Kompos Penggunaan Beberapa Jenis Bahan Penahan Air Untuk Mendukung Pertumbuhan Bibit Sukun (Artocarpus communis Forst)

mikroorganisme. Melalui proses tersebut, akan dihasilkan karbondioksida CO 2 , air H 2 O, dan mineral. Mineral yang dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman sebagai zat makanan. Namun, proses dekomposisi yang terlalu cepat dapat memicu kemunculan bibit penyakit. Untuk menghindarinya, media tanam harus sering diganti. Oleh karena itu, penambahan unsur hara sebaiknya harus tetap diberikan sebelum bahan media tanam tersebut mengalami dekomposisi Bagus, 2007. Bahan organik mempunyai sejumlah energi, sebagian besar dapat diubah menjadi bentuk yang laten atau dibebaskan sebagai panas. Jaringan tumbuhan yang sampai di tanah mempunyai nilai panas sebesar 4 hingga 5 kcal tiap gram bahan kering, misalnya penambahan 10 ton pupuk kandang yang mengandung 2,5 ton bahan kering merupakan penambahan 9-11 juta kcal energi laten. Tanah yang mengandung 4 bahan organik mempunyai 170-200 juta kcal energi potensial tiap Ha lapisan olah. Jumlah ini sama dengan 20-25 ton batu bara. Humus bahan organik bersifat sangat koloidal, tetapi berbeda dari liat silikat karena humus adalah amorf, selanjutnya luas permukaan dan sifat jerapannya jauh melebihi liat. Daya jerap liat berkisar 8-100 me tiap gram, sebaliknya humus mempunyai kapasitas tukar kation sebesar 150-300 me tiap 100 gram. Pada umumnya 1 humus dalam tanah mineral sama dengan 2 me kapasitas tukar tiap 100 gram. Dibandingkan dengan liat nilai tesebut sama dengan 0,1 hingga 1,0 me. Sehubungan dengan air terjerap, perbandingannya adalah serupa, humus akan menjerap dari lingkungan jenuh air sejumlah air ekuivalen dengan 80 hingga 90 dari bobotnya. Liat sebaliknya hanya dapat memperoleh 15 hingga 20 Soepardi, 1983

a. Kompos

Universitas Sumatera Utara Kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan-bahan berupa dedaunan, jerami, alang-alang, rumput, sampah kota, dan sebagainya. Proses pelapukan bahan- bahan tersebut dapat dipercepat melalui bantuan manusia. Kandungan utama dengan kadar tertinggi dari kompos adalah bahan organik yang mujarab dan terkenal untuk memperbaiki kondisi tanah. Unsur lain dalam kompos yang variasinya cukup banyak walaupun kadarnya rendah adalah nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium Lingga dan Marsono, 2007 Kompos ibarat multi-vitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit Isroi, 2008. Tumpukan bahan-bahan mentah serasah, sisa-sisa tanaman, sampah dapur, dll menjadi kompos dikarenakan telah terjadi pelapukan, penguraian atau dengan perkataan lain telah terjadi perubahan-perubahan dari sifat fisik semula menjadi sifat fisik baru kompos. Menurut penelitian Syakhrul 2007, bahwa pemberian bahan organik menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada tanaman jarak pagar. Hal ini disebabkan dengan adanya pemberian bahan organik tersebut secara langsung, bahan organik tersebut akan menjadi sumber energi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman meskipun dalam jumlah sedikit. Secara fisik bahan organik tersebut berperan dalam memperbaiki struktur tanah menjadi Universitas Sumatera Utara remah sehingga akan lebih mudah ditembus perakaran tanaman, meningkatkan daya menahan air dan unsur hara dalam tanah tersedia bagi pertumbuhan tanaman Engelsrad 1997 dalam Syakhrul 2007. Alasan utama pemberian pupuk organik atau kompos sebenarnya lebih bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik tanah daripada untuk menyediakan unsur hara. Meskipun kandungan unsur hara dalam kompos tergolong lengkap, tetapi jumlahnya sedikit. Berarti untuk memenuhi kebutuhan tanaman dibutuhkan kompos dalam jumlah cukup banyak. Kompos lebih berperan untuk menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan atau diserap tanaman. Selain itu kompos bisa menjaga sifat fisik tanah dan menjamin kehidupan mikroba tanah Simamora dan Salunduk, 2006. Bahan baku kompos sangat mudah diperoleh karena memanfaatkan sampah organik. Bahan bakunya bisa berupa dedaunan, jerami, serasah sisa panen, kotoran ternak dan sisa sayuran. Adanya aktivitas mikroorganisme dan terbentuknya asam organik pada proses dekomposisi menyebabkan daya larut unsur N, P, K dan Ca menjadi lebih tinggi sehingga berada dalam bentuk tersedia bagi pertumbuhan tanaman. Jika dibandingkan dengan pupuk anorganik, kandungan unsur hara kompos lebih lengkap karena mengandung unsur hara makro, sekaligus unsur hara mikro. Keunggulan kompos antara lain : - mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi sedikit - dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi subur - memiliki daya simpan air water holding capacity yang tinggi - beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan terhadap serangan penyakit - meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan Universitas Sumatera Utara - memiliki residual effect yang positif, artinya pengaruh positif dari kompos terhadap tanaman yang ditanam pada musim berikutnya masih ada sehingga pertumbuhan dan produktivitasnya bagus Simamora dan Salunduk, 2006.

b. Pupuk Kandang