25
rendah. Sedangkan mixer dengan dua propiller umumnya diigunakan pada cairan dengan viskositas tinggi. Hal ini karena satu propeller tidak mampu
mensirkulasikan keseluruhan massa dari bahan pencampur emulsi, selain itu ketinggi emulsi bervariasi dari waktu ke waktu [15].
2.2. Pengertian pencampuran
Pencampuran mixing adalah proses yang menyebabkan tercampurnya b ahan ke bahan lain dimana bahan tersebut terpisah dalam fasa yang berbeda.Dala
m kimia, suatu pencampuran mixing adalah sebuah zat yang dibuat dengan meng gabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi,sement
ara tidak ada perubahan fisik dalam suatu pencampuran, sifat kimia suatu pencam puran seperti titik lelehnya dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran d
apat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat b
ersifat homogen atau heterogen [15].
Tujuan dari proses pencampuran yaitu mengurangi ketidaksamaan atau ketidakrataan dalam komposisi, temperature atau sifat-sifat lain yang terdapat
dalam suatu bahan atau terjadinya homogenisasi, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. Dampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya
homogenitas, kebersamaan dalam setiap titik dalam pencampuran. Dampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya keadaan serba sama, terjadinya reaksi kimia,
terjadinya perpindahan panas, dan perpindahan massa. Dan dampak tersebut merupakan tujuan akhir dari suatu proses pencampuran.Dalam praktek, operasi
mixing hampir selalu mempunyai multi fungsi yaitu ketika proses dilakukan di dalam tangki berpengaduk mekanis, pengaduk menjalankan banyak tugas, sebagai
contoh dalam tangki kristalisasi harus memperhatikan bulk blending, heat
transferdan suspense kristal [12].
2.2.1 Jenis-jenis pencampuran
Adapun jenis-jenis proses pencampuran yang di gunakan dalam proses mixing adalah sebagai berikut:
1. Pencampuran bahan padat-padat
Pencampuran dua atau lebih dari bahan padat banyak dijumpai yang akan menghasilkan produk komersial industri kimia. Contohnya
Universitas Sumatera Utara
26
Pencampuran bahan pewarna dengan bahan pewarna lainnya atau dengan bahan penolong untuk menghasilkan nuansa warna tertentu atau warna
yang cemerlang. Alat yang digunakan untuk pencampuran bahan padat dengan padat dapat berupa bejana-bejana yang berputar, atau bejana-
bejana berkedudukan tetap tapi mempunyai perlengkapan pencampur yang berputar, ataupun pneumatik [11].
2. Pencampuran bahan cair-gas
Untuk proses kimia dan fisika tertentu gas harus dimasukkan ke dalam cairan, artinya cairan dicampur secara sempurna dengan bahan-bahan
berbentuk gas. Contohnya Proses hidrogenasi, khorinasi dan fosfogensi, Oksidasi cairan oleh udara fermentasi, memasukkan udara kedalam
lumpur dalam instalasi penjernih biologis. 3.
Pencampuran bahan cair-padat Pada persiapan atau pelaksaan proses kimia dan fisika serta juga pada
pembuatan produk akhir komersial, seringkali cairan harus dicampur dengan bahan padat. Pencampuran cairan dengan padatan akan
menghasilkan suspensi. Tetapi bila kelarutan padatan dalam cairan tersebut cukup besar akan terbentuk larutan. Pelarutan adalah suatu proses
mencampurkan bahan padat kedalam cairan
[14].
2.2.2 Jenis-jenis peralatan pencampuran
Adapun jenis-jenis proses pencampuran yang di gunakan dalam proses mixing [15] adalah sebagai berikut:
1. Dry blending
terdiri dari palung horisontal berbentuk U dan agitator yang terbuat dari inner dan outer helical ribbon yang menggerakkan bahan pada arah
yang berlawanan. Desain blender ini sangat efisien dan efektif untuk pencampuran kering seperti pencampuran cake dan muffin, tepung,
sereal, teh, kopi dan campuran minuman lain termasuk minuman coklat dan minuman berenergi. Ketika produk makanan pencampuran kering,
sejumlah sedikit cairan ditambahkan ke padatan dengan tujuan untuk melapisi atau mengabsorbsi warna, pembumbuan, minyak dan cairan
Universitas Sumatera Utara
27
tambahan lainnya. Bahan cair ditambahkan melalui charge port pada cover atau spray nozzle untuk aplikasi kritis.lihat pada Gambar 2.1
berikut :
Gambar 2.1 Dry blending [15]
2. High shear mixer
Menggunakan pemasangan rotor atau stator yang membangkitkan kebutuhan shear yang kuat untuk bahan padat murni dalam persiapan
dressing, saus dan pasta. Jenis alat ini juga digunakan dalam industri makanan untuk produksi larutan sirup, emulsi dan dispersi
minuman.lihat pada gambar 2.2 berikut:
Gambar.2.2 High shear mixer [15]
Universitas Sumatera Utara
28
3. Ultra high shear mixing
Mempunyai kecepatan putar sampai 18000 fts, ultra-high shear mixer ideal untuk emulsi dan dispersi yang membutuhkan homogenizer.
Aplikasinya antara lain pada saus, bumbu, dressing, konsentrat jus dan emulsi bumbu.lihat pada gambar 2.3 berikut:
Gambar 2.3 Ultra high shear mixing [15]
4. High viscosity batch mixing
Menggunakan dual shaft dan triple shaft mixer dan digunakan pada industri makanan pada proses batch dari aplikasi dari viskositas
sedang sampai viskositas tinggi seperti sirup permen, minuman, nutraceutical, saus, pasta, mentega kacang, dan lain-lain.lihat pada
gambar 2.4 berikut :
Gambar 2.4 High viscosity batch mixing [15]
Universitas Sumatera Utara
29
5. Double planetary mixing
Ketika viskositas produk terus naik, sistem mixing multi agitator akan secepatnya menghasilkan aliran yang dapat dikarakterisasi oleh
anchor atau dengan zona suhu tunggi dekat disperser dan pemasangan rotor atau stator. Aplikasi makanan lainnya yang diproses melalui
double planetary mixer termasuk sirup, gel, makanan hewan, permen, dan formula viskos lainnya.lihat pada gambar 2.5 berikut :
Gambar 2.5 Double planetary mixing [15]
2.3. Elemen Pemanas