Lanjutan Tabel 9. Hasil Analisis Daya Diskriminasi Aitem
11 .3474
25 .3053
12 .3053
26 .2947
13 .3263
27 .3474
14 .1895
28 .3158
Berdasarkan tabel di atas, pada umumnya nilai diskriminasi aitem sudah cukup baik karena lebih besar dari .138 dengan taraf signifikansi 5.
3. Uji KMO and Bartlett’s Test
Berikut hasil pengujian KMO and Bartlett’s Test terhadap 190 sampel penelitian.
Tabel 10. Hasil uji KMO and Bartlett’s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure
Jumlah aitem
.608 28
Tabel di atas menunjukkan bahwa 190 sampel yang digunakan peneliti sudah cukup.
C. Hasil Pengujian First Order Confirmatory Factor Analysis
Setelah diadakan pengujian First Order CFA, peneliti memperoleh hasil indeks kecocokan CFA sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Indeks Kecocokan Confirmatory Factor Analysis 28 Aitem Indeks kecocokan
Keterangan
GFI .860
Marginal fit RMSEA
.040 Close fit
AGFI .838
Marginal fit
Pada tabel 11, peneliti memperoleh hasil GFI .860, di mana .80 ≤ GFI
.90 menunjukkan marginal fit. Pada pengukuran RMSEA, peneliti memperoleh hasil .040 yang menandakan close fit, dan pada pengukuran AGFI, nilai .838
menunjukkan marginal fit. Berdasarkan data, hasil pengukuran yang fit menunjukkan bahwa model fit dengan data, di mana dalam penelitian ini
membuktikan bahwa aitem yang digunakan dapat mengukur kemampuan relative pitch.
Tabel berikutnya menunjukkan hasil pengukuran validitas 28 aitem yang digunakan.
Tabel 12. Hasil Pengukuran Validitas Confirmatory Factor Analysis 28 Aitem Aitem
Error variance
Loading factor
t-Value Keterangan
MAJOR SECOND
Aitem 1 .211
.11 Validitas tidak baik
Aitem 2 Aitem Aitem
.203 .37
1.250 Validitas tidak baik
Aitem 15 .211
.40 1.257
Validitas tidak baik Aitem 16
.216 .38
1.251 Validitas tidak baik
MAJOR THIRD
Aitem 3 .222
.34 1.241
Validitas tidak baik Aitem 4
.228 .24
1.185 Validitas tidak baik
Aitem 17 Aitem
.229 .30
1.223 Validitas tidak baik
Aitem 18 .231
.24 1.183
Validitas tidak baik
PERFECT FOURTH
Aitem 5 .218
.28 1.215
Validitas tidak baik Aitem 6
.215 .35
1.245 Validitas tidak baik
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 12. Hasil Pengukuran Validitas Confirmatory Factor Analysis 28 Aitem
Aitem 19 .220
.35 1.245
Validitas tidak baik Aitem 20
.215 .38
1.251 Validitas tidak baik
PERFECT FIFTH
Aitem 7 .231
.28 1.212
Validitas tidak baik Aitem 8
.214 .30
1.224 Validitas tidak baik
Aitem 21 .223
.34 1.239
Validitas tidak baik Aitem 22
.235 .25
1.194 Validitas tidak baik
MAJOR SIXTH
Aitem 9 .227
.28 1.212
Validitas tidak baik Aitem 10
.222 .33
1.238 Validitas tidak baik
Aitem 23 .243
.26 1.198
Validitas tidak baik Aitem 24
.240 .29
1.217 Validitas tidak baik
MAJOR SEVENTH
Aitem 11 .217
.35 1.244
Validitas tidak baik Aitem 12
.233 .26
1.201 Validitas tidak baik
Aitem 25 .235
.26 1.198
Validitas tidak baik Aitem 26
.238 .22
1.163 Validitas tidak baik
OCTAVE
Aitem 13 .232
.27 1.205
Validitas tidak baik Aitem 14
.231 .18
1.116 Validitas tidak baik
Aitem 27 .236
.24 1.187
Validitas tidak baik Aitem 28
.226 .32
1.232 Validitas tidak baik
Pengukuran validitas CFA diperoleh dari hasil error variance, loading factor dan t-Value. Validitas dinilai baik apabila tidak ada negative error
variance, loading factor 1, dan t-Value 1.96. Berdasarkan data yang diperoleh, seluruh aitem menunjukkan bahwa tidak ada negative error variance,
serta loading factor 1. Akan tetapi, nilai t-Value dari 28 aitem 1.96 sehingga memberikan hasil validitas yang tidak baik, di mana aitem yang digunakan belum
cocok mengukur kemampuan relative pitch. Berikutnya adalah tabel yang menunjukkan hasil pengukuran reliabilitas
terhadap 28 aitem.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. Hasil Pengukuran Reliabilitas Confirmatory Factor Analysis 28 Aitem
Hasil perhitungan Keterangan
Reliabilitas konstruk CR .999
Reliabilitas baik Varian yang diekstrak VE
.975
Berdasarkan data yang menunjukkan bahwa CR ≥ .70 dan VE ≥ .50,
peneliti memperoleh hasil bahwa reliabilitas model pengukuran baik, yang berarti tes memiliki konsistensi yang baik.
D. Pembahasan