xxxvi proses fotosintesis secara maksimal yang akhirnya dapat menghasilkan
fotosintat lebih tinggi. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Prawiranata et al., 1981 cit Mursito dan Kawiji 2002 menyatakan
bahwa berat kering tanaman mencerminkan status nutrisi tanaman yang diikuti oleh peningkatan berat kering brangkasan. Kerapatan tanam
tinggi membuat semakin kecilnya hasil fotosintesis sebagai akibat berkurangnya penerimaan cahaya matahari, unsur hara dan air, sehingga
semakin kecil pula hasil fotosintesis yang ditranslokasikan dan disimpan dalam batang.
2. Luas Daun Tanaman
Hasil sidik ragam Lampiran 3 dan Tabel 3 menunjukkan bahwa varietas nanas dan proporsi ubi jalar tidak berpengaruh nyata terhadap
luas daun ubi jalar pada 30 dan 60 HST dan tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan. Pada umur 90 HST, varietas nanas tidak berpengaruh
nyata sedangkan proporsi ubi jalar berpengaruh nyata terhadap luas daun tanaman ubi jalar tetapi tidak terjadi interaksi antara kedua perlakuan
Hal ini disebabkan pada pertumbuhan tanaman ubi jalar, kompetisi antar tanaman dalam memenuhi kebutuhan hidupnya belum terlalu tinggi.
Menurut Johu et al. 2002 hal tersebut dikarenakan selama awal pertumbuhan belum terjadi kompetisi diantara tanaman untuk
mendapatkan cahaya matahari, air, unsur hara dan ruang tumbuh sehingga kebutuhan faktor-faktor pertumbuhan tanaman masih tercukupi
dengan baik.
xxxvii Tabel 3. Pengaruh varietas nanas dan proporsi tumpangsari terhadap luas
daun tanaman ubi jalar g Luas Daun Tanaman Ubi Jalar
Perlakuan 30HST
60HST 90HST
Varietas nanas Cayenne
0.12 a 0.39 a
0.74 a Queen
0.10 a 0.26 a
0.49 a Proporsi tumpangsari
25 ubi jalar 0.15 a
0.45 a 0.88 a
50 ubi jalar 0.10 a
0.31 a 0.37 b
75 ubi jalar 0.09 a
0.21 a 0.58 ab
Monokultur Ubi jalar 0.11 a
0.18 a 0.41 ab
Interaksi -
- -
Keterangan : nilai purata yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT
taraf 5 HST : hari setelah tanam, + : ada interaksi, - : tidak ada
interaksi
Purata luas daun tanaman ubi jalar disajikan dalam gambar 1.
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
L u
a s
D a
u n
T a
n a
m a
n U
b i
J a
l
m 2
30 HST 60 HST
90 HST
Umur Tanaman HST
U100 NcU25
NcU50 NcU75
NqU25 NqU50
NqU75
Gambar 1. Purata luas daun tanaman ubi jalar m
2
Pada Gambar 1 dapat diketahui bahwa purata luas daun tertinggi terdapat pada perlakuan tumpangsari varietas nanas cayenne dengan
proporsi 25 ubi jalar. Hal ini karena pada perlakuan tersebut jumlah populasi tanaman ubi jalar lebih kecil dan dapat memberikan ruang
tumbuh lebih besar sehingga tanaman ubi jalar mampu menyerap faktor- faktor pertumbuhan tanaman dengan lebih baik yang akhirnya tanaman
xxxviii dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal. Menurut Bilman
2001 perlakuan J
3
60 cm x 50 cm luas daun tanaman jagung lebih tinggi dari J
1
40 cm x 25 cm dan J
2
60 cm x 25 cm pada umur 42 HST. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan J
3
tajuk tanaman dapat berkembang dengan baik, cahaya yang didapat dimanfaatkan
tanaman untuk berfotosintesis lebih besar dibandingkan dengan jarak tanam lainnya sehingga fotosintat yang dihasilkan lebih besar yang
mendukung pertumbuhan daun dan organ lainnya. Perlakuan tumpangsari nanas dengan ubi jalar menghasilkan luas daun yang lebih
besar daripada monokultur ubi jalar.
3. Laju Pertumbuhan Relatif Relative Growth Rate = RGR