Kasus Awal Polusi Udara Lintas Batas Negara

4. Kasus Awal Polusi Udara Lintas Batas Negara

Ada banyak kasus tentang polusi udara lintas batas negara, namun mungkin yang paling terkenal di antaranya adalah Trail Smelter case. Ini merupakan kasus polusi udara lintas batas negara yang terjadi antara Amerika dengan Canada. Arbitrase timbul karena adanya tuntutan mengenai pabrik peleburan yang terletak di trail, daerah British Columbia, Canada yang terletak sekitar 20 kilometer sebelah utara dari perbatasan Amerika. 21 21 www.american.edu TEDTRAIL. HTM tentang Trail Smelter Case Pabrik ini, yang berada di bawah kepemilikan Amerika mulai beroperasi pada tahun 1896. Namun, mulai pada tahun 1906 pabrik dibeli oleh Consolidated Mining Smelting Co. dari Canada Ltd. Kemudian perusahaan memperluas pabrik yang berarti menambahjumlah pembakaran yang bisa dilakukan setiap harinya. Namun pada tahun 1925 dan tahun 1927, dua cerobong asap besar setinggi 400 kaki didirikan. Ini menimbulkan adanya kenaikan jumlah sulfur yang dibuamh ke udara. Dalam jangka waktu yang sama jumlah sulfur yang dikeluarkan dari pabrik tersebut dalam setiap bulannya mencapai hampir dua kali lipat dari jumlah sulfur yang dikeluarkan pada tahun 1924. jumlah kenaikan ini terus bertambah, disebabkan karena usaha peleburan besi dan logam ini menjadi salah satu yang terbesar di Amerika Utara. Akhirnya, jumlah besar sulfur yang dikeluarkan oleh pabrik Trail mulai diperhatikan oleh negara bagian Washington, Amerika. Untuk setiap ton sulfur yang dikeluarkan maka akan menimbulkan dua ton sulfur dioksida. Kenaikan sulfur dioksida ini dapat dilihat dari curah hujan yang turun. Universitas Sumatera Utara Antara tahun 1928 hingga 1935 pemerintah Amerika mengeluarkan keluhan kepada pemerintah Kanada yang menyatakan bahwa asap sulfur dioksida yang dikeluarkan oleh pabrik peleburan trail telah merusak Columbia River Valley. Pada tanggal 7 Agustus 1928 masalah ini dihadapkan kepada International Joint Commission oleh Amerika dan Kanada IJC – UC untuk mencari jalan tengahnya. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1931 IJC – UC menyatakan bahwa pabrik Trail harus membatasi jumlah sulfur yang dikeluarkannya dan bahwa pemerintah Kanada harus membayar pemerintah Amerika sebesar US 350,00 sebagai ganti rugi atas kerusakan yang dialami Amerika. Walaupun telah ada keputusan dari IJC – UC, namun keadaan di pabrik Trail tidaklah berubah. Ini mengakibatkan pemerintah Amerika kembali mengajukan keluhan pada pemerintah Kanada pada bulan Februari 1933. Keluhan – keluhan ini menimbulkan adanya suatu konvensi tentang asap buangan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 15 April 1935. Konvensi ini menyatakan perlu dibentuknya suatu Tribunal atau suatu Mahkamah Arbitrase yang bertugas menjawabempat pertanyaan ini : 22 1. Apakah pabrik Trail telah menimbulkan kerugian bagi negara bagian Washington mulai tanggal 1 Januari 1932 ? 2. Apabila pabrik Trail terbukti telah menimbulkan kerugian tersebut, apakah di masa mendatang pabrik ini akan dilarang untuk melakukan hal tersebut lagi ? 3. Apakah pabrik Trail harus beroperasi di bawah syarat – syarat tertentu? 22 Ibid., Universitas Sumatera Utara 4. Apakah harus dibayarkan suatu bentuk kompensasi sehubungan dengan pertanyaan nomor 2 dan 3 ? Setelah itu, baik pemerintah Amerika dan Kanada mengajukan bukti – bukti mereka di hadapan Tribunal pada bulan Januari 1938, Tribunal memberitahu kedua pemerintahan tersebut pada tanggal 16 April 1938 bahwa ia telah dapat menjawab pertanyaan pertama, namun masih membutuhkan waktu untuk menjawab ketiga pertanyaan lainnya. Ia juga mengajukan agar peleburan di trail dibatasi untuk mempelajari akibat – akibat dari gas sulfur yang dikeluarkan. Kedua pemerintahan menyetujui adanya masa percobaan untuk pembatasan ini 1938 – 1940. Sementara itu keputusan tribunal untuk pertanyaan pertama