commit to user 4
C. Tujuan Penelitian
Mendapatkan  konsentrasi  BA  dan  NAA  yang  tepat  terhadap pertumbuhan tunas eksplan
jarak pagar secara
in vitro
.
D. Hipotesis
Diduga bahwa pemberian BA dan NAA pada konsentrasi tertentu akan memberikan  pengaruh  yang  paling  baik  untuk  pertumbuhan  tunas  eksplan
tanaman jarak pagar.
commit to user
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Jarak Pagar
Jatropha curcas
L.
Tanaman  jarak  pagar  termasuk  famili  Euphorbiaceae,  satu  famili dengan  karet  dan  ubi  kayu.  Klasifikasi  tanaman  jarak  pagar  adalah  sebagai
berikut: Divisio
: Spermatophyta Subdivisio
: Angiospermae Klasis
: Dicotyledoneae Ordo
: Euphorbiales Familia
: Euphorbiaceae Genus
: Jatropha Spesies
:
Jatropha curcas
L. Hambali
et al
., 2006. Jarak  pagar  mempunyai  habitus  perdu.  Tanaman  perdu  adalah
tumbuhan  berkayu  yang  tetap  rendah,  umumnya  memiliki  tinggi  3-4  meter. Perdu  menghasilkan  percabangan  banyak  dari  pangkal  atau  dasar  tanaman.
Habitus  perdu  pada  tanaman  jarak  pagar  memberikan  keuntungan  pada kegiatan  budidaya  tanaman  dibandingkan  habitus  pohon  karena  proses
pemanenan  buah  jarak  pagar  lebih  mudah  dilakukan  pada  habitus  perdu Saparni, 2008.
Tinggi tanaman jarak pagar bisa mencapai 5-10 m dengan manajemen kanopi 2-3 m, batang tumbuh membentuk cabang simpodial, berwarna abu-
abu  atau  coklat,  batang  bersifat  sukulen  berair.  Daun  berlekuk  5-7  tersusun berselang-seling membentuk spiral, pinggir daun rata atau bergerigi, berwarna
hijau muda sampai hijau tua.  Bunga berumah satu monoecius, uni seksual, kadang-kadang  ditemukan  bunga  hermaprodit.  Berbunga  sampai  masak
memerlukan  waktu  60-70  hari  satu  rangkaian  bunga,  biji  bersifat  ortodoks disimpan pada kadar air 5-7, perkecambahan bersifat epigeal daun embrio
muncul ke atas permukaan Anonim, 2008.
commit to user 6
Buah  jarak  pagar  termasuk  buah  sejati  tunggal  yang  kering.  Bentuk buah  jarak  pagar
ovoid
,  ujung  buah  cenderung  runcing  sedangkan  pangkal buah  cenderung  membulat.  Biji  jarak  pagar  berbentuk  ellipsoid  bulat  telur,
hal  ini  diduga  berkaitan  dengan  bentuk  buah  yang  juga  berbentuk  bulat  telur ovatus  Nugroho,  2008.  Buah  jarak  pagar  biasa  disebut  kapsul.  Kapsul
dipanen  setelah  masak  untuk  mendapatkan  kadar  minyak  yang  optimal. Penentuan  tingkat  kemasakan  dilihat  dari  penampakan  warna  kulit.  Kapsul
masak  ditandai  dengan  perubahan  warna  kulit  dari  hijau  menjadi  kuning Saparni, 2008.
Minyak  jarak  pagar  atau  biasa  disebut
curcas  biodiesel
tidak  bersifat toksik,  kadar  sulfur  rendah  atau  bahkan  tidak  ada,  volatilitas  rendah  dan
memiliki  kandungan  oksigen  lebih  tinggi  sehingga  lebih  menjamin  proses pembakaran  yang  sempurna,  daya  pelumasnya  tinggi  sehingga  meningkatkan
efisiensi  fungsi  mesin.  Selain  itu  emisinya  bersih  sehingga  berpeluang mengurangi  polusi  udara  berupa  karbon  monoksida,  hidrokarbon,  dan  racun-
racun lainnya Prana, 2006. Secara  agronomis  tanaman  ini  dapat  tumbuh  dengan  baik  pada
berbagai  kondisi  lahan  bahkan  pada  lahan  marginal  sekalipun.  Tanaman  ini tidak  membutuhkan  perawatan  dan  pengolahan  lahan  yang  terlalu  intensif
sehingga dapat mengurangi biaya produksi. Selain itu tanaman ini juga dapat bermanfaat  untuk  reklamasi  lahan-lahan  kritis  Barlanti,  2007.  Tanaman
dapat digunakan untuk mencegah erosi tanah, untuk mengembalikan
reclaim
tanah,  sebagai  pagar  hidup,  dan  juga  ditanam  sebagai  tanaman  komersial
Heller, 1996.
Teknik
in  vitro
telah  digunakan  untuk  propagasi  banyak  spesies tanaman.  Teknik  kultur  jaringan  ini  menawarkan  pasokan  cepat  dan
berkelanjutan  bahan  tanam.  Perbanyakan
J.  curcas
melalui  kultur  jaringan menghasilkan tanaman yang lebih baik dibandingkan perbanyakan melalui biji
Kaewpoo  dan  Te-chato,  2009.  Teknik  ini  memberikan  laju  multiplikasi tinggi dibandingkan dengan pemuliaan konvensional dan juga meminimalkan
commit to user 7
risiko  infeksi  oleh  mikroba  dan  hama,  mengurangi  erosi  genetik,  kebutuhan ruang dan beban biaya tenaga kerja Wei
et al.,
2004.
B. Kultur Jaringan