perkebunan, dan sengketa antara warga masyarakat dengan instansi ataupun lembaga pemerintah.
Sengketa-sengketa pertanahan di daerah ini sebenarnya timbul bukan saja karena dampak proses reformasi yang sedang berjalan, tetapi beberapa sengketa
sudah terjadi, dan benih-benih persengketaan itu memang sudah ada jauh sebelum era reformasi dimulai. Kalau pada saat rezim Orde Baru berkuasa masyarakat diliputi
rasa takut untuk menanyakan, menuntut, ataupun menggugat pihak yang sedang berkuasa, tidak demikian halnya pada masa ini.
2. Konsepsional
Dalam tulisan ini, yang dimaksud dengan mediasi adalah proses penyelesaian perselisihan atau sengketa yang terjadi antara dua pihak atau
lebih yang dilakukan dengan bantuan pihak ketiga mediator untuk mendapatkan suatu hasil yang saling menguntungkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mediasi diberi arti sebagai proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian suatu perselisihan sebagai
penasihat.
24
Pengertian mediasi yang diberikan Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung tiga unsur penting, yakni:
1. Mediasi merupakan proses penyelesaian perselisihan atau sengketa yang
terjadi antara dua pihak atau lebih;
24
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988, hlm. 569.
Universitas Sumatera Utara
2. pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa adalah pihak-pihak yang
berasal dari luar pihak yang bersengketa; 3.
pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa tersebut bertindak sebagai penasihat dan tidak memiliki kewenangan apa-apa dalam pengambilan
keputusan. Sengketa Petanahan adalah perbedaan nilai, kepentingan, pendapat dan
atau persepsi antara orang perorangan dan atau badan hukum privat atau publik mengenai status penguasaan atau pemilikan, atau penggunaan dan
pemanfaatan atas bidang tanah tertentu atau pihak tertentu Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 34 tahun 2007, Petunjuk Teknis No. 05
JuknisD.V2007. Alternatif penyelesaian sengketa adalah penyelesaian sengketa melalui
jalur non pengadilan yang pada umumnya ditempuh melalui cara-cara perundingan yang dipimpin atau diprakarsai oleh pihak ketiga yang netral atau
tidak memihak
25
Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah lembaga penyelesaian sengketa atau
beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian di luar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi,
atau penilaian ahli.
26
25
Maria SW Sumardjono, Mediasi Sengketa Tanah, Jakarta, Kompas. 2008. Hal.4
26
UU RI No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Pasal 1 ayat 10
Universitas Sumatera Utara
Mediator adalah orangpejabat yang ditunjuk dari jajaran Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang disepakati oleh para pihak yang bersengketa untuk
menyelesaikan permasalahannya.
27
G. Metode Penelitian