3. Kebijakan daerah yang memprioritaskan pengembangan sumberdaya pesisir
dan laut.
2.4.11 Indikator Keberhasilan
Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri – Kelautan Perikanan PNPM Mandiri - KP bisa dikatakan berhasil dengan indicator
sebagai berikut: 1.
Pembentukan Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina LEPP-M3
2. Pengelompokan masyarakat pesisir sebagai cikal bakal unit usaha yang
disebut Kelompok Masyarakat Pemanfaat KMP 3.
Pengembangan Dana Ekonomi Produktif DEP 4.
Kesejahteraan meningkat.
2.5 Modal
2.5.1 Pengertian Modal
Sejalan dengan perkembangan tekhnologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam perusahaan, serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi
besar, maka modal mempunyai arti yang menonjol. Masalah modal dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir karena masalah modal
mencakup berbagai macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi belum memiliki kesamaan opini tentang pengertian modal. Menurut sejarahnya, pengertian
modal pada mulanya adalah physical oriented. Artinya, modal sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam perkembangannya ternyata
pengertian modal mulai bersifat non-physical oriented, artinya modal tersebut lebih
ditekankan pada nilai dan daya beli pemakai yang terkandung dalam barang-barang modal.
Berikut adalah pengertian modal dari beberapa pandangan: 1.
Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-sama factor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan barang-barang dan
jasa baru. 2.
A. Amonn J.von Komorzynsky memandang modal senagai kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk memenuhi
harapan yang akan dicapainya. 3.
Meij mengartikan modal sebagai kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dineraca sebelah debit, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang
modal ialah semua barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dalamfungsi produktifnya untuk membentuk pendapatan.
2.5.2 Jenis-Jenis Modal
Jenis-jenis modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya, berdasarkan kepemilikan, serta berdasarkan sifatnya:
a. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua yakni modal sendiri dan
modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara, modal asing adalah modal
yang bersumber dari luar perusahaan, misalnya modal yang berasal dari pnijaman bank.
b. Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkrit dan modal abstrak.
Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, mobil dan peralatan. Modal abstrak adalah
modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya, hah paten, nama baik, dan hak merek.
c. Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal
masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah
pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam
proses produksi. Contonya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
d. Berdasarkan sifatnya modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar. Modal
tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu yang relative lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya jumlah
produksi. Jenis modal ini dapat digunakan secara berulang-ulang, misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Modal lancar adalah modal yang hanya
memberikan jasa sekali dalam proses produksi baik dalam bentuk bahan-bahan baku dan kebuthan lain sebagai penunjang usaha tersebut.
2.5.3 Peranan Modal dalam Perekonomian