Pengukuran sifat Fisik dan Kimia Tanah

paling dekat 10 m. Tanah dari tiap kuadrat diambil dengan kedalaman 30 cm dan tanahnya dimasukkan ke dalam plastik 10 kg. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 07.00-09.00 WIB. Selanjutnya makroarthropoda tanah yang ada pada tanah tersebut disortir. Makrofauna tanah yang didapat dikumpulkan dan dibersihkan dengan air dan dihitung jumlahnya, kemudian dimasukkan ke dalam botol sampel dan diawetkan dengan formalin 4 dan alkohol 70. Selanjutnya semua sampel makrofauna tanah yang didapatkan dari metode Pit Fall Trap dan Kuadrat di bawa ke Laboratorium Taksonomi Hewan, Departemen Biologi FMIPA USU untuk diidentifikasi.

3.5.3 Identifikasi Spesies Makroarthropoda Tanah

Sampel makroarthropoda tanah yang dibawa dari lapangan terlebih dahulu dikelompokkan jenisnya sesuai dengan kemiripan bentuk morfologinya, kemudian diawetkan dalam alkohol 70 selanjutnya dideterminasi dan diidentifikasi dengan bantuan lup dan mikroskop stereo binokuler serta menggunakan beberapa buku acuan seperti: Dindal 1990, Borror 1992 , Ruppert Barnes 1994, Suin 1997, Arlen 1998.

3.6 Pengukuran sifat Fisik dan Kimia Tanah

Tanah pada masing-masing plot sampel diukur kelembaban relatif, suhu, kadar air, dan kadar organik tanah. Pengukuran kelembaban relatif, pH dan suhu tanah dilakukan sebelum tanah diambil dari kuadrat tersebut. Kelembaban relatif dan pH diukur dengan menggunakan soil tester dan suhu tanah diukur dengan menggunakan Soil Thermometer. Pengukuran kadar air, kadar organik tanah dan unsur hara mikro tanah dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian USU. Tanah yang telah disortir arthtropoda tanah dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan tanah lainnya yang masih ada, kemudian diaduk-aduk sampai rata dan diambil sebanyak 20 gram tanah untuk dianalisis. Selanjutnya sampel tanah ini dikeringkan dalam oven pada suhu 105 C selama 24 jam sehingga beratnya konstan dan ditentukan kadar air tanahnya dengan rumus sebagai berikut: Kadar air tanah = A B A − x 100 Keterangan: A = Berat basah tanah B = Berat konstan tanah Wilde, 1972 dalam Adianto,1993 Selanjutnya 5 gram tanah dan diabukan di dalam tungku pembakar Furnace Mufle dengan suhu 600 C selama tiga jam. 0,5 gram tanah kering udara dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 cc, lalu ditambahkan 10 ml H 2 SO 4 pekat, kemudian diguncang 3-4 menit, selanjutnya diamkan selama 30 menit. Tambahkan 100 ml air suling dan 5 ml H 3 PO 4 85 dan 2,5 ml NaF 4. Kemudian ditambahkan 5 tetes diphenilamine, diguncang, larutan berwarna biru tua kehijauan kotor. Titrasi dengan Fe NH 4 2 SO 4 2 0,5 N dari buret hingga warna berubah menjadi hijau terang. Lakukan kembali prosedur diatas dari no. 2 sd 5 tanpa tanah untuk mendapat volume titrasi Fe NH 4 2 SO 4 2 0,5 N untuk Blanko. Dengan menggunakan rumus berikut: C org = 5x [1-T5] x 0,003 x 10,77 x 100BCT x 0,72 Dengan: T = Volume titrasi Fe NH42SO42 0,5 N dengan tanah S = Volume titrasi Fe NH42SO42 0,5 N untuk Blanko tanpa tanah 0,003 = 1 ml K2Cr2O7 0,1 N + H2SO4 mampu mengoksidasi 0,003 gr C Organik 10,77 = Metode ini hanya 77 C.Organik yang dapat dioksidasi BCT = Berat Contoh Tanah

3.7 Analisis Data