Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Jadwal Kegiatan Karakteristik Responden

BAB III METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu dengan menggambarkan, memaparkan suatu keadaan, suatu objek atau suatu peristiwa yang ada di masyarakat menjadi objek penelitian serta berupaya menarik realitas tersebut ke permukaan sebagai suatu ciri, model, tanda, atau gambaran – gambaran tentang kondisi atau fenomena tertentu. Bungin, 2008:68. Jenis penelitian deskriptif dimaksud untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan social dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenaan masalah yang di teliti

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Rambat Kec.Simpang Teritip Kab. Bangka Barat. Lokasi ini diambil dikarenakan masyarkat desa yang ada di desa tersebut masih baru melakukan peralihan dari petani lada menjadi penambang timah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.3 Populasi dan Sampel

2.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan kharakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Populasi terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan kharakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani lada yang ada di desa Rambat.

2.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan kharakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, dapat dikatakan karena keterbatasan peneliti, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam penelitian ini, penarikan sampel yang dilakukan adalah purposive sampling atau penarikan sampel secara sengaja berdasarkan jumlah populasi yang ada. 2.4 Teknik Pengumpulan Data 2.4.1 Data Primer Untuk mendapatkan data primer maka akan dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA • Observasi Observasi merupakan sesuatu yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses pengamatan dan ingatan. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung gejala yang tampak pada penelitian. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument.Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa observasi tidak hanya sekedar dicatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. • Angket Angket adalah daftar pertanyaan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung atau tidak langsung seperti pos atau perantara Usman dan Akbar, 2009:57. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup berdasarkan rumusan skala pengukuran Rensis Likert yaitu skala likert yang bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap suatu obyek., dimana dalam angket diberikan pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa hingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban.

2.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen yaitu dengan mengumpulkan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA data dan mengambil informasi dari buku – buku referensi, majalah, jurnal, data internet, yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.

2.5 Teknik Analis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap yaitu:

2.5.1 Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisis yang digunakan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari kolom, yaitu sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategoriSingarimbun,1998:266

2.5.2 Analisis Deskriptif

Merupakan metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya dan mengintepretasikannya, sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai peralihan mata pencaharian masyarakat dari petani lada ke penambang timah terhadap status social-ekonomi masyarakat di Desa Rambat Kabupaten Bangka Barat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.6 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi x 2 ACC Judul x 3 Penyusunan Proposal x x 4 Seminar Proposal Penelitian x 5 Revisi Proposal Penelitian x x 6 Penelitian Ke Lapangan x x 7 Pengumpulan Data Dan Analisis Data x 8 Bimbingan x x x x 9 Penulisan Laporan Akhir x x 10 Sidang Meja Hijau x Bulan ke UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Profil Desa Rambat Nama Desa : Rambat Kecamatan : Simpang Teritip Kabupaten : Bangka Barat Provinsi : Kep. Bangka Belitung Jumlah Penduduk : 1078 Jiwa Jumlah Dusun : 2 Luas Wilayah : 260.000 Km2

4.1.2. Batas-Batas Wilayah

Desa Rambat merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Teritip, yang terdiri dari 2 dusun. Adapun yang menjadi batas-batas wilayah nya antara lain: • Sebelah Utara berbatasan dengan Laut • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mayang • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Simpang Gong • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Air Limau UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.2 Penyajian Data 4.2.1 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Rambat

4.2.1.1. Komposisi Penduduk berdasarkan Jenis kelamin

Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan, namun bila tidak diimbangi dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai, maka akan menimbulkan kendala dalam menghadapi proses dari pembangunan tersebut. Penduduk Desa Rambat terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Hal itu dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase 1 Laki-laki 581 53,9 2 Perempuan 497 46,1 Total 1078 100 Sumber : Profil Desa Rambat 2012 Pada tabel 4.1 tersebut diperoleh gambaran bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding dengan jenis kelamin perempuan. Laki-laki berjumlah 581 jiwa 53,9. Perempuan berjumlah 497 jiwa 46,1. Jadi ada selisih sekitar 84 jiwa 7,8 antara perempuan dengan laki-laki. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.1.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Tabel 2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama No. Agama Jumlahjiwa Persentase 1 Islam 794 73,7 2 Kristen Protestan 59 5,5 3 Kristen khatolik 5 0,5 4 Budha 103 9,5 5 Konghucu 117 10,8 Total 1078 100 Sumber : Profil Desa Rambat 2012 Dari tabel diatas terlihat bahwa penduduk Desa Rambat mayoritas memeluk agama Islam yaitu sebanyak 794 jiwa 73,7, Kristen Protestan 59 jiwa 5,5, agama Kristen Khatolik sebanyak 5 jiwa 0,5, agama Budha sebanyak 103 jiwa 9,5, dan agama Konghucu sebanyak 117 jiwa 10,8. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.1.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata Pencaharian adalah sumber utama dalam menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk melihat mata pencaharian penduduk Desa Rambat dapat dilihat sebagai berikut Tabel 3 Komposisi Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlahjiwa Persentase 1 Pegawai Negeri Sipil 2 0,4 2 Wiraswasta 21 4,1 3 Tani 25 4,8 4 Nelayan 108 20,9 5 Buruh 160 30,9 6 Pertambangan 200 38,7 7 Lain-lain 1 0,2 Total 517 100 Sumber : Profil Desa Rambat 2012 Pada tabel diatas terlihat penggambaran jenis pekerjaan terbanyak penduduk Desa Rambat adalah di bidang Pertambangan yaitu 200 jiwa 38,7. Kemudian Buruh 160 jiwa 30,9. Nelayan sebanyak 108 jiwa 20,9. Tani sebanyak 25 jiwa 4,8, selanjutnya disusul Wiraswasta 21 jiwa 4,1, selanjutnya ada Pegawai Negeri Sipil 2 jiwa 0,4 dan yang terakhir Lain-lain berjumlah 1 jiwa 0,2. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.2 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian tujuan suatu program atau kegiatan pembangunan. Suatu rencana yang disusun dengan baik, tanpa didukung sarana dan prasarana yang baik dan memadai maka tujuan dari perencanaan dalam suatu program atau kegiatan kemasyarakatan akan sulit tercapai.

