b. Fitur produk adalah yang dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja
produk, mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran.
c. Rancangan produk adalah suatu konsep yang dapat menarik perhatian,
meningkatkan kinerja produk, menguruangi biaya produk dan memberi keunggulan yang bersaing yang kuat di pasar sasaran.
Menurut Simamora 2000 : 539, “Atribut produk tergantung pada variabel-variabel”, karakteristik kinerja, mutu, ciri, dan gaya merupakan
karakteristik produk yang sangat berwujud yang kemungkinan menjadi elemen pokok dalam sebagian besar program produk. Sedangkan menurut Simamora
2001 : 147, “Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi fitur,
desain, layanan purna jual, dan lain-lain”. Faktor-faktor yang berhubungan dengan produk adalah kualitas, fitur, dan desain.
2. Lingkup Atribut Produk
Menurut Simamora 2000 : 589 bahwa : “Lingkup di dalam atribut produk terdapat adanya atribut produk yaitu; merek produk, mutu produk, ciri
produk, desain produk, label produk, kemasan produk serta layanan pendukung produk”. Melalui pelaksanaan atribut produk diharapkan agar perusahaan dapat
meningkatkan penjualan melalui produk yang ditawarkan.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Konsumen mengambil banyak keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara
Universitas Sumatera Utara
rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, bagaimana dan berapa banyak membeli, serta mengapa mereka membeli. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut tidaklah mudah. Salah satu cara yang dapat membantu memahami hal tersebut adalah dengan mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi pembelian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor Kebudayaan
Budaya masyarakat membentuk perilaku konsumen. Dalam faktor kebudayaan, ada komponen yang membentuk budaya, yaitu sendiri, sub-
budaya dan kelas sosial. Komponen sub-budaya dalam konteks masyarakat Indonesia, bisa kita anggap suku-suku tertentu mempunyai budaya sendiri.
Sementara itu, Kotler merumuskan kelas sosial sebagai pengelompokan masyarakat yang mempunyai minat, nilai-nilai serta perilaku yang serupa, dan
dikelompokkan secara berjenjang. 2.
Faktor Sosial Individu merupakan makhluk sosial. Individu pada dasarnya sangat
mendapatkan pengaruh dari orang-orang disekitarnya saat membeli barang. Ada tiga aspek dalam faktor sosial yaitu kelompok rujukan, keluarga serta
peran dan status. 3.
Faktor Pribadi a.
Usia dan Siklus Hidup Induvidu mengalami beberapa tahapan dalam siklus hidupnya. Beberapa
tahapan dalam pribadi seseorang ini membutuhkan produk dan jasa yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
b. Pekerjaan
Setiap orang memliki cita-cita tertentu pekerjaannya. Namun banyak yang tidak dapat merealisasikan cita-cita itu. Orang bisa bekerja dengan cita-cita
atau tidak, namun yang jelas mereka memerlukan barang-barang yang sesuai dengan pekerjaannya.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama
memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Jadi indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan
adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan menetapkan posisi produknya.
d. Gaya Hidup
Pemasar bisa menganalisis gaya hidup seseorang dari bagaimana orang itu beraktivitas maupun opini mereka.
e. Pribadi dan Konsep Diri
Kepribadian merupakan karakter-karakter khusus yang ada pada individu, dan biasanya tidak mudah berubah. Konsep diri adalah bagaimana
seseorang beropini terhadap dirinya. 4.
Faktor Psikologis Aspek ini mempunyai peran yang sangat penting pada perilaku konsumen.
Dari sekian banyak bidang dalam psikologi, ada empat hal utama yang perlu dipelajari yaitu, motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan dan sikap
yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Motivasi
Seseorang mempunyai kebutuhan psikologis seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman dan kebutuhan psikologis yang muncul dari
kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang
supaya bertindak pada suatu saat. Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Motif atau
dorongan adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan.
b. Persepsi
Menurut Setiadi 2008:15 persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi
untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena
adanya tiga proses persepsi: 1. Perhatian yang selektif
Merupakan kecenderungan seseorang untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi sehingga membuat orang pemasaran
harus bekerja sangat keras unruk menarik perhatian konsumen. 2. Gangguan yang selektif distorsi selektif
Menguraikan kecenderungan orang untuk menginterpretasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang mereka yakini.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3. Mengingat kembali yang selektif retensi selektif Seseorang juga akan melupakan sebagian besar yang telah mereka
pelajari. Mereka cenderung mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka.
c. Pembelajaran
Ketika seseorang melakukan tindakan, mereka belajar. Pembelajaran Learning menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul
karena pengalaman. Para teoretikus pembelajaran mengatakan bahwa hampir semua perilaku manusia berasal dari belajar. Proses belajar
berlangsung melalui drive dorongan, stimuli rangsangan, cues petunjuk, respon tanggapan, dan reinforcement penguatan, yang
saling mempengaruhi. d.
Keyakinan dan sikap Menurut Kotler 2001:218 Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan
kecendrungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.
Sikap adalah afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu rangsangan. Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal. Sikap menempatkan
semua itu ke dalam sebuah kerangka pemikiran yang menyukai atau tidak menyukai suatu obyek, bergerak mendekati atau menjauhi obyek tersebut.
Sikap menyebabkan orang-orang berperilaku secara cukup konsisten terhadap obyek serupa. Setelah sikap terbentuk, hal ini akan tersimpan
dalam memori jangka panjang mereka. Pada keadaan seperti ini, orang-
Universitas Sumatera Utara
orang menggunakan sikap untuk membantunya berinteraksi secara lebih efektif dengan lingkungannya.
G. Tipe-tipe Perilaku Keputusan Membeli