b.Kinerja Keuangan BRI Syariah pada tahun 2008 dengan pendekatan nilai tambah.
Berdasarkan Teori yang ada pada bab II, bahwa adanya penambahan laporan Nilai Tambah dalam laporan keuangan bank syari’ah adalah, merupakan
upaya untuk mengalihkan laporan keuangan yang semula lebih bersifat direct stakeholders, kepada direct dan indirect stakeholders. Serta adanya upaya untuk
menggeser tujuan laporan keuangan bank syari’ah yang semula berupa penyediaan informasi keuangan untuk kepentingan pengambilan keputusan
ekonomi dan penyediaan informasi tentang kepatuhan terhadap prinsip syari’ah, bergeser kepada pemenuhan akuntabilitas yaitu pemenuhan kewajiban kepada
Allah, lingkungan sosial, individu oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dan membantu mencapai keadilan. Oleh dasar itulah kemudian muncul
konsep Laporan Nilai Tambah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Laporan Nilai Tambah BRI Syariah 2008
PT.BRI Syariah Laporan Nilai Tambah Desember 2008
Dalam Jutaan Rupiah Pendapatan:
Pendapatan Operasi Utama:
Pendapatan dari jual beli: Pendapatan margin mudharabah
- Pendapatan salam paralel
- Pendapatan margin istisna’ paralel
-
Pendapatan sewa :
Pendapatan sewa ijarah -
Pendapatan dari bagi hasil: Pendapatan dari bagi hasil mudharabah
- Pendapatan dari bagi hasil musyarakah
- Pendapatan dari operasi utama yang lainnya
2.201 Pendapatan Operasi lainnya
706 Pendapatan Non operasi
1.318 Total Pendapatan
4.225 Harga Pokok Input
7.029 Depresiasi
12.290 Total Nilai Tambah
15.094 Distribusi nilai tambah
Nasabah Bagi Hasil 142
Karyawan Gaji 11.437
Zakat 101
Pajak -
Deviden -
Laba ditahan -
Total Nilai Tambah 11.680
Sebagaimana pada laporan laba rugi, maka dari laporan nilai tambah juga
akan dapat diketahui berapa besar rasio kinerja keuangan yang didapat oleh BRI Syariah tahun 2008, yaitu sebagai berikut:
Sumber : data sekunder yang
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Rasio Kinerja Keuangan BRI Syariah tahun 2008 dengan pendekatan
Nilai Tambah
No. Rasio Keuangan
Angka Rasio 1.
Laba bersihtotal aktiva produktif -3,35
2. ROA laba total aset
-3,12 3.
ROE laba total ekuitas -3,12
Sumber : Data sekunder yang diolah Berdasarkan pendekatan nilai tambah kerugian yang dialami oleh perbankan
BRI Syariah lebih kecil. Hal tersebut dikarenakan adanya beban non operasional yang meningkatkan pendapatan. Kemudian hak pihak ketiga atas bagi hasil
investasi tidak terikat serta beban personalia gaji tidak mengurangi pendapatan. Berdasarkan hal tersebut kerugian yang dialami BRI Syariah berkurang sebesar
727 juta dari hasil pendekatan laba rugi dan rasio atas kinerja keuangan menjadi lebih besar. Pada rasio laba bersih per total aktiva produktif menjadi -3,35,
meningkat sebesar 0,22. Pada ROA menjadi -3,12 meningkat sebesar 0,63. Pada ROE menjadi -2,42 meningkat sebesar 0,15. Walaupun pendekatan nilai
tambah memberikan hasil yang lebih besar, rasio berdasarkan nilai tambah tetap memberikan hasil negatif.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.2Kinerja Keuangan BRI Syariah 2009 a.Kinerja Keuangan BRI Syariah pada tahun 2009 dengan pendekatan laba
rugi
Penilaian kinerja keuangan BRI Syariah pada tahun 2009 mengalami hal yang berbeda dengan laporan pada tahun 2008, dimana pada tahun 2009 telah
banyak pos-pos laporan yang telah berisi sedangkan pada tahun 2008 dapat dikatakan banyak pos-pos yang kosong atau minim, terutama untuk pendapatan
operasi utama BRI Syariah. Hal tersebut disebabkan pada tahun 2008 BRI Syariah masih baru mandiri sebagai bank umum syariah.
Kinerja keuangan pada tahun 2009 mengalami peningkatan yang signifikan seiring dengan usaha perbankan dalam mengembangkan kegiatan
usahanya. Pencapaian total aktiva pada tahun 2009 adalah 3.178.386 juta. Pencapaian ini sangat jauh dari total aktiva pada tahun 2008 dengan total aktiva
482.898 juta. Peningkatan total aktiva pada tahun 2009 mencapai 558,19. Hal ini merupakan kinerja dari kegiatan perbankan yang telah mengoptimalkan
puitang mudharabah sebesar 1.688.033 juta, piutang isthisna sebesar 92.424 juta dan pembiayaan sebesar 771.230 juta. Hal ini berbeda pada tahun 2008 yang tidak
memberikan kontribusi apa pun untuk pos-pos tersebut. Demikian juga untuk pencapaian aktiva produktif yang mencapai 3.028.581 juta yang meningkat
sebesar 594,82 dari 435,878 pada total aktiva 2008. Peningkatan tersebut disebabkan oleh telah berisinya pos-pos yang sebelumnya tidak memberikan
kontribusi. Untuk total ekuitas, peningkatan hanya sebesar 3,75, yang mencapai 4.482.443 juta dari 432.227 pada tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
Berikut merupakan laporan laba rugi pada tahun 2009.