4.2.2.1 Sarana Pendidikan

Tabel 4 Keadaan Sarana Pendidikan No. Sarana Pendidikan Jumlahunit Keterangan 1 Kelompok bermainPAUD 1 Baik 2 SD 1 Baik 3 SMP - - 4 SMA - - Total 2 Baik Sumber : Profil Desa Rambat 2012 Pada data tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana pendidikan pada Desa Rambat hanya terdapat 2 sarana yaitu untuk Kelompok BermainPAUD dan SD, dari data diatas dapat disimpulkan sarana dan prasarana pendidikan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA belum cukup memadai untuk sebuah Desa dimana penduduknya sudah berjumlah 1078 jiwa, hal ini juga membuktikan belum berjalannya program pemerintah yaitu wajib belajar Sembilan tahun.

4.2.2.2 Sarana Ibadah Tabel 5

Keadaan Sarana Ibadah No. Sarana Ibadah Jumlah Unit Keterangan 1 Mesjid 1 Baik 2 Musholah 1 Baik 3 Gereja 1 Baik 4 Vihara 1 Baik 5 Klenteng 1 Baik Total 5 Baik Sumber : Profil Desa Rambat 2012 Dari tabel diatas terlihat bahwa sarana ibadah pada Desa Rambat cukup merata, ini di tandai dengan adanya tempat peribadatan setiap agama yang ada pada desa tersebut. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.2.3 Sarana Kesehatan Tabel 6

Keadaan Sarana Kesehatan No Sarana Jumlah unit Keterangan 1 Polindes 1 Baik 2 Posyandu 1 Baik Jika dilihat dari tabel tersebut, fasilitas yang tersedia bisa dikatakan cukup, setidaknya warga desa sudah ada tempat periksa kesehatannya dan tidak jauh harus ke kecamatan atau ke kota kabupaten.

4.2.2.4 Sarana Olah Raga

Desa Rambat memiliki sarana olah raga, dimana sarana olah raga terrsebut sering dimanfaatkan masyarakat setempat terutama para pemudapemudi di daerah ini. Sarana olah raga tersebut sering digunakan pada saat sore hari, dimana ditempat ini juga pemudapemudi setempat sering saling berinteraksi dan bersosialisasi. Adapun sarana olah raga yang ada di Desa Rambat adalah: Tabel 7 Sarana Olah Raga No Jenis Sarana Olah Raga Jumlah 1 Lapangan Bola Kaki 1 2 Lapangan Bola Volli 2 Jumlah 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.2.5 Sarana Ekonomi

Pada dasarnya masyarakat melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Transaksi atau aktifitas ekonomi tersebut biasanya terjadi pada sebuah tempat yang disebut pasar, namun tidak semua transaksi atau aktifitas ekonomi berlangsung di pasar, transaksi ini dapat juga terjadi di toko, kios dan lain-lain. Pasar yang ada di Desa ini juga tidak ada untuk setiap harinya dikarenakan pasar hanya ada setiap hari senin dan kamis setiap minggunya.

