kadar hara. Jika makanan yang diberikan kaya hara, maka kotorannya pun akan kaya dengan zat hara. Usia ternak juga akan menentukan kadar hara. Ternak muda akan
menghasilkan feses dan urine yang kadar haranya rendah, karena ternak muda memerlukan sangat banyak zat hara N dan beberapa macam mineral dalam
pembentukan jaringan-jaringan tubuhnya Lingga dan Marsono, 2007. Pupuk kandang merupakan sumber unsur hara bagi tanaman yang murah dan
mudah diperoleh. Macam-macam pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan lain-lain. Selain mengandung unsur
hara, pupuk kandang juga membantu dalam penyimpanan air, terutama pada saat musim kemarau. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang sangat bergantung
pada jenis ternak, jenis pakan, sifat kotoran, cara penyimpanan, pengolahan dan pemakaiannya. Hal ini seiring dengan pendapat Musnamar 2003 bahwa proses
penguapan dan penyerapan dapat menyebabkan hilangnya unsur hara dalam pupuk kandang terutama unsur N sekitar 50 dan unsur K 60 hilang karena proses ini
Elfarisna et al., 2004.
c. Arang
Arang pada umumnya hanya dikenal sebagai bahan untuk pembakaran terutama untuk memasak dan juga untuk pembuatan briket arang dan juga arang aktif,
padahal arang memiliki peranan yang baik dan penting dalam menyuburkan tanah. Gusmailina et al 2002 menyatakan bahwa arang yang berasal dari pengolahan kayu
maupun dari kegiatan lainnya mampu menyuburkan tanah. Selain itu pemanfaatan arang dari hasil kegiatan pengolahan kayu tersebut mampu meningkatkan efisiensi
pemanfaatan kayu dan nilai tambah limbah kayu.
Universitas Sumatera Utara
Arang merupakan hasil dari pembakaran dari bahan yang mengandung karbon yang berbentuk padat dan berpori. Arang dapat digunakan untuk memperbaiki tempat
tumbuh suatu tanaman dan juga dapat berfungsi sebagai pembangun kesuburan tanah soil conditioning. Hal ini dikarenakan arang memiliki kemampuan untuk dapat
memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah. Selain itu, arang juga dapat berfungsi sebagai media untuk mengikat karbon di dalam tanah Gusmailina et al.,
2002. Penggunaan arang baik yang berasal dari limbah eksploitasi maupun yang
berasal dari industri pengolahan kayu untuk soil conditioning, merupakan salah satu alternatif pemanfaatan arang selain sebagai sumber energi. Secara morfologi, arang
mempunyai pori-pori pada permukaanya. Pori ini sangat efektif mengikat dan menyimpan hara tanah yang berada di dalam dan di sekitarnya, oleh sebab itu aplikasi
arang pada lahan-lahan miskin hara dapat membangun dan meningkatkan kesuburan tanah karena dapat meningkatkan beberapa fungsi, antara lain : sirkulasi udara dan
tanah, pH tanah, merangsang pembentukan spora endomikoriza dan spora ektomikoriza sehingga dapat meningkatkan produkt ivitas lahan dan hutan tanaman.
Unsur hara ini dapat dilepaskan secara perlahan sesuai dengan laju konsumsi yang dilakukan oleh tanaman slow release. Selain itu arang juga memiliki sifat
higroskopis sehingga hara yang terdapat di dalam tanah tidak mudah tercuci dan lahan akan berada dalam keadaan siap pakai Gusmailina et al., 2002.
Bahan baku arang diambil dari kayu yang dikeringkan melalui proses pemanasan. Sifat arang yang ringan ini ketika diberikan ke tanah bisa mengikat air
dan juga membuang racun. Penggunaan arang selain mampu menggemburkan tanah dan menyuburkan tanah, bagi pertanian juga otomatis dapat meminimalisir kerusakan
tanah akibat bahan-bahan kimia dan menggantikan posisi pupuk buatan. Secara fisik
Universitas Sumatera Utara
arang berpengaruh terhadap struktur dan tekstur tanah, oleh karena itu semakin banyak suplai arang ke dalam tanah maka akan mengurangi kepadatan tanah bulk
density. Penambahan arang ke dalam tanah mengakibatkan semakin banyak ruang pori yang terdapat di dalam tanah sehingga perakaran tanaman dapat tumbuh dengan
lebih baik, selain itu juga pemberian arang ini juga dapat menekan tingginya laju pencucian unsur hara di dalam tanah. Hal ini dimungkinkan karena secara morfologis
arang mempunyai pori yang efektif untuk mengikat dan menyimpan hara tanah. Penambahan arang pada media pembibitan juga dapat meningkatkan : kelembapan,
daya serap air, serta sirkulasi udara sehingga mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan akar halus bibit tanaman Gusmailina et al., 2002
d. Hydrogel