55
1. Mekanis
Stabilisasi mekanis dilakukan dengan cara pemadatan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis peralatan mekanis seperti: mesin gilas
roller , benda berat yang dijatuhkan, ledakan, tekanan statis,
tekstur,pembekuan, pemanasan dan sebagainya. 2.
Fisis Stabilisasi secara fisis dilakukan melalui perbaikan gradasi tanah dengan
menambah butiran tanah pada fraksi tertentu yang dianggap kurang, guna mencapai gradasi yang rapat.
3. Kimiawi Modification by Admixture
Stabilisasi secara kimiawi dilakukan dengan cara menambahkanbahan kimia tertentu sehingga terjadi reaksi kimia. Bahan kimia tersebut dapat
berupa portland cement PC, kapur, gypsum, abu terbang fly ash, semen, aspal, sodium dan kalsium klorida, ataupun limbah pabrik kertas dan bahan-
bahan limbah lainnya yang memungkinkan untuk digunakan seperti abu sekam padi, abu ampas tebu, abu cangkang sawit dan lain-lain.
2.3.1 Stabilisasi Tanah dengan Abu Vulkanik
Butiran lempung dalam kandungan yang berbentuk halus dan bermuatan negatif. Ion positif seperti ion Hidrogen H
+
, ion Sodium Na
+
, dan ion Kalium K
+
, serta air yang berpolarisasi, semuanya melekat pada permukaan butiran lempung. Jika unsur kimia seperti Fe
2
O
3
, CaO dan MgO ditambahkan pada tanah dengan kondisi seperti diatas, maka pertukaran ion segera terjadi, dan ion yang
berasal dari larutan Fe
2
O
3
, CaO dan MgO diserap oleh permukaan butiran
Universitas Sumatera Utara
56
lempung. Jadi, permukaan butiran lempung tadi kehilangan kekuatan tolaknya repulsion force, dan terjadilah kohesi pada butiran itu sehingga berakibat
kekuatan konsistensi tanah tersebut akan bertambah.
2.3.2 Stabilisasi Tanah dengan Abu Ampas Tebu
Butiran lempung dalam kandungan yang berbentuk halus dan bermuatan negatif. Ion positif seperti ion hydrogen H+, ion sodium Na+, dan ion kalium
K+, serta air yang berpolarisasi, semuanya melekat pada permukaan butiran lempung. Jika unsur kimia seperti Fe2O3, CaO dan MgO ditambahkan pada tanah
dengan kondisi seperti diatas, maka pertukaran ion segera terjadi, dan ion yang berasal dari larutan Fe2O3, CaO dan MgO diserap oleh permukaan butiran
lempung. Jadi, permukaan butiran lempung tadi kehilangan kekuatan tolaknya repulsion force, dan terjadilah kohesi pada butiran itu sehingga berakibat
kenaikan kekuatan konsistensi tanah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Tanah merupakan material dasar yang sangat penting sebagai tempat berdirinya suatu struktur atau konstruksi, baik itu konstruksi bangunan maupun
konstruksi jalan. Namun, tidak semua tanah baik digunakan dalam bidang konstruksi, karena terdapat beberapa jenis tanah dasar yang bermasalah baik dari
segi daya dukung tanahnya maupun segi penurunan deformasi tanahnya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tanah sebelum
dilakukannya proses konstruksi dengan menambah stabilitas tanah itu sendiri. Tanah lempung clay merupakan salah satu jenis tanah yang bersifat
kohesif dan plastis yang sering digunakan pada proses stabilitasi. Hal ini disebabkan tanah lempung sangat keras dalam kondisi kering dan bersifat plastis
pada kadar air sedang, namun ketika kadar air tinggi tanah lempung akan bersifat lengket kohesif dan sangat lunak, sehingga menyebabkan perubahan volume
yang besar karena pengaruh air dan menyebabkan tanah mengembang dan menyusut dalam jangka waktu yang relatif cepat. Sifat inilah yang menjadi alasan
perlunya dilakukan proses stabilisasi guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah sehingga dapat meningkatkan daya dukung tanah tersebut.
Stabilisasi tanah adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah tertentu agar memenuhi syarat teknis tertentu
Hardiyatmo, 2010.
Universitas Sumatera Utara