adalah bahwa pemerintah Kanada harus membayar sejumlah US 78,000 untuk ganti rugi kerusakan yang ditimbulkan pabrik Trail kepada negara bagian Washington sejak 1932 hingga 1 Oktober 1937. Biaya ini kebanyakan untuk mengganti rugi atas kerusakan tanah di sepanjang Columbia River Valley di Amerika. Tribunal memutuskan bahwa pemerintah Amerika tidak mengajukan bukti yang cukup kuat atas kerugian yang ditimbulkan oleh asap sulfur dioksida bagi hewan peternakan. Pada 11 Maret 1911, Tribunal memberikan jawabannya atas ketiga pertanyaan lainnya. Ia memutuskan agar pabrik Trail tidak lagi menimbulkan kerusakan dengan asap sulfur dioksida buangannya. Untuk memastikan hal ini, Tribunal memberikan mandat agar pabrik Trail memakai peralatan untuk mengukur arah dan kecepatan angin, turbulansi, tekanan atmosfir, tekanan barometer, dan konsentran sulfur dioksida di pabrik. Hasil ukur dari alat – alat ini akan digunakan oleh pabrik untuk menjaga agar asap sulfur dioksida yang Universitas Sumatera Utara dikeluarkannya sesuai atau di bawah jumlah yang akan dikeluarkan Tribunal. Selanjutnya, salinan hasil ukur ini akan diberikan oleh kedua pemerintahan setiap bulannya untuk memeriksa apakah pabrik Trail bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Apabila nanti terbukti bahwa pabrik Trail tidak dapat menjaga buangan sulfur dioksidanya sesuai dengan jumlah yang ditentukan, maka pemerintah Amerika akan mendapat kompensasi sejumlah yang ditentukan oleh Tribunal dan pemerintah Kanada. Tribunal sebelum memberi putusan dalam perkara ini berpegang pada pendapat Profesor Eagleton, yaitu “A state owes at all time of duty to protect other state agaism’t injurious acts by individuals from within its jurisdiction”. 23 1. Kerugian atau kerusakan yang ditimbulkan harus dapat dirasakan. Terdapat dua pertanyaan Tribunal yang menangani perkara Trail Smelter ini. Pertama ialah bahwa Tribunal menyatakan pengertian kerusakan atau damage sebagai “tangible injury translatable into provable monetary damages”. Yang kedua ialah bahwa “that the claim could not be accepted unless the case is serious consequence and the injury established by clear and convincing evidence”. Dari pertanyaan pertama dapat kita lihat adanya syarat pokok yaitu bahwa kerusakan atau damage tersebut harus menimbulkan suatu kerugian atau injury. Dengan mengkombinasikan kedua pertanyaan tersebut dapat ditarik kesimpulan batasan kerugian atau injury yang ditetapkan oleh para arbitor terdiri dari empat syarat yaitu : 2. Kerugian atau kerusakan harus dapat dibuktikan secara finansial. 3. Akibat yang ditimbulkan bersifat serius. 23 Eagleton, Responsibility of state in international law, New York,University Press, 1928, hal. 80. Universitas Sumatera Utara 4. Harus didukung dengan bukti yang jelas dan meyakinkan. Batasan kerusakan yang demikian disebut dengan high – threshold atau batasan tinggi yang bersifat ketat karena syarat yang harus dipenuhi dapat dikatakan sangat berat. Di samping itu Tribunal juga menyatakan bahwa baik hukum internasional maupun hukum perdata Amerika Serikat tidak membenarkan pernyataan tentang adanya “the right to use or permit to use as its territory in such a manner as to cause injury by fumes in or to the territory of another at the properties or persons thereof”. 24 Pertama, ia merupakan konvensi multilateral pertama dalam bidang pengendalian polusi udara. Kedua, ia adalah konvensi pertama dalam “pencemaran dapat mengakibatkan kerugian terhadap lingkungan atau kerugian atas kepemilikan yang terdapat di wilayah korban itu sendiri” Pernyataan ini merupakan penegasan secara implisit bahwa pencemaran dalam dari kerusakan dapat mengakibatkan kerugian terhadap lingkungan atau setidaknya kerugian atas property atau kepemilikan yang terdapat di wilayah negara korban injured state itu sendiri.

B. THE CONVENTION ON LONG RANGE TRANSBOUNDARY AIR POLLUTION 1979