38
Kekerasan bahan aluminium murni sangatlah kecil, yaitu sekitar 65 skala Brinnel, sehingga dengan sedikit gaya saja dapat mengubah bentuk
logam. Untuk kebutuhan aplikasi yang membutuhkan kekerasan, aluminium perlu dipadukan dengan logam lain danatau diberi perlakuan
termal atau fisik. Aluminium dengan 4,4 Cu dan diperlakukan quenching, lalu disimpan pada temperatur tinggi dapat memiliki tingkat
kekerasan Brinnel sebesar 135 [19].
2.5.5 Ductility
Ductility didefinisikan sebagai sifat mekanis dari suatu bahan untuk menerangkan seberapa jauh bahan dapat diubah bentuknya secara plastis
tanpa terjadinya retakan. Dalam suatu pengujian tensil, ductility ditunjukkan dengan bentuk neckingnya; material dengan ductility yang
tinggi akan mengalami necking yang sangat sempit, sedangkan bahan yang memiliki ductility rendah, hampir tidak mengalami necking.
Sedangkan dalam hasil pengujian tensil, ductility diukur dengan skala yang disebut elongasi. Elongasi adalah seberapa besar pertambahan
panjang suatu bahan ketika dilakukan uji kekuatan tensil. Elongasi ditulis dalam persentase pertambahan panjang per panjang awal bahan yang
diujikan.Aluminium murni memiliki ductility yang tinggi. Aluminium paduan memiliki ductility yang bervariasi, tergantung konsentrasi
paduannya, namun pada umumnya memiliki ductility yang lebih rendah dari pada aluminium murni, karena ductility berbanding terbalik dengan
kekuatan tensil, serta hampir semua aluminum paduan memiliki kekuatan tensil yang lebih tinggi dari pada aluminium murni [15].
2.6 Karakteristik
Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui dan menganalisa campuran polimer. Karakterisasi yang dilakukan berupa uji tarik Tegangan, Regangan,
Modulus elastisitas [19].
2.6.1 Tegangan Stress
Tegangan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan polimer yang terpenting dan sering digunakan untuk karakteristik untuk suatu bahan
polimer. Tegangan atau kekuatan tarik suatu bahan merupakan besarnya
Universitas Sumatera Utara
39
beban maksimum F
maks
yang digunakan untuk memutuskan spesimen.
Tegangan stress didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang
bekerja pada benda dengan luas penampang benda. Secara matematis dituliskan:
σ
max
=
�
���
�
……………………………………………………. 1.1 Ket :
σ = Kekutan Tarik MPa
F = Beban Maksimum Nmm
2
∆ = Luas penampang awal mm2
Bila suatu bahan dikenakan beban tarik yang disebut tegangan gaya persatuan luas, maka bahan akan mengalami perpanjangan regangan.
Kurva tegangan terhadap regangan merupakan gambaran karakteristik dari sifat mekanik suatu bahan. Berikut adalah grafik hubungan
tegangan-regangan yang diperlihatkan pada gambar 2.8 berikut :
Gambar 2.8 Grafik Hubungan Tegangan-Regangan [19]
Grafik tegangan regangan merupakan gambaran karakteristik suatu bahan yang mengalami tarikan. Jika suatu spesimen yang akan digunakan untuk
beban yang tidak boleh melebihi batas luluhnya maka tegangan yang
Universitas Sumatera Utara
40
diizinkan tidak boleh melebihi dari batas proposionalnya yakni: pada saat terjadinya mulurluluh. Batas proporsional ini disebut juga dengan batas
elastisitas yang artinya apabila spesimen di tarik maka akan mengalami pertambahan panjang, jika beban dilepaskan pada batas elastisitas ini
maka sepesiemen akan kembali kekeadaan semula.
2.6.2 Regangan Strain
Regangan strain
didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang benda terhadap panjang mula-mula. Pertambahan
panjang yang terjadi akibat perlakuan yang diberikan pada sampel sehingga pertambahan panjang sampel setiap satuan. Regangan
dirumuskan sebagai berikut:
ε =
∆� �
...............................................................................................1.2 Ket :
ε = regangan elongation
ΔL = pertambahan panjang mm L
= panjang awal mm
2.7 Autodesk Simulation Moldflow adviser