Karakteristik Pengusaha Industri Kecil Konveksi di Kota Medan

meningkat menjadi 5029 orang pada tahun 2008 atau meningkat sebanyak 1955 orang. Dengan demikian selama kurun waktu tersebut, laju pertumbuhan industri kecil konveksi dalam menyerap tenaga kerja sebesar 6,23 persen per tahunnya. Berdasarkan analisis data yang ada, tentunya dapat dilihat bahwa perkembangan industri kecil konveksi di Kota Medan bergerak seimbang dengan serapan tenaga kerja. Sebagai usaha padat karya maka tingkat serapan tenaga kerja harus lebih tinggi dari pertumbuhan unit usaha itu sendiri, maka dibutuhkan perhatian dari pemerintah daerah guna mendorong perkembangan industri kecil konveksi di Kota Medan.

4.2.2. Karakteristik Pengusaha Industri Kecil Konveksi di Kota Medan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, maka diperoleh gambaran karakteristik pendidikan pengusaha industri kecil konveksi di Kota Medan seperti pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Profil Pendidikan Pengusaha Industri Kecil Konveksi di Kota Medan No Pendidikan Jumlah Persentase 1 Sekolah Dasar SD 4 9,75 2 Sekolah Menengah Pertama SMP 20 48,78 3 SMASMK 17 41,46 Jumlah 41 100,00 Sumber: Data Hasil Survei, 2009. Data tersebut menunjukkan bahwa pendidikan pengusaha industri kecil konveksi masih didominasi oleh tamatan SLTP dan SLTA. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pengusaha industri kecil konveksi di Kota Medan masih tergolong rendah. Demikian juga latar belakang pendidikan mereka adalah sekolah p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara umum yang tidak membekali keterampilan untuk berwirausaha maupun membuat pakaian jadikonveksi. Pada umumnya para pengusaha tersebut lebih fokus pada pengalaman dalam pembuatan konveksi. Upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan masih belum merupakan prioritas. Lemahnya tingkat pendidikan dan kemampuan dari para tenaga kerja industri kecil konveksi ini memberi berbagai dampak, diantaranya: 1 Rendahnya inovasi, 2 Rendahnya produktivitas, dan 3 Rendahnya kualitas produk. Tabel 4.7. Profil Pengalaman Pengusaha Industri Kecil Konveksi di Kota Medan No Kelas Interval Tahun Jumlah Persentase 1 5 ≥ 3 7,31 2 5,1 – 10 22 53,65 3 10,1 – 15 9 21,95 4 15,1 – 20 5 12,19 5 20,1 – 25 2 4,87 Jumlah 41 100,00 Sumber: Data Hasil Survei, 2009. Berdasarkan data pada Tabel 4.7, menunjukkan bahwa pemilik usaha industri kecil konveksi mempunyai pengalaman relatif lama, pada umumnya berawal dengan menjadi tenaga kerja dan cenderung mereka membuka usaha baru pada bidang yang sama bermodalkan pengalaman kerja dalam kurun waktu yang cukup lama. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8. Profil Usia Pengusaha Industri Kecil Konveksi di Kota Medan No Interval Usia Tahun Jumlah Persentase 1 26 – 30 2 4,86 2 31 – 35 6 14,63 3 36 – 40 7 17,07 4 41 – 45 16 39,02 5 46 – 50 10 24,39 Jumlah 41 100,00 Sumber: Data Hasil Survei, 2009. Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa usia Pemilik industri kecil konveksi di Kota Medan paling banyak antara 41 – 45 tahun sebesar 39,02 persen, antara 46 – 50 tahun sebesar 24,39 persen, antara 36 – 40 tahun sebesar 17,07 persen, antara 31 – 35 tahun sebesar 14,63 persen, antara 21 – 25 tahun sebesar 14,63 persen, dan antara 26 – 30 tahun sebesar 2,43 persen. Para pemilik industri kecil konveksi di Kota Medan masuk dalam kategori penduduk angkatan kerja yakni berusia 15 – 60 tahun. Ternyata pemilik konveksi cenderung memulai usahanya sejak berumur 31 sampai dengan 50 tahun hal ini terjadi dikarenakan sebelum berumur 31 tenaga mereka bekerja sebagai tenaga kerja di industri kecil konveksi dan dengan keterampilan yang diperoleh dari pengalaman kerja, memungkinkan untuk membentuk usaha baru yang sejenis.

4.2.3. Gambaran Industri Konveksi