat alamiah Natural Resources b. Sumber buatan Manusia Man made Resouuces
c. Sumber-sumber yang bersifat manusiawi Human Resouces Dalam hubungannya dengan ketiga kelompok objek dan daya tarik wisata
di atas, disadari bahwa fungsi dan wewenang untuk pengelolaan sangat tergantung pada hubungan kerjasama antara dunia usaha swasta, pemerintah dan
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Objek dan daya tarik wisata adalah merupakan suatu potensi yang kuat untuk mendorong wisatawan kesuatu Negara maupun suatu daerah tujuan wisata.
Melihat tersebut pengembangan dan pemeliharaan objek dan tujuan wisata sangat diperlukan dengan tidak melupakan upaya pelestarian lingkungan, alam dan
kebudayaan, dan suku-suku bangsa yang ada di daerah tersebut. Keanekaragaman objek dan daya tarik wisata yang dimiliki adalah
merupakan alam dan kekayaan kehidupan manusia yang dimiliki sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai daya tarik bagi wisatawan dan dijadikan sebagai
usaha untuk meningkatkan serta memperluas produk pariwisata dengan tanpa meningggalkan azas-azas pelestariannya.
Untuk menjaga kelestarian suatu objek dan daya tarik wisata pengembangan suatu objek wisata meliputi 5 maksud dasar Hadinoto
kusudianto,perencanaan pengembangan destinasi pariwisata,1996,hal 100 yaitu:
1. Identifikasi pendekatan alternative dari: pemasaran,
pengembangan, organisasi industry wisata, pelayanan pendukung dan aktivitas.
2. Penyesuaian terhadap yang tak tersangka, yaitu mengenai kondisi
ekonomi umum, situasi enerji, nilai-nilai dan pola hidup, keuntungan besar industri tertentu.
3. Mempertahankan keunikan, yaitu : ciri khas alam dan sumber daya,
kebudayaan lokal, dan kehidupan tradisional, arsitektur lokal, monument sejarah.
Universitas Sumatera Utara
4. Mengkreasikan keinginan, seperti meningkatkan kesadaran akan
keuntungan wisata, menciptakan citra yang jelas dan positif dari kawasan destinasi.
5. Mencegah yang tidak diinginkan, seperti pertentangan dan
persainngan dari para operator, sikap bermusuhan dan tidak ramah dari penduduk setempat.
Manfaaat Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Makin meningkatnya pendapatan sebagian besar masyarakat sebagai hasil
dari pembangunan, semakin banyak orang yang dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan hidup primer, sekunder, tersier. Selain itu perkembangan teknologi
yang sangat pesat memudahkan manusia untuk mengadakan hubungan komunikasi antara satu dengan yang lainnya tanpa terikat oleh jarak lagi. Hal ini
juga mengakibatkan munculnya berbagai jenis pekerjaan baru yang dilakukan manusia . Kini manusia semakin sibuk dan mengakibatkan ketegangan urat
syaraf, banyaknya pikiran dan gangguan psikis lainnya. Untuk itu manusia memerlukan adanya rekreasi atau wisata. Untuk melayani hal tersebut maka suatu
perencanaan, pengelolaan dan tentu saja objek dan daya tarik wisata yang sehat sangat diperlukan.
Perencanaan, pengembangan dan pemanfaatan serta pengelolaan objek daya tarik wisata di suatu tempat atau daerah tujuan wisata dituntut dengan
berbagai syarat tertentu, Tourism Development plan, Direktorat jenderal pariwisata 1986 antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Harus dijaga agar tidak merusak lingkungan hidup, tata krama kehidupan
serta adat istiadat masyarakat sekitarnya. b.
Harus mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitarnya serta pemerataan pendapatan dan pengembangan.
c. Harus memperhatikan prinsip-prisip pelestarian, nilai-nilai hidup
masyrakat sekitarnya d.
Harus bermanfaat bagi yang mengunjunginya sehingga tetap menarik 2.2 Pengelolaan dan Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata
Pengelolaan Objek dan Daya Tarik Wisata Tanpa adanya pengelolaan yang baik, objek dan daya tarik wisata tidak
mungkin dapat memenuhi tuntutan seperti yang di kehendaki oleh kebijaksanaan atau persyaratan-persyaratan di atas.
Di dalam pelaksanaan studi rencana pengembangan suatu objek dan daya tarik wisata, tidak cukup hanya disiapkan rencana fisik saja, akan tetapi harus
disertai dengan rencana pengelolaan serta persiapan sumber daya manusia yang akan menjadi pengelola dan pelaksana serta hal-hal pendukung lainnya.
