modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya, hah paten, nama baik, dan hak merek.
c. Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal
masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah
pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam
proses produksi. Contonya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
d. Berdasarkan sifatnya modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar. Modal
tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses produksi dalam jangka waktu yang relative lama dan tidak terpengaruh oleh besar kecilnya jumlah
produksi. Jenis modal ini dapat digunakan secara berulang-ulang, misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik. Modal lancar adalah modal yang hanya
memberikan jasa sekali dalam proses produksi baik dalam bentuk bahan-bahan baku dan kebuthan lain sebagai penunjang usaha tersebut.
2.5.3 Peranan Modal dalam Perekonomian
Dalam setiap perekonomian kegiatan memproduksi memerlukan barang modal. Dalam perekonomian yang sagat premitif sekalipun, barang modal diperlukan. Modernisasi
perekonomian tidak akan berlaku tanpa barang modal yang kompleks dan sangat tinggi produktifitasnya. Dalam perekonomian modern perusahaan-perusahaan harus terus berusaha
memperbaiki tekhnik memproduksinya supaya tetap dapat mempertahankan daya persaingannya dan menjamin kelangsungan hidup usahanya Sukirno, 2005:376.
Untuk menjamin agar tekhnik memproduksinya tetap mengalami kemajuan dan tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, investasi atau penanaman modal haus selalu
dilakukan oleh perusahan. Untuk melakukan penanaman modal para pengusaha memerlukan dana. Adakalanya dana tersebut bersumber dari tabungan perusahaan, yaitu dana yang
diperoleh dari keuntungan yang tidak dibagikan. Disamping itu banyak pula perusahaan memperoleh dana tersebut dari meminjam dari pihak lain.
2.5.4 Pembentukan Modal
Pembentukan modal diartikan bahwa masyarakat tidak mempergunakan seluruh aktifitas produktifnya saat ini untuk kebutuhan-kebutuhan dan keinginan konsumsi, tetapi
menggunakan sebagian saja untuk pembuatan barang modal: perkakas dan alat-alat, mesin dan fasilitas angkutan, pabrik dan perlengkapannya, segala bentuk modal nyata yang dapat
dengan cepat meningkatkan manfaat upaya produktif. Inti proses itu kemudian ialah pengalihan sebagian sumberdaya yang sekarang ada pada masyarakat ke tujuan untuk
meningkatkan persediaan barang modal begitu rupa sehingga memungkinkan perluasan output yang dapat dikonsumsi pada masa depan Jhingan, 2008:337 .
Pembentukan atau pengumpulan modal dipandang sebagai salah satu faktor dan sekaligus faktor utama didalam pembangunan ekonomi. Menurut Nurkse, lingkaran setan
kemiskinan dinegara terbelakang dapat digunting melalui pembentukan modal. Lebih jauh, pembentukan modal membuat pembangunan menjadi mungkin, kendati
dengan penduduk yang meningkat. Pembentukan modal juga mempengaruhi kesejahteraan ekonomi suatu bangsa. Ia membantu memenuhi segala sesuatu yang diperlukan oleh
penduduk yang makin meningkat. Kalau pembentukan modal menggunakan sumberdaya alam secara tepat dan pendirian berbagai jenis industri, maka tingkat pendapatan bertambah
dan berbagai macam kebutuhan rakyat terpenuhi. Mereka menikmati berbagai macam komoditi, standar hidup meningkat, juga kesejahteraan ekonomi.
2.6 Jumlah Tanggungan Keluaraga