Karakteristik Plastik Bahan Dasar Pembuatan Plastik

31 menjadi bubuk berwarna putih, namun bahan tersebut tidak berkembang secara komersial hampir selama satu abad. Alasan utama keterlambatan ini adalah memasuki abad ke-20, sangat mustahil untuk memperoleh bahan-bahan metel dalam kualitas yang memadai yang diperlukan untuk industri tersebut. Selanjutnya tahun 1862, Alexander Parkes menunjukkan pembuatan plastik kepada masyarakat umum. Bahan tersebut dinamakan Parkesine. Alexander Parekes menyatakan bahan baru ini dapat digunakan seperti halnya penggunaan karet, namun dapat dibeli dengan harga yang lebih murah.

2.4.1 Karakteristik Plastik

Adapun Karakteristik plastik adalah sebagai berikut [20]. a. Densitas. Plastik yang berbeda memiliki tingkat kepadatan yang berbeda, namun semuanya lebih ringan daripada sebagian besar jenis bahan lainnya. b. Ketahanan. Sebagian besar plastik bersifat tahan lama awet dalam berbagai situasi. Sebagian diantaranya dapat mengalami penurunan hancur setelah terkena terik sinar matahari dalam waktu lama, sebagian besar jenis plastik tahan terhadap tahan kimia. c. Penghantar listrik. Plastik merupakan penghantar listrik yang sangat rendah sehingga dapat digunakan sebagai penyekat listrik. d. Penghantar panas. Plastik digunakan sebagai penghambat panas karena memiliki daya penghantar panas sangat rendah. e. Daya benturan. Plastik mengandung daya benturan seperti kekerasan yang terkandung dalan bahan logam.

2.4.2 Bahan Dasar Pembuatan Plastik

Adapun Bahan dasar yang di gunakan dalam pembuatan plastik adalah sebagai berikut: 1. Termoplastik Thermoplastik merupakan jenis plastik yang dapat didaur ulang, yaitu dapat dicairkan dan dialirkan bila dipanasi sehingga dapat dibentuk Universitas Sumatera Utara 32 atau membeku kembali bila pemanasnya dihentikan. Bahan-bahan yang termasuk thermoplastik antara lain [8]. a. polysterene PS Jenis : General Purpose GP-PS, High impact HI-PS dan Expandable Foam. Bentuk bahan : Butiran Granular. Sifat-sifat umum: Murah,Mudah diolah,Tahan terhadap bahan kimia,Menjadi lembek dengan bahan hydrocarbon,Bening, Berdaya guna Aplikasi : General purpose: untuk botol, kemasan stoples, lampu Kristal kotak kaset, tutup botol, wadah produk, lembaran, mainan anak- anak, dsb. High Impact: untuk kabinet TV, radio, lemari es, mesin cuci, gantungan baju, alat elektronika, rumah pita kaset, dsb. Expandable Foam : untuk busa pelapis sebagai peredam benturan untuk produk yang dikemas dalam kotak misal TV, radio, alat ukur dsb. b. polyethylene PE Jenis : plastik polyethelene memiliki 2 jenis utama, yaitu LDPE Low Density Polyethylene dan HDPE hight density polyethylene. Bentuk bahan : Butiran. Sifat-sifat umum : Daya tahan kimianya sangat baik,Faktor tenaga yang rendah,Ketahanan mekanikal yang rendah,Daya tahan kelembaban uap yang tangguh dan sangat luwes. Aplikasi : Film dan lembaran untuk kemasan, insulasi kawat dan kabel, pipa, lapisan, cetakan, mainan anak-anak dan alat-alat rumah tangga. Universitas Sumatera Utara 33 c. Polyprophylene PP Polypropylene merupakan plastik polymer yang mudah dibentuk ketika panas, rumus molekulnya adalah -CHCH3-CH2-n.” PP sendiri memiliki sifat yang tahan terhadap bahan kimia atau Chemical Resistance namun ketahuan pukul atau Impact Strengh rendah, transparan dan memiliki titik leleh 165°C. Sifat-sifat : Tanpa bau dan warna,Tahan panas,Keras permukaan yang sangat baik,Sangat tahan kimia,Sifat elektrikal yang baik Aplikasi :Alat-alat rumah tangga, kesehatan, mainan anak-anak, komponen elektronika, tabung dan pipa, serat dan filamen. d. polymethil metacrylate PMMA atau Acrylik Bentuk bahan: Butiran dan cairan. Sifat-sifat: Bening Kristal,Unggul terhadap pengaruh cuaca, Cukup tahan terhadap kimia,Tahan benturan,Memiliki daya lentur yang baik,Tahan ultraviolet Aplikasi: Panel-panel dekorasi dan bangunan, kubah, sistem lensa otomatis, ubin berkilat, jendela, tirai, papan namatanda, pembalut dan perekat elastomer. Kebanyakan plastik mempunyai karakteristik tertentu ketika terkena panas. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah mudah terbakar, warna dan sifat api, ada dan tidak adanya asap, perilaku meleleh misalnya menetes atau membengkak, dan bau. 2. Termosetting plastik Plastik Thermosetting adalah Plastik yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk, tapi mengeras secara permanen. Mereka akan hangus hancur bila dipanaskan. Kebanyakan material komposit modern menggunakan plastik thermosetting, yang biasanya disebut Universitas Sumatera Utara 34 resin dan plastik thermosetting berwujud cair. Kekurangan dan Kelebihan Plastik Thermosetting Plastik ini memiliki tahanan terhadap serangan zat kimia yang baik meskipun berada pada lingkungan ekstrim. Namun plastic thermosetting ini tidak dapat dibentuk kembali. Contoh Plastik Thermosetting adalah polyester, formaldehyde-based plastics, dan Bakelite [6]. 3. Elastomer Elastomer , atau bahan karet, mempunyai struktur cross-linked longgar. Jenis struktur rantai menyebabkan elastomer untuk memiliki memori atau ruang. Biasanya, sekitar 1 dalam 100 molekul adalah cross-linked rata-rata. Ketika jumlah rata-rata lintas-link meningkat menjadi sekitar 1 dari 30 materi menjadi lebih kaku dan rapuh. Alam dan karet sintetis kedua contoh umum elastomer. Kekurangan dan kelebihan elastomer Karet dapat mengalami deformasi elastis jumlah besar bila gaya diterapkan kepada mereka dan dapat kembali ke bentuk asli mereka atau hampir bila gaya dilepaskan. Contoh elastomer dan aplikasinya Contoh daripada elastomer ialah polyisoprena, polybutadiene, polychloroprena. Kebanyakan elastomer di aplikasikan pada roda kendaraan tires,Oil seal dan lain-lain [6].

2.4.3 Keuntungan dan kelemahan bahan plastik