Pada tahun-tahun pertama, objek dan daya tarik wisata yang masih baru belum banyak dikenal, sehingga para pengunjung dapat di pastikan belum cukup
banyak.Oleh karena hal tersebut penyediaan biaya operasi sangat diperlukan. Pada umumnya biaya pengelolaan suatu objek dan daya tarik wisata tidak cukup
apabila hanya didasarkan pada hasil penerimaan dari tiket tau karcis masuk entrance fee dari pengunjung saja. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya diusahakan
sumber dana yang lain seperti penyediaan akomodasi, restoran, souvenir shop,
Universitas Sumatera Utara
panggung atraksi pergelaran budaya atau atraksi lainnya dan jenis-jenis usaha pariwisata lainnya. Dengan adanya sumber pembiayaan yang pasti dan kontiniu,
maka fungsi dan daya tarik wisata akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Cara lain yang dapat ditempuh antara lain adalah dengan bekerja sama antara satu
dengan unsure pemerintah dan swasta. Hal ini perlu karena adanya pembagian yang jelas tentang seluruh wewenang dan tanggungjawab pengelolaan diserahkan
kepada swasta sebab pada umumnya hal-hal lain yang dapat menunjang dan menjamin kelancaran kegiatan untuk pemanfaatan objek dan daya tarik wisata
kurang mendapat perhatian, sehingga objek dan daya tarik wisata serta lingkungannya dan aksebilitas ke objek dan daya tarik wisata tersebut kurang
diperhatikan dan cenderung kurang dipelihara. Objek dan daya tarik wisata disamping sebagai aset juga merupakan daya
tarik utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Objek dan daya tarik wisata juga dapat digunakan sebagai wahana informasi,
pusat dokumentasi dan pusat penelitian bagi manusia agar mengenal, mengagumi dan mencintai segala potensi yang ada.
Dari penjelasan –penjelasan tersebut bahwa objek dan daya tarik wisata yang memilki ciri khas perlu mendapat perhatian secara khusus untuk peningkatan
serta pengembangannya dan perlu memperhatikan kelestariannya. Pada pengelolaan objek dan daya tarik wisata kadang-kadang memang dihadapkan pada
adanya perubahan selera pengunjung atau tingkat elastisitasnya cukup tinggi, meningkatkan persaingan dengan objek dan daya tarik wisata lainnya, sehingga
jumlah pengunjung mengalami penurunan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam menghadapi situasi yang demikian, pengelola harus cepat tanggap dan kreatif untuk dapat menyesuaikan produk-produk dengan selera pengunjung,
misalnya, mengadakan perubahan penyajian dalam pelaksanaan promosi sehingga objek dan daya tarik wisata tersebut dapat dihidupkan kembali dengan produk
baru yang disesuaikan dengan kecenderungan minat calon pengunjung yang dominan pada saat itu. Hal tersebut dapat dilakukan antara lain dengan
mengadakan proses pelaksanaan pemasaran dan pengembangan produk yang dapat menyentuh selera dan keinginan pengunjung tanpa mengorbankan prinsip-
prinsip dasar yang telah ditetapkan.
Pengusahaan Objek Dan Daya Tarik Wisata
Menurut undang-undang No. 9 tahun 1990, pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata dapat dilakukan oleh pemerintah dan swasta yang memiliki badan
usaha atau perseorangan. Dalam melakukan kegiatan usaha tersebut harus berdasarkan izin serta syarat-syarat pengusahaan dan ketentuan lain mengenai
pelaksanaan kegiatan pengusahaannya diatur oleh pemerintah. Usaha Objek dan Daya Tarik Wisata dalam melaksanakan kegiatan
perusahaannya memiliki kewajiban-kewajiban sebagai berikut : a.
Memberikan perlindungan kepada setiap pengunjung Objek dan Daya Tarik Wisata.
b. Memenuhi segala peraturan dan persyaratan sebagaimana ditetapkan pada
Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata No. Kep. 18UII88 tentang pelaksanaan ketentuan Objek dan Daya Tarik Wisata.
c. Mentaati segala ketentuan perundang-undangan yang menyangkut tenaga
kerja dan kegiatan usaha.
Universitas Sumatera Utara
d. Menjalankan usahanya harus sesuai dengan norma-norma dan tata cara
pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata. e.
Menjaga martabat Objek dan Wisata antara lain mencegah dan melarang kegiatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penggunaan narkoba serta
menerapkan unsure-unsur Sapta Pesona secara mutlak. Kegiatan pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata menurut undang-
undang No. 9 tahun 1990 adalah : kegiatan usaha yang meliputi membangun dan mengelola Objek dan Daya Tarik Wisata beserta prasaran dan saran yang
diperlukan dan atau kegiatan yang mengelola Objek dan Daya Tarik Wisata yang telah ada.
Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Alam, usaha ini adalah usaha
yang memiliki kegiatan pada pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Tata Lingkungan untuk dijadikan sebagai sarana wisata.
b. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya, usaha ini adalah
usaha-usaha yang memiliki kegiatan pada pemanfaatan seni budaya bangsa untuk dijadikan sebagai sarana wisata.
c. Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata Khusus, usaha ini adalah
usaha yang memiliki kegiatan pada pemanfaatan Sumber Daya Alam dan potensi seni budaya untuk menimbulkan daya tarik dan minat khusus
sebagai sasaran wisata.
Universitas Sumatera Utara
Pengusahaan Objek dan Daya Tarik Wisata yang berintikan kegiatan diperlukan pengamanan keselamatan Wisatawan, kelestarian dan mutu
lingkungan, ketertiban dan ketentraman masyarakat.
2.3 Dampak Pembangunan Pariwisata Terhadap Masyarakat