e. Formulasi kesepakatan secara tertulis dengan menggunakan format perjanjian.
f. Dalam setiap mediasi perlu dibuat laporan hasil mediasi yang berlangsung g. Agar mempunyai kekuatan mengikat berita acara tersebut ditandatangani
oleh para pihak dan mediator. Sesuai dengan Keputusan Kepala BPN No 34 Tahun 2007, Petunjuk Teknis No
05JUKNISD.V2007, pelaksana Mediasi dilaksanakan oleh pejabat pegawai yang ditunjuk dengan surat tugas surat perintah dari Kepala Kantor Pertanahan, Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
Mediator yang mengelola mediasi tersebut adalah termasuk tipe Authoritative Mediator pejabat yang berwenangberkompetensi dalam sengketa yang sedang
ditangani. Para pihak yang bersengketa harus mempunyai kepentingan langsung terhadap masalah yang dimediasikan
B. KEBERHASILAN MEDIASI DALAM MENYELESAIKAN
SENGKETA PERTANAHAN
STUDI KASUS DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN DELI SERDANG
Keberhasilan mediasi dalam menyelesaikan sengketa pertanahan membawa dampak besar dalam proses penyelesaian sengketa pertanahan di Kabupaten Deli
Serdang. Bahwa dari 37 kasus sengketa Pertanahan yang ditangani Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009 , 21 kasus sengketa pertanahan diupayakan
melalui mediasi, dan dari 21 kasus tersebut 3 sengketa telah selesai dengan mediasi.
Universitas Sumatera Utara
Hal tersebut terdapat dalam Laporan Pelaksanaan Target Operasi Tuntas Sengketa TOTS Periode I dan II serta Target Operasi Sidik Sengketa TOSS Tahun 2009
Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang, sebagai berikut: 1.
Bahwa dari 5 lima sengketa yang menjadi Target Operasi Tuntas Sengketa Periode I Tahun 2009, 2 dua diantaranya telah selesai, yaitu sengketa antara
Risni dkk dengan Lelawati dkk. TOTS-1, sengketa antara Herlina br Sinuhaji dengan Siswati TOTS-2, sedangkan terhadap 3 tiga sengketa lainnya, yaitu:
sengketa antara A Kang dengan Lai Ho TOTS-3, sengketa antara Tiominar Sianipar ahli waris Alm. Binar Siahaan dengan Suhunan Dasopang TOTS-4
dan sengketa Ir. H. Tula Adamsyah Siregar dengan PT. Perkebunan Nusantara II TOTS-5 masih dalam proses penelitian data-data dan mediasi lebih lanjut.
2. Bahwa dari 12 dua belas sengketa yang menjadi Target Operasi Tuntas
Sengketa Periode II Tahun 2009, telah diselesaikan sebanyak 9 sembilan Kasus, yaitu sengketa antara Nurmansyah Saragih, selaku Kepala Desa
Petumbuken, dengan Selamat Saragih TOTS-2, sengketa antara Sdr. Ali Amin dkk dengan PT. Perkebunan Nusantara II Perkebunan Sei Samayang TOTS-5,
sengketa antara Sodi Keliat , Ketua Pengurus Gerakan Masyarakat Tani Batu Kober GMTBK dengan PT. Perkebunan Nusantara II Persero TOTS-6,
permohonan blokir dan cabut blokir Sdri. Asmarayani TOTS-8, permohonan blokir dan cabut blokir Sdri. Asmarayani TOTS-9, permohonan blokir dan
cabut blokir Sdri. Tio Rina Panjaitan TOTS-10, permohonan blokir dam pencabutan blokir Sdri. Yusnimar Nasution terkait sengketa tanah dengan Sdr. H.
Universitas Sumatera Utara
Imbalo, SH TOTS-11, permohonan cabut blokir Sdr. Sueanto terkait dengan sengketa tanah dengan Sdri. Radema br Panjaitan, istri Dr. Maruli Toman
Simanjuntak, sedangkan terhadap 3 tiga sengketa lainnya, yaitu sengketa antara Rose Herawaty ahli waris Alm. H. Bahar Datuk Paduko dengan Ruslan br
Sitompul TOTS-1, sengketa tanah antara Sdr. Drs. Fachruddin Parinduri dengan Sudigo, dkk TOTS-3, sengketa antara Hans Daniel Lengkong dengan
Juang Marhasak Marpaung TOTS-4, masih dalam proses penelitian data-data dan mediasi lebih lanjut.
