Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

76 Pada Gambar 4.11 terlihat nilai kadar air optimum tanah asli yaitu 21,25 mengalami peningkatan pada penambahan 4 AGV + 2 AAT , yaitu mencapai 35,1. Akan tetapi cenderung mengalami penurunan seiring dengan penambahan abu ampas tebu. Apabila suatu tanah dipadatkan, tanah akan mempunyai rongga yang semakin kecil. Rongga tersebut akan diisi oleh abu ampas tebu yang berfungsi sebagai filler, sehingga air yang dibutuhkan sedikit, hal ini yang akan menjadikan kadar air optimum akan menurun seiring dengan bertambahnya abu ampas tebu.

4.3.3 Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

Dalam pengujian ini akan diperoleh hubungan antara nilai Kuat Tekan Bebas tanah q u pada tanah asli dan tanah remoulded buatan serta nilai Kuat Tekan Bebas tanah q u pada tiap variasi tanah yang telah dicampur dengan bahan stabilisasi semen dan abu gunung vulkanik dengan waktu pemeraman selama 14 hari. Selanjutnya dari hasil nilai q u diperoleh nilai Kohesi c u yaitu sebesar ½ q u . Hasil pengujian Kuat Tekan Bebas yang dilakukan pada setiap variasi campuran ditunjukkan pada Tabel 4.7. Pada Gambar 4.12 ditunjukkan perbandingan nilai Kuat Tekan tanah q u antara tanah asli dengan tanah remoulded dan pada Gambar 4.12 ditunjukkan nilai Kuat Tekan tanah q u yang diperoleh di setiap variasi campuran. Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.7 Data Hasil Uji Kuat Tekan Bebas 4 AGV dengan Berbagai Variasi Penambahan AAT Sampel q u kgcm² c u kgcm² Tanah Asli 1,38 0,69 4 AGV + 2 AAT 3,41 1,72 4 AGV + 3 AAT 3,54 1,77 4 AGV + 4 AAT 3,67 1,84 4 AGV + 5 AAT 3,94 1,97 4 AGV + 6 AAT 4,20 2,1 4 AGV + 7 AAT 4,32 2,16 4 AGV + 8 AAT 4,51 2,26 4 AGV + 9 AAT 4,77 2,38 4 AGV + 10 AAT 5,1 2,55 4 AGV + 11 AAT 4,94 2,48 4 AGV + 12 AAT 4,68 2,34 4 AGV + 13 AAT 4,49 2,25 4 AGV + 14 AAT 4,26 2,13 Tanah Remoulded 0,63 0,32 Dari hasil pengujian diperoleh nilai kadar abu gunung vulkanik sebesar 4 sebagai kadar abu maksimal. Pada Tabel 4.8 menampilkan perbandingan antara Kuat Tekan tanah asli dan tanah remoulded. Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.8 Perbandingan Kuat Tekan Tanah Asli dan Tanah Remoulded Strain Tanah Asli q u kgcm² Tanah Remoulded q u kgcm² 0,5 0,422 0,352 1 0,630 0,373 2 0,831 0,508 3 1,005 0,594 4 1,266 0,633 5 1,387 0,537 6 1,129 0,399 7 0,745 0,350 Gambar 4.11 Grafik Hubungan Antara Nilai Kuat Tekan Tanah q u dengan Regangan Strain yang Diberikan Pada Sampel Tanah Asli dan Remoulded Nilai Kuat Tekan Tanah pada tanah asli adalah sebesar 1,38 kgcm², sedangkan pada tanah remoulded diperoleh sebesar 0,63 kgcm². Terjadi penurunan yang cukup besar seperti terlihat pada Gambar 4.12. Penurunan ini diakibatkan oleh perlakuan berupa kerusakan struktur tanah yang diterima oleh tanah buatan remoulded. Sifat berkurangnya kekuatan tanah akibat adanya kerusakan struktural tanah tersebut disebut kesensitifan sensitivity. Nilai Sensitifitas inilah yang akan menentukan klasifikasi tanah menurut sensitifitasnya. Universitas Sumatera Utara 79 1 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 UC T kg c m ² 4 AGV + Variasi AAT qu kgcm² qu tanah asli qu tanah remoulded Gambar 4.12 Grafik Kuat Tekan 4 Abu Gunung Vukanik dengan Berbagai Variasi Penambahan Abu Ampas Tebu Berdasarkan Gambar 4.12 tersebut didapat nilai Kuat Tekan tanah asli q u sebesar 1,38 kgcm². Kemudian dengan adanya penambahan abu gunung vulkanik nilai Kuat Tekan semakin meningkat tetapi hanya sampai variasi campuran 4 abu vulkanik, pada variasi campuran tersebutlah nilai Kuat Tekan tanah yang paling maksimum yaitu sebesar 5,1 kgcm². Selanjutnya terjadi penurunan nilai Kuat Tekan pada penambahan abu ampas tebu. Dengan demikian, besarnya q u tidak diiringi dengan besarnya penambahan variasi abu gunung vulkanik dan abu ampas tebu. Kuat Tekan tanah asli q u yang terbesar terdapat pada variasi 4 AGV + 10 AAT, hal ini dikarenakan pada permulaan 11 AAT abu ampas tebu sudah terlalu banyak pada campuran tanah dan pada akhir penambahan 10 AAT abu ampas tebu telah mengisi rongga- rongga tanah secara optimum. Universitas Sumatera Utara 80

4.3.4 Pengujian CBR California Bearing Test

Dokumen yang terkait

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

1 11 108

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 16

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 1

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 1 7

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Ampas Tebu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Uncofined Compression Test) dan Ditinjau dari Nilai CBR

0 0 17

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Ampas Tebu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Uncofined Compression Test) dan Ditinjau dari Nilai CBR

0 0 1

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Ampas Tebu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Uncofined Compression Test) dan Ditinjau dari Nilai CBR

0 0 8

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Ampas Tebu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Uncofined Compression Test) dan Ditinjau dari Nilai CBR

1 2 48

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Ampas Tebu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Uncofined Compression Test) dan Ditinjau dari Nilai CBR

0 0 2

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Ampas Tebu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Uncofined Compression Test) dan Ditinjau dari Nilai CBR

0 0 2