59
• Pengadaan abu vulkanik
Abu vulkanik yang dipakai adalah abu vulkanik hasil erupsi Gunung Sinabung.
• Pengadaan abu ampas tebu
Abu ampas tebu yang dipakai adalah abu ampas tebu yang berasal dari limbah ampas tebu yang dibakar menjadi abu.
3.3 Proses Pengambilan Sampel
Adapun proses pengambilan sampel tanah tidak terganggu undisturbed yang diperoleh dari lapangan adalah dengan menggunakan hand bor dan untuk
sampel tanah terganggu diambil dari tanah yang berada ± 30 cm dari muka tanah. Hal ini dimaksudkan agar humus dan akar-akar tanaman yang ada dapat terangkat
dan tidak terikut dalam tanah yang akan dipakai.
Adapun prosedur pengambilan sampel tanah yang dilakukan adalah: •
Menentukan lokasi tanah yang akan dilakukan sampel, yaitu di PTPN II Patumbak, Deli Serdang, Sumatera Utara.
• Melakukan pembersihan humus dan akar-akar tanaman yakni ± 30cm dari
muka tanah. •
Melakukan pengambilan sampel tanah yang akan digunakan. Untuk pengujian tanah asli diambil dari contoh tanah tidak terganggu
undisturbed dan untuk pengujian tanah campuran diambil dari tanah
disturbed dicampur dengan abu vulkanik dan abu ampas tebu.
• Pada pengujian kuat tekan tanah unconfined compression test sampel
tanah asli diambil dari tanah undisturbed dengan menggunakan alat
Universitas Sumatera Utara
60
pengeluar sampel tanah dari tabung tanah undisturbed dan dimasukkan ke dalam mould sampel UCT test.
3.4 Pekerjaan Laboratorium
3.4.1 Uji Sifat Fisik Tanah
Pada penelitian pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui sifat- sifat fisik dari tanah asliyang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan
agar dapat mengetahui karakteristik serta sifat-sifattanah yang akan di uji. Adapun pengujian-pengujian di laboratorium yang akan dilakukan untuk memperoleh nilai
serta sifat fisik tanah diantaranya adalah : •
Uji Kadar Air Water Content Test •
Uji Berat Jenis Specific Gravity Test •
Uji Berat Volume Volume Weight Test •
Uji batas-batas Atterberg Atterberg Limit •
Uji analisa saringan Sieve Analysis
3.4.2 Uji Sifat Mekanis Tanah 3.4.2.1 Uji
Proctor Standar Standart Compaction Test
Pengujian ini diperlukan agar dapat mengetahui besar kadar air optimum serta mengetahui berat isi kering maksimum. Hal ini sangat diperlukan karena
dalam proses pencampuran mix design yang akan dilakukan dapat diibaratkan bahwa sampel tanah campuran dianggap memiliki kepadatan lapangan dan kadar
air lapangan seperti tanah undisturbed.
Universitas Sumatera Utara
61
Dalam proses sebelum pencampuran tanah asli dengan bahan stabilisator perlu dilakukan pemeraman curing time. Curing time dimaksudkan agar bahan
stabilisator yang telah bercampur dengan tanah tersebut dalam sepenuhnya memberikan efek dan bereaksi dengan tanah tersebut. Pada percobaan ini
digunakan pemeraman selama 14 hari. Pembuatan benda uji dilakukan dengan cara trial error, yang dimaksud
dengan membuat disturbed dengan cara mengupayakan kadar air campuran tanah, abu gunung vulkanik dan abu ampas tebu sama dengan sampel tanah asli. Hal ini
dilakukan berulang-ulang sehingga didapat ukuran kadar air keduanya yang relatif sama. Jika sampel dengan kadar air yang pas sudah didapat maka dapat dilakukan
pengujian selanjutnya. Namun secara teori jika suatu tanah dicampur dengan semen maka
campuran tersebut akan mengalami absorbsi air berlebih sehingga perlunya diperhitungkan berapa penambahan air yang diperlukan pada setiap variasi
pencampuran benda uji.
3.4.2.2 Uji UCT Unconfined Compression Test
Pengujian selanjutnya adalah pengujian yang dilakukan tidak pada tanah asli saja namun juga pada tanah yang telah dicampur dengan bahan stabilisasi.
Pengujian UCT ini ditujukan untuk mendapatkan nilai kuat tekan tanah pada tanah lempung asli dan tanah lempung yang telah dicampur dengan abu gunung
vulkanik abu ampas tebu dengan kadar bervariasi sesuai dengan yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
62
3.5 Analisis Data Laboratorium
Setelah seluruh data-data yang diperoleh baik dari pengujian sifat fisik dan sifat mekanis kemudian dilakukan pengumpulan data serta
pemilahan data yang diperoleh. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisa data hasil pengujian laboratorium dan kemudian dievaluasi.
Melalui data yang telah diperoleh dari laboratorium tersebut, dilakukan analisa untuk mengetahui apakah dan seberapa besar pengaruh penambahan
bahan aditif berupa abu gunung vulkanik serta abu ampas tebu ke dalam tanah lempung.
Universitas Sumatera Utara
63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil pengujian dan pembahasan penelitian dengan campuran abu gunung vulkanik 4 dan abu ampas tebu yang
bervariasi antara 2 sampai 14 dengan lama waktu pemeraman curing time 14 hari. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik
Sipil, Faktultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan sampel tanah yang diperoleh dari PTPN II Patumbak, Deli Serdang,Sumatera Utara.
4.2 PENGUJIAN SIFAT FISIK 4.2.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah Asli
Adapun hasil uji sifat fisik tanah asli ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut. •
Kadar Air •
Berat Jenis •
Batas-batas Atterberg •
Uji Analisa Butiran
Universitas Sumatera Utara