untuk perkebunan kelapa rakyat, terdapat tapak mercusuar dan tapak pekuburan tua salah seorang Syekh. Mercusuar di Perairan sekitar Sibolga dibangun dengan bahan plat besi,
memiliki ketinggian sekitar 20 meter, berpenampilan artistik dengan kepala suar mengadopsi bentuk prisma terbalik dan penyangga berbentuk tiang silindris. Mercusuar tersebut dalam
keadaan tidak berfungsi. Sementara itu, kuburan tua tersebut konon merupakan kuburan salah seorang Syekh di antara 44 orang Syekh penyebar agama Islam pertama di wilayah
Barus dianggap memiliki nilai sejarah dan kultural tinggi bagi masyarakat setempat sehingga menambah daya tarik tersendiri bagi pulau ini.
Penggunaan lahan yang lain di Kota Sibolga adalah daerah tempat pembongkaran hasil tangkapan yang disebut Tangkahan. Posisinya terletak di sepanjang Jl. Mojopahit,
Kecamatan Sibolga Selatan. Di Kota Sibolga para nelayan memanfaatkan jasa tempat pembongkaranpelelangan ikan yang bersifat swasta ataupun individu ini. Karena pada
umumnya para nelayan Toke memiliki tangkahan sendiri sebagai tempat bongkar muat hasil tangkapan maupun perbekalan untuk melaut, sehingga mereka tidak perlu mengelaurkan
biaya untuk bongkarmuat kapal. Tangkahan di Kota Sibolga berjumlah 18 buah.
4.1.5 Perairan Kota Sibolga
Pada usaha penangkapan ikan di Kota Sibolga, perahu nelayan asal Sibolga dengan bobot sampai dengan 5 ton biasanya melakukan penangkapan ikan pada
wilayah di sekitar perairan Sibolga yang mencakup perairan Teluk Tapian Nauli, Pulau Mursala, Pulau Titingkus, Pulau Poncan Gadang, Pulau Poncan Ketek, Pulau
Itik, Pulau Karang, Pulau Sorkam dan sekitarnya dengan jelajah maksimum rata-rata sekitar 40 mil laut dari Sibolga. Semantara itu untuk perahu nelayan ukuran lebih
besar hingga lebih dari 60 ton melakukan penangkapan hingga ke wilayah yang lebih jauh seperti perairan Siberut Mantawai, Pulau-Pulau Batu, Pulau Simuk, Pulau
Pini, Pulau Simeulue, Pulau Teupah, Pulau Banyak, bahkan hingga ke perairan Bengkulu dan Sumatera Barat. Perairan sekitar Sibolga memiliki ekosistem perairan
yang masih alami karena aktivitas masyarakat nelayan setempat dan kunjungan wisatawan masih sangat terbatas. Kualitas perairan masih terjaga baik karena
indikator temperatur, kejernihan, salinitas, pH dan oksigen terlarut mgl dalam rentang yang baik, sedangkan keberadaan komponen biotik seperti bentos,
fitoplankton maupun zooplankton masih melimpah.
Hasil pengukuran terhadap parameter fisik kimia di perairan Perairan sekitar Sibolga memperlihatkan bahwa temperatur air adalah 30,10ºC atau masih dalam
kisaran yang normal dan umum dijumpai untuk perairan daerah tropis. Nilai ini cukup baik dalam mendukung kehidupan berbagai biota laut di perairan perairan sekitar
Sibolga terutama terumbu karangnya, dikarenakan terumbu karang dapat hidup dengan baik pada perairan dengan kisaran suhu 18-36ºC. Perairan sekitar Sibolga
memiliki bentuk pantai yang landai yang dilengkapi dengan hamparan pasir berwarna putih dan lembut. Pantai sedemikian sangat aman dan sesuai bagi pengembangan
berbagai kegiatan wisata pantai. Selain pantai yang berpasir putih, di perairan sekitar Perairan sekitar Sibolga terdapat bentangan terumbu karang yang cukup luas reef
plat dan masih dalam kondisi baik, ditambah dengan panorama alam bawah laut taman laut yang menarik. Berbagai jenis terumbu karang banyak dijumpai di
perairan ini, dengan rataan reef plat yang membentang di sepanjang pantai bagian utara sampai bagian barat. Tutupan terumbu karang hidup ditemukan sampai pada
kedalaman 20 meter dengan dasar berupa pasir.
4.1.6 Keadaan Penduduk Kota Sibolga