4.2.2.6 Sarana Penerangan dan Air

Pada saat peneliti sedang berada di Desa Rambat, yaitu pada bulan maret tahun 2012 warga Desa belum menikmati sarana penerangan listrik dari PLN, warga hanya memakai genset untuk keperluan penerangannya. Tetapi pada tahun 2013 warga Desa sudah bisa menikmati sarana penerangan dari PLN. Untuk sarana air masyarakat Desa tidak terlalu susah untuk mendapatkan air bersih karena masing-masing rumah memiliki sumur sendiri, serta ada juga tempat- tempat pemandian umum yang dibangun warga secara swadaya. 4.2.3 Sistem Sosial Masyarakat Desa Rambat 4.2.3.1 Sistem Nilai Setiap daerah mempunyai nilai-nilai norma dan peraturan baik yang tertulis dan tidak tertulis. Demikian juga dengan masyarakat Desa Rambat yang mempunyai nilai-nilai norma yang mengatur kehidupan sosial masyarakat Desa Rambat. Adapun nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat dapat dilihat dari penjelasan dibawah ini. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.3.1.1 Religius Agama

Masyarakat Desa Rambat adalah masyarakat yang beragama dan dapat dikatakan patuh terhadap ajaran agama. Dimana masyarakat Desa Rambat semuanya memiliki agama masing-masing, dan ketaatan mereka beragama juga dapat terlihat dengan adanya sarana ibadah yang terdapat di daerah ini. Perilaku masyarakat Rambat sedikit tidaknya juga terpengaruhi oleh ajaran-ajaran agama yang ada pada ajaran agama masing-masing. Meskipun terdapat keanekaragaman jenis agama yang dianut oleh masyarakat Desa rambat tetapi hal ini bukanlah menjadi halangan bagi para warga untuk bersosialisasi satu dengan yang lainnya. Dapat dikatakan bahwa kehidupan beragama pada masyarakat Desa Rambat dapat hidup rukun dan saling menghormati antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya.

4.2.3.1.2 Kekeluargaan

Pada Masyarakat Desa Rambat rasa kekeluargaan masih sangat terasa dan masih kental. Meskipun penduduk Rambat sudah dapat dikatakan banyak namun sebahagian dapat saling mengenal satu dengan yang lainnya, hal ini bisa disebabkan adanya rasa kekeluargaan yang masih kuat diantara mereka. Hubungan ini juga terlihat keterbukaannya masyarakat Desa dengan kehadiran para warga pendatang yang ada pada desa serta terciptanya hubungan yang harmonis antar keduanya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.3.1.3 Adat-Istiadat

Masyarakat Desa Rambat masih menjunjung tinggi nilai adat istiadat mereka dengan cara masih dilakukan kebiasaan-kebiasaan lama yang terjadi dari jaman dahulu sampai sekarang ini, misalnya ada upacara laut yaitu persembahan laut yang dilakukan pada sekitaran bulan 5 sampai 6 yang mana pada saat itu air laut pada surut dan menampakkan banyak pulau pulau kecil. Para warga banyak berdatangan dengan membawa hasil bumi nya untuk di lakukan upacara tersebut. Ini merupakan bentuk syukur kepada tuhan yang maha esa dengan apa yang di dapat dari warga desa dengan apa yang didapatnya selama setahun ini melalui cara dengan seperti itu.

4.2.3.1.4 Gotong Royong

Gotong royong juga masih terdapat pada masyarakat Desa Rambat ini. Hal ini terlihat pada acara-acara yang terjadi pada desa tersebut, seperti membersihkan lingkungan yaitu parit sarana umum dan lainnya, walaupun tidak dilakukan rutin setiap minggunya tetapi masyarakat desa selalu siap jika ada kegiatan gotong royong yang ada.

4.3 Karakteristik Responden

Untuk mengenali responden, peneliti menggunakan kuesioner yang berisi daftar-daftar pertanyaan data-data responden. Berdasarkan hasil pengumpulan data, maka dapat diperoleh karakteristik responden sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.3.1 Responden Berdasarkan Usia No Kelompok UsiaTahun F 1 30-40 9 52,94 2 41-50 5 29,42 3 51-60 2 11,76 4 61-70 1 5,88 Jumlah 17 100 Sumber : Kuisioner 2012 Dari data diatas dapat dilihat bahwa mayoritas masyarakat yang beralih pekerjaan dari petani ke penambang mayoritas dari rentang umur 30 – 40 tahun. Tabel 4.3.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin F 1 Laki-laki 15 88,23 2 Perempuan 2 11,77 Jumlah 17 100 Sumber: kuisioner 2012 Dari data diatas terbukti bahwa tidak hanya laki-laki yang bergelut dalam usaha penambangan, walaupun hanya berjumlah 11,77, namun dari data kuisioner dapat dilihat bahwa wanita tidak menjadi buruh tambang tetapi pemilik. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.3.3 Responden Berdasarkan Agama No Agama F 1 Islam 17 100 Jumlah 17 100 Sumber: kuisioner 2012 Tabel 4.3.4 Responden Berdasarkan Suku No Suku F 1 Melayu 17 100 Jumlah 17 100 Sumber: Kuisioner 2012 Dari data diatas menunjukkan bahwa masyarakat yang beralih dari petani menjadi penambang hampir seluruhnya Melayu dan beragama Islam. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 4.3.5 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan F 1 SD 16 94,11 2 SLTP 1 5,89 Jumlah 17 100 Sumber : Kuisioner 2012 Dari tabel dapat disimpulkan bahwa penambang yang sebelumnya berprofesi sebagai petani merupakan masyarakat dengan pendidikan rendah. 4.4 Teknik Analisa Data 4.4.1 Tabel Tunggal