Tabel 4.20 Laporan Laba Rugi BRI Syariah 2009
PT.BRI Syariah Laporan Laba rugi Desember 2009
Dalam Jutaan Rupiah Pendapatan:
Pendapatan Operasi Utama:
Pendapatan dari jual beli: Pendapatan margin mudharabah
175.013 Pendapatan salam paralel
- Pendapatan margin istisna’ paralel
6.863
Pendapatan sewa :
Pendapatan sewa ijarah 955
Pendapatan dari bagi hasil: Pendapatan dari bagi hasil mudharabah
5.199 Pendapatan dari bagi hasil musyarakah
40.451 Pendapatan dari operasi utama yang lainnya
34.996 Total Pendapatan
263.477 Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat
104.704 Pendapatan operasi lainnya
21.465 Beban operasi lainnya
179.054 Pendapatan non operasi
3.548 Beban non operasi
- Zakat
- Pajak
- Laba setelah zakat dan pajak
4.732 Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan data laporan laba rugi diatas, maka dapat dihitung rasio kinerja keuangan BRI Syariah tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 Rasio Kinerja Keuangan BRI Syariah tahun 2009 dengan pendekatan
Laba Rugi
No. Rasio Keuangan
Angka Rasio 1.
Laba bersihtotal aktiva produktif 0.15
2. ROA laba total aset
0.15 3.
ROE laba total ekuitas 1,05
Pada rasio keuangan, Hanya ROE yang mencapai 1 dan yang lainnya kurang dari 1. Walaupun kinerja keuangan telah menunjukkan laba, namun hasil
dari rasio kinerja keuangan belum menghasilkan yang nilai sesuai standar BI untuk perbankan syariah, yaitu sebesar 1,5. Berbeda dengan laporan keuangan
pada tahun 2008, pada tahun 2009 laporan keuangan BRI Syariah telah menunjukkan suatu kinerja, dimana seluruh kegiatan utama operasional telah
memberikan pendapatan secara keseluruhan. Pada rasio keuangan, laba bersih per total aktiva produktif sebesar 0,15.
Hal ini menjelaskan bahwa tingkat pengembalian atas penanaman dana dalam aktiva produktif hanya sebesar 0,15. Penanaman aktiva produktif tersebut
diuraikan sebagai berikut. 1.Pembiayaan
= 771.230 juta 2.Piutang
= 1.828.944 juta 3.Ijarah
= 2.268 juta 4.Surat-Surat berharga Syariah = 183.075 juta
5.Penempatan pada bank lain =10.508 juta
6.Komitmen dan kontijensi pada pihak ketiga = 2.268 juta Sumber : data sekunder yang diolah
Universitas Sumatera Utara
7.Penempatan pada Bank Indonesia = 230.500 juta
Total kualitas aktiva produktif = 3.028.581 juta
Pada ROA, persentase rasio sebesar 0,15. Hal ini menjelaskan bahwa tingkat pengembalian atas total asset yang dimiliki hanya sebesar 0,15. Total
aset yang dimiliki pada tahun 2009 diuraikan sebagai berikut. 1.Kas
= 21.094 juta
2.Penempatan pada Bank Indonesai = 317.373 juta
3.Surat Berharga yang dimiliki =
183.075 juta 4.Piutang
a.mudharabah =
1.688.033 juta b.Istisna
= 92.424 juta
c.Piutang Qardh =
81.692 juta 5.Ijarah
= 2.268 juta
6.Aktiva istisna dalam penyelesaian = 4.030 juta
7. Pendapatan yang akan diterima =
3.829 jutaa 8.Biaya dibayar dimuka
= 39.168 juta
9. Uang muka pajak =
1.000 juta 10. Aktiva pajak tangguhan
= 8.500 juta
11. Aktiva tetap dan inventaris =
110.723 juta 12. Agunan yang diambil alih
= 202 juta
13. Aktiva lain-lain =
8.364 juta Total aktiva
= 3.178.386 juta
Pada ROE, persentase rasio sebesar 1,05. Hal ini menjelaskan bahwa
Universitas Sumatera Utara
tingkat pengembalian yang dapat dihasilkan perusahaan atas ekuitas yang telah ditanamkan pada perusahaan adalah sebesar 1,05. Total Ekuitas pada BRI
Syariah sebesar 448.443 juta yang hanya bersumber dari modal disetor.
b.Kinerja Keuangan BRI Syariah pada tahun 2009 dengan menggunakan pendekatan nilai tambah.