Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

diperlukan dalam penelitian hingga jumlah sampel mencukupi target peneliti Azwar, 2010.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pengolahan data seperti yang dijelaskan berikut ini:

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan kajian literatur dalam proses pengumpulan teori dan perancangan alat ukur relative pitch. Pada tahap ini peneliti merancang proposal perancangan alat ukur relative pitch yang meliputi latar belakang perancangan alat ukur, tinjauan pustaka dan metode penelitian yang digunakan.

2. Tahap Perancangan Alat Ukur

Peneliti mendiskusikan aitem-aitem pada alat ukur relative pitch dengan beberapa orang ahli sehubungan dengan alat ukur. Narasumber pertama dan kedua adalah guru piano yang masing-masing memiliki pengalaman mengajar di akademi dan mengajar secara privat yang memberikan expert judgement berkaitan dengan cara Universitas Sumatera Utara pengetesan relative pitch. Narasumber ketiga adalah dosen pembimbing departemen eksperimen yang memberikan expert judgement dalam hal perancangan alat ukur. Narasumber keempat adalah guru piano dengan pendidikan Diplom-Musikerin Konzertexamen setara pendidikan S2 di Indonesia dan berpengalaman mengajar piano di akademi dan privat yang memberikan expert judgement dalam bidang musik. Peneliti merevisi alat ukur sesuai expert judgement yang diberikan oleh narasumber. Pada tahap selanjutnya peneliti merancang naskah sebagai instruksi yang direkam ke dalam alat ukur. Peneliti mendapatkan masukan dari dosen pembimbing mengenai tata bahasa yang digunakan sebagai instruksi dengan tujuan intruksi yang diberikan dapat dipahami oleh sampel. Berikutnya peneliti bekerjasama dengan operator MMA Records dalam proses perekaman instruksi dan nada piano serta penyuntingan alat ukur. Intruksi dalam alat ukur dibacakan oleh peneliti dan nada piano dimainkan dengan keyboard bermerek KORG Model SP-200.

3. Tahap Pengumpulan Data

Peneliti meminta izin kepada beberapa akademi musik, guru musik privat dan komunitas pecinta musik untuk mengambil data penelitian. Permohonan izin ke akademi musik dilakukan dengan menyerahkan surat permohonan izin pengambilan data yang telah diajukan peneliti di bagian administrasi Fakultas Psikologi USU, sedangkan permohonan izin kepada guru musik privat dan komunitas pecinta musik dilakukan secara verbal. Universitas Sumatera Utara

4. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data dilaksanakan setelah data terkumpul sejumlah 190 sampel. Data dimasukkan ke dalam program Microsoft Excel, SPSS versi 17.0 dan LISREL versi 9.1. Peneliti menggunakan program Microsoft Excel untuk mengukur taraf kesukaran aitem dan daya diskriminasi aitem, program SPSS untuk memperoleh hasil uji KMO and Bartlett’s Test, kemudian peneliti menggunakan program LISREL untuk mengukur validitas konstruk alat ukur berdasarkan struktur internal. a. Uji taraf kesukaran aitem Taraf kesukaran aitem dinyatakan oleh Indeks Kesukaran Aitem yang menggunakan simbol huruf p. Indeks kesukaran aitem dipahami sebagai rasio antara jumlah penjawab aitem dengan benar dan banyaknya penjawab aitem. Untuk menentukan taraf kesukaran aitem, digunakan rumus indeks kesukaran aitem sebagai berikut: p = n i N p = indeks kesukaran aitem n i = banyaknya siswa yang menjawab aitem dengan benar N = banyaknya siswa yang menjawab aitem Semakin tinggi angka p semakin mendekati angka 1 menunjukkan aitem yang diuji semakin mudah dan sebaliknya semakin rendah angka p semakin mendekati angka 0 menunjukkan aitem yang diuji semakin sulit. Skor p yang paling ideal biasanya berada di kisaran .50 Azwar, 2005. Universitas Sumatera Utara b. Uji daya diskriminasi aitem Aitem yang memiliki daya diskriminasi tinggi seharusnya dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar sampel Kelompok Tinggi kelompok sampel yang memiliki skor tinggi dan tidak dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar sampel Kelompok Rendah kelompok sampel yang memiliki skor rendah, sehingga daya diskriminasi aitem merupakan kemampuan aitem untuk membedakan sampel yang memiliki skor tinggi dan sampel yang memiliki skor rendah. Daya diskriminasi aitem ditentukan dengan rumus berikut ini: d = n iT N T – n iR N R d = daya diskriminasi aitem n iT = banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi N T = banyak penjawab dari kelompok tinggi n iR = banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah N R = banyak penjawab aaitem dari kelompok rendah Skor d berkisar antara -1 hingga +1, tetapi hanya skor positif yang digunakan dalam analisis aitem. Skor negatif menunjukkan aitem tidak berguna sama sekali sehingga harus dibuang. Indeks diskriminasi aitem yang paling ideal adalah yang mendekati angka 1. Skor semakin mendekati angka 1 menunjukkan aitem tersebut semakin mampu membedakan sampel yang memiliki kemampuan tinggi dan yang memiliki kemampuan rendah dan sebaliknya skor yang semakin mendekati angka 0 Universitas Sumatera Utara menunjukkan aitem tersebut tidak berfungsi membedakan sampel yang berkemampuan tinggi dan rendah. Aitem yang memiliki skor d di bawah .138 dapat langsung dibuang Azwar, 2005. c. Uji KMO and Bartlett’s Test Tes ini berfungsi menguji kecukupan jumlah sampel yang digunakan peneliti. Sampel dikatakan cukup apabila nilai tes di atas .5 Field, 2009. d. Uji validitas dan reliabilitas berdasarkan struktur internal Untuk membuktikan bahwa alat ukur yang dirancang peneliti telah sesuai dengan teori yang dijabarkan pada bab sebelumnya, peneliti menggunakan software LISREL versi 9.1 untuk menguji metode confirmatory factor analysis CFA. Wijanto 2008 menyatakan bahwa CFA merupakan suatu model pengukuran yang menunjukkan bahwa suatu variabel laten diukur oleh satu atau lebih variabel-variabel teramati. Penetapan variabel-variabel teramati yang mencerminkan variabel laten dilakukan berdasarkan studi, lalu model pengukuran berusaha mengkonfirmasi apakah memang benar variabel-variabel teramati tersebut adalah refleksi dari variabel laten. Menurut Wijanto 2008, penilaian fit dari suatu model dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain: 1. Jika ada offending estimates, seperti negative error variance, standardized loading factor 1.0 serta nilai standard error besar, maka dapat dilanjutkan ke Universitas Sumatera Utara respesifikasi model. Respesifikasi pada tahap ini dilakukan dengan perubahan program, yaitu penambahan pernyataan Set Error Variance of nama variabel to 0.01. Setelah dilakukan perubahan, peneliti dapat kembali mengecek penilaian fit mulai langkah pertama. Jika tidak ada offending estimates, maka dilanjutkan dengan mengecek langkah kedua. 2. Melakukan analisis validitas model pengukuran dengan memeriksa apakah ada t- value 1.96 dan standardized loading factor .50. Jika ada, peneliti dapat menghapus variabel teramati tersebut dan kembali menjalankan LISREL. Jika tidak, dapat dilanjutkan dengan mengecek langkah ketiga. 3. Melakukan uji kecocokan keseluruhan model pengukuran, yaitu memeriksa nilai RMSEA, GFI, AGFI yang terdapat pada bagian Goodness of Fit Statistics. Berikut tabel ukuran kecocokan goodness of fit yang dapat diterima. Tabel 6. Tingkat Kecocokan Goodness of Fit yang Dapat Diterima Ukuran GOF Tingkat Kecocokan yang Bisa Diterima Goodness-of-Fit Index GFI GFI ≥ .90 good fit .80 ≤ GFI .90 marginal fit Root Mean Square Error of Approximation RMSEA RMSEA ≤ .08 good fit RMSEA .05 close fit Adjusted Goodness of Fit Index AGFI AGFI ≥ .90 good fit .80 ≤ AGFI .90 marginal fit Disadur dari: Wijanto 1997 dalam Wijanto, 2008 Peneliti dapat memanfaatkan saran pada modification index untuk meningkatkan kecocokan keseluruhan model, dengan penambahan pernyataan Let Universitas Sumatera Utara Error Covariance between nama variabel 1 and nama variabel 2 Free atau Let Error Covariance of nama variabel 1 and nama variabel 2 Correlate. 4. Melakukan analisis reliabilitas pada CFA. Reliabilitas dianggap baik apabila nilai reliabilitas konstruk construct reliabilityCR ≥ .70 dan nilai varian yang diekstrak variance extractedVE ≥ .50. Rumus yang digunakan untuk mengukur CR dan VE adalah: CR = ∑ std. loading 2 ∑ std. loading 2 + ∑e j CR = Construct Reliabilityreliabilitas konstruk ∑ std. loading 2 = kuadrat dari jumlah standardized loading factor ∑e j = jumlah error variance VE = ∑ std. loading 2 ∑ std. loading 2 + ∑e j VE = Variance extractedvarian yang diekstrak ∑ std. loading 2 = jumlah standardized loading factor dikuadratkan ∑e j = jumlah error variance Universitas Sumatera Utara 33

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA

Bab ini menyajikan hasil dan analisis data yang diperoleh dari sampel yang berpartisipasi dalam penelitian perancangan alat ukur relative pitch. Pembahasan mencakup gambaran umum sampel penelitian, analisa dan interpretasi data penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

A. Gambaran Umum Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian adalah individu yang memperoleh pelatihan musik selama minimal enam bulan. Target sampel penelitian adalah 200 orang, tetapi peneliti hanya berhasil memperoleh 190 orang sampel penelitian. Berdasarkan 190 orang sampel penelitian diperoleh gambaran sampel penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, lama mempelajari musik, genre musik yang dipelajari, institusi tempat sampel mempelajari musik dan alat musik yang dipelajari. Pada laporan yang akan disajikan, peneliti hanya menunjukkan gambaran sampel penelitian berdasarkan lama mempelajari musik sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara