Prosedur pencetakan sampel uji tarik dan Proses Pengujian tarik Prosedur Simulasi

48

3.6 Prosedur pencetakan sampel uji tarik dan Proses Pengujian tarik

Adapun pencetakan sampel uji tarik yaitu sebagai berikut : 1. Hasil pencampuran dari setiap variasi komposisi dan variasi putaran tersebut kemudian di potong kecil-kecil pada Gambar a 2. Selanjutnya hasil potongan di masuk kan ke mesin hidrolic hot press agar bisa di injeksikan pada cetakan pada gambar b. 3. Hasil dari setiap formula diatas akan dibentuk specimen uji tarik dengan cetakan pada gambar c. Gambar 3.14 a,b dan c Prosedur pencetakan specimen 4. Untuk variasi komposisi masing-masing formula sebanyak 3 sampel,jadi untuk 5 formula diatas akan menghasilkan 15 sampel. 5. Untuk variasi putaran dan temperatur sebanyak 3 sampel jadi untuk 3 formula diatas akan menghasilkan 9 sampel.seperti pada gambar 3.14 berikut: 6. Setelah sampel sudah selesai selanjutnya dilakukan pengujian tarik pada setiap sampel gunanya untuk mengetahui kekuatan tegangan tarik dan pertambahan panjang dari hasil pencampuran polypropylne,polyetylene dan serbuk alumunium tersebut. Universitas Sumatera Utara 49

3.6 Prosedur Simulasi

Dalam pengerjaan Simulasi Injection Molding menggunakan Software Autodesk Moldflow Adviser, penulis membuat diagram alir proses simulasi untuk mempermudah pengerjaan secara sistematis,[18] Diagram alir dapat dilihat pada gambar 3.15 berikut: Gambar 3.15 Diagram Alir simulasi Autodesk Moldflow Adviser Pembuatan Geometry Export file dari Autocad ke Autodesk Moldflow Menentukan titik Injeksi Menentukan jenis material Fill Analisis Hasil simulasi Mulai Selesai Universitas Sumatera Utara 50 Penggambaran dilakukan menggunakan Software autocad sedangkan untuk melakukan simulasi menggnakan software autodesk moldflow adviser.Berikut cara pembuatan pemodelan hingga menjalankan simulasi. a. Pembuatan geometri Pada tahap ini dilakukan pembuatan geometri mennggunakan software autocad 2007 dengan dimensi cetakan ASTM D 638, T=4 mm pada tabel 3.1.dapat di lihat Pada gambar 3.16 berikut: Gambar 3.16 Bentuk geometri sampel Pada autocad Setelah melakukan pembentukan geometri langkah selanjutnya yaitu export file autocad agar dilakukan proses simulasi. Pada Gambar 3.17 file akan di export ke autodesk moldflow adviser dengan format .MPA Gambar 3.17 Proses export file dari Autocad ke Autodesk Moldflow Universitas Sumatera Utara 51 b. Proses Simulasi Setelah membuat geometri selanjutnya proses simulasi dilakukan dengan menggunakan Software Autodesk Moldflow Adviser. Langkah awal dalam simulasi adalah menentukan titik injeksi pada proses simulasi.lihat pada gambar 3.18 berikut: Gambar 3.18 Menentukan titik injeksi Selanjutnya menentukan jenis material yang akan di simulasikan sesuai dengan kasus yang akan dianalisis pada simulasi. Material yang digunakan ialah Polypropylene. Pemilihan material dapat di lihat pada gambar 3.19 berikut : Gambar 3.19 Menentukan material Universitas Sumatera Utara 52 Setelah memilih material polypropylene, lankah berikutnya ialah menentukan parameter proses yang dipakai yaitu temperatur cetakan mold temperature, temperatur leleh melt temperature, tekanan injeksi injection pressure dan waktu penekanan injection time.pada gambar 3.20 berikut : Gambar 3.20 Menentukan parameter proses simulasi Langkah berikutnya adalah memilih jenis analisa yang akan diterapkan pada proses Injection Molding yaitu FILL,lihat pada gambar 3.21 berikut: Gambar 3.21 Menentukan jenis analisis proses simulasi Setelah menentukan jenis analisa yang akan di pilih kemudian menunggu hasil dari simulasi yang telah kita pilih yaitu bagian fill Universitas Sumatera Utara 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah di lakukan proses pengujian hidrolic hot press pengujian tarik dan simulasi moldflow adviser maka di lakukan pengujian mesin mixer untuk variasi komposisi pengujian untuk variasi putaran dan temperatur sebagai berikut: 4.1. Hasil Uji Coba Peralatan Mixer Mixer yang digunakan merupakan mixer buatan sendiri dilengkapi sistem roda gigi untuk mendapatkan putaran yang diinginkan pada proses percampuran, adapun gambar mesin seperti diperlihatkan pada gambar 4.1 berikut ini: Gambar 4.1 Mesin Mixer Sistem Gear Box Keterangan : 1. Elektromotor 2. Gear Box 3. Roda Gigi Payung 4. Poros Pengaduk 5. Wadah Tempat Mengaduk 6. Rangka Mesin Hasil pengujian memperlihatkan temperatur yang digunakan pada pengujian ini sampai 180 C.Temperatur sudah dianggap cukup karena penelitian menggunakan polypropylene, polyethylene dan alumunium powder sebagai bahan yang akan dicampur di dalam wadah. Putaran mesin mixer menggunakan sistem gear box ini Menghasilkan putaran 52, 100, 144 Rpm. Universitas Sumatera Utara