3. Dari 4 empat sengketa Target Operasi Sidik Sengketa Tahun 2009 yang telah
diusulkan menjadi Target Operasi Tahun 2009 yang di tangani oleh Tim Ad Hoc Provinsi, 2 dua diantaranya, yaitu terkait sengketa tanah Hak Milik No. 288 dan
289 Desa Deli Tua antara Fauzi Usman dan Hj. Nilawati dengan Normalis Sinulingga TOSS-2 dan sengketa tanah Hak Milik No. 286 Deli Tua antara
Makmur Wijaya dengan Telista Sinulingga TOSS-3 sedang berjalan proses perkaranya di Lembaga Peradilan, baik Perkara Tata Usaha Negara, Pidana dan
Perdata, sedangkan kasus antara Raja Royatul Sitorus selaku kuasa Ng Boen Liong dengan Rochim TOSS-1 dan Kasus antara Awaluddin dengan
Abdulrahman TOSS-4, masih dalam proses penelitian dan pengumpulan data. 4.
Disamping mediasi atas sengketa tanah yang ditetapkan menjadi Target Operasi Tuntas Sengketa Periode I dan II dan Target Sidik Sengketa Tahun 2009, Kantor
Pertanahan Kabupaten Deli Serdang juga melakukan upaya mediasi dalam rangka penanganan dan penyelesaian sengketa tanah lainnya, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Sengketa tanah bekas Hak Milik No. 609 Bakaran Batu, yang merupakan perubahan dari Sertifikat Hak Milik No. 1 Desa Bakaran Batu, terdaftar atas
nama Sabam Siahaan, seluas 16.599 m
2
, antara ahli waris Alm. Sabar Siahaan dengan Erick Raharjo Bun Yu telah tercapai penyelesaian dengan membagi
tanah dimaksud, masing-masing ¼ bagian dari luas tanah seluas 5.194 m
2
menjadi milik ahli waris Alm. Sabar Siahaan dan ¾ bagian dari luas tanah seluas 11.405 m
2
menjadi milik Erick Raharjo Bun Yu. . b. Sengketa tanah Hak Milik Nomor 1278 Desa Sigara-gara, terdaftar atas nama
Robert Marpaung, seluas 18.005 m
2
, yang terletak di Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang, antara Sdr. Jansen Tarigan
dengan Abdul Hariel Nasution dan; c. Sengketa tanah Hak Milik Nomor 1892 Mulia Rejo, terdaftar An. Keuskupan
Agung Medan dengan Nomor 1893 Mulia Rejo, terdaftar An. Dokter Kianto Nazar dan Sumady Yusuf, terletak di Jalan Binjai Km. 11, Desa Mulia Rejo,
Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, antara Sdr. Leedert Joseph Lopulisa dengan Sdri. Lisa Imelda Lopulisa dan pemegang hak tersebut di atas,
dimana atas sengketa tersebut telah tercapai kesepakatan bersama antara para pihak yang bersengketa.
Berdasarkan data tersebut diatas dapat dilihat bahwa upaya penyelesaian sengketa pertanahan melalui mediasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang
sebanyak 37 kasus, sebanyak 21 kasus diupayakan melalui mediasi, sebanyak 3 kasus sengketa pertanahan melalui mediasi telah selesai. Bahwa meskipun tidak
Universitas Sumatera Utara
semua kasus dapat diselesaikan melalui mediasi akan tetapi dapat dilihat bahwa mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa pertanahan telah terbukti dapat
dipergunakan sebagai alternatif penyelesaian sengketa disamping penyelesaian melalui litigasi.
Bahwa upaya Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang mengupayakan sebagian besar kasus sengketa pertanahan melalui mediasi tentunya dapat
memberikan gambaran yang jelas bahwa pihak-pihak yang bersengketa di Kabupaten Deli Serdang lebih memilih upaya penyelesaian melalui alternatif penyelesaian
sengketa melalui mediasi dibanding upaya penyelesaian melalui litigasi peradilan Bahwa berdasarkan tipologi sengketa pertanahan yang ada di Kantor
Pertanahan dapat dilihat bahwa sengketa dengan tipologi penguasaan dan pemilikan tanah cenderung dapat dilakukan dengan mediasi adalah ,
a. Sengketa antara PTPN dengan Masyarakat Tipologi sengketa
Penguasaan dan Pemilikan Tanah dan Tipologi tanah obyek
Landreform vide Keputusan Kepala BPN No.34 Tahun 2007
b. Sengketa antara kelompok masyarakat dengan individu Tipologi
sengketa Penguasaan dan pemilikan vide Keputusan Kepala BPN
No.34 Tahun 2007. c Sengketa antara individu dengan individu Tipologi Penguasaan dan
Pemilikan Tanah vide Keputusan Kepala BPN No.34 Tahun 2007
d. Sengketa antara masyarakat dengan Pemerintah provinsiKabupaten
Kota Tipologi sengketa Pengadaan Tanah vide Keputusan Kepala BPN No.34 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENYELESAIAN MEDIASI
A. Karakteristik Resolusi Konflik Non-